Layanan Kami
293,685 views
LASIK
LASIK
LASIK (Laser-Assisted in situ Keratomileusis) adalah metode yang paling populer di dunia untuk memperbaiki refraksi mata (Miopia, Presbiopia, atau Astigmatisme). Operasi LASIK dilakukan oleh dokter mata yang menggunakan laser atau microkeratome untuk membentuk kembali kornea mata untuk meningkatkan ketajaman visual. Bagi sebagian besar pasien, LASIK menyediakan alternatif permanen untuk kacamata atau lensa kontak.
LASIK pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh JEC pada tahun 1997. Dan hingga 2015, JEC telah melakukan hampir 30.000 prosedur LASIK dengan teknologi yang terus berkembang. Sebelum memperkenalkan prosedur LASIK ke Indonesia, JEC telah memberikan prosedur Photorefractive Keratectomy (PRK) sejak tahun 1993, sebagai prosedur untuk memperbaiki silinder minus di mata, dengan membentuk kembali permukaan kornea. Seiring dengan perkembangan teknologi, tindakan ini tidak banyak dilakukan lagi kecuali dalam kasus-kasus khusus seperti kornea tipis.
Tindakan LASIK cocok untuk semua orang yang membutuhkan penampilan praktis untuk mendukung aktivitas dinamis, karena tindakan LASIK akan menghilangkan ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.
Syarat untuk Calon LASIK
- Usia 18 atau lebih
- Kedua mata harus sehat
- Lepaskan lensa kontak lunak selama 14 hari atau lensa kontak keras selama 30 hari berturut-turut sebelum tindakan LASIK
- Tidak sedang hamil atau menyusui
Karena perbedaan dalam kondisi setiap orang, disarankan untuk berkonsultasi dengan tim dokter mata kami di JEC, yang telah menangani hampir 30.000 operasi LASIK.
Langkah-langkah LASIK
- Langkah pertama adalah membuat lapisan pada kornea (flap), tahap ini pada awalnya menggunakan teknik Mikrokeratom (Blade), di mana flap dibuat secara manual dengan instrumen bedah yang sangat kecil. Proses pembuatan flap kemudian dikembangkan menggunakan Femtosecond Laser, juga disebut Bedah Laser Bladeless. JEC telah menggunakan teknologi ini sejak 2006. Saat ini JEC menggunakan 3 jenis teknologi LASIK femtosecond. Intralase 150 kHz pertama kali digunakan oleh JEC pada tahun 2006, Ziemer 2500 kHz pada tahun 2008, dan teknologi femtosecond terbaru; Ziemer mengkristal 5000 kHz sejak 2012 dan Z2 Lasik sejak 2013.
- Tahap kedua adalah iradiasi laser di bagian dalam kornea untuk membentuk kembali kornea setelah flap terbuka. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kesalahan bias (minus, plus, dan silinder) dengan Excimer Laser. Excimer Laser bertujuan untuk membentuk permukaan kornea baru. JEC saat ini memiliki 2 mesin Excimer Laser yaitu Allegreto Wavelight EX500 dan 7D Schwind Amaris 1050sHz.
Setelah iradiasi selesai, flap dikembalikan ke posisi semula. Dalam waktu kurang dari 3 menit flap akan melekat dengan sendirinya tanpa perlu dijahit. Prosedur ini sepenuhnya menggunakan teknologi canggih dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. LASIK tanpa Pembedahan dengan Pisau (Bladeless Laser Surgery) menghasilkan permukaan yang sangat halus, sehingga meningkatkan kualitas penglihatan.
JEC juga pelopor yang memperkenalkan teknologi Laser Femtosecond di Indonesia. Femtosecond Laser adalah sinar infra merah dengan akurasi lebih dari teknologi laser lainnya. The Femtosecond Laser dapat memotong dengan tingkat panas yang sangat rendah, dan bekerja dalam cahaya impuls ultra-pendek yang mampu membuat lubang sekecil 1 / 100mm hanya dalam 1/4 triliun per detik. Teknologi Femtosecond diperkenalkan oleh JEC pada 2006 dengan Intralase 150 kHz, dan pada 2008 mesin ditingkatkan ke Femtosecond Laser Ziemer 2500 kHz yang lebih canggih.
Pada 2012, JEC menambahkan Ziemer CrystalLine 5000 kHz. Dengan ketersediaan teknologi canggih di JEC, telah menjadikan JEC sebagai layanan LASIK paling lengkap dan maju di Indonesia saat ini. Teknologi ini membuat prosedur LASIK di JEC menjadi lebih efisien, lebih cepat, dan lebih nyaman. Cocok untuk semua orang yang sudah berusia 18 tahun ke atas, yang aktif dan berharap kegiatan mereka tidak terhalang oleh kacamata atau lensa kontak. Tentu saja, LASIK juga cocok untuk manula yang masih aktif melakukan kegiatan generasi.
Ini adalah Layanan LASIK yang tersedia di JEC.
CoZi LASIK
JEC mulai memanfaatkan CoZi Lasik dari tahun 2008. CoZi Lasik merupakan peningkatan dari IntraLASIK. Teknologi ini diproduksi oleh Ziemer Group, sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di Swiss dengan reputasi besar di bidang Oftalmologi, teknologi yang telah disetujui oleh Angkatan Darat AS, Angkatan Laut AS, Angkatan Udara AS, Korps Marinir dan NASA meningkatkan penglihatan.
7D LASIK
7D Z-Lasik adalah teknologi LASIK tercepat saat ini. Teknologi ini digunakan untuk menghilangkan kondisi minus, plus, dan astigmatisme di mata kami dengan akurasi yang lebih tinggi dan tingkat keamanan yang ditingkatkan dari teknologi sebelumnya.
LASIK XTRA
LASIK Xtra adalah prosedur yang dilakukan setelah tindakan LASIK untuk mengikat serat kolagen di kornea, untuk meningkatkan kekuatan kornea. Tindakan ini ditujukan untuk pasien dengan kornea yang lemah atau kurus untuk mengurangi risiko setelah prosedur LASIK.
Prosedur LASIK Xtra biasanya dilakukan tiga puluh detik setelah prosedur LASIK reguler selesai, untuk meningkatkan daya tahan koreksi LASIK pada pasien.
Proses LASIK Xtra
- Dokter meneteskan riboflavin (vitamin B2) pada kornea.
- Daerah yang diteteskan riboflavin pada kornea kemudian disinari dengan sinar ultraviolet A (UVA)
- Cahaya akan mengikat (cross-link) serat-serat kolagen dalam kornea, membangun kornea yang lebih kuat dan mengunci hasil tindakan LASIK.
Prosedur LASIK Xtra juga dapat dilakukan bahkan jika tindakan LASIK telah dilakukan beberapa tahun sebelumnya. Dokter akan memberikan saran tentang prosedur ini jika dianggap perlu.
No-Touch LASIK
Jika kondisi mata minus pasien di atas 14 atau telah didiagnosis dengan kornea tipis (di bawah 500 mikron), maka biasanya dokter mata akan menyarankan prosedur LASIK Tanpa Sentuhan. Dengan LASIK Tanpa-Sentuhan, seluruh proses ablasi dilakukan secara digital tanpa peralatan apapun yang menyentuh permukaan kornea.
Microkeratome LASIK (M-LASIK)
JEC juga pelopor dalam memanfaatkan Microkeratome di Indonesia pada tahun 1997. Microkeratome adalah prosedur bedah mikro menggunakan pisau bedah yang sangat kecil, untuk membuat lipatan sebesar 83-200 mikrometer pada kornea. Kornea, biasanya tebalnya antara 500-600 mikrometer (1 mikrometer = 0,0001 sentimeter).
Advanced Surface Ablation (PRK, LASEK dan EpiLASIK)
Beberapa pasien dengan kondisi kornea yang tipis, biasanya tidak direkomendasikan untuk prosedur LASIK. Dokter akan menyarankan untuk menjalani Ablasi Permukaan untuk memperbaiki masalah bias.
Advanced Surface Ablation adalah teknologi yang efektif untuk memperbaiki penglihatan dengan menggunakan laser. Teknologi ini akan memperbaiki minus, plus dan astigmatisme dengan sentuhan yang sangat minimal ke permukaan mata. Teknologi ini juga dikenal sebagai Photo-Refractive Keratectomy.
Anda akan disarankan untuk menjalani prosedur ini jika:
- Kornea terlalu tipis.
- Mata relatif kering.
- Atlet dengan banyak kontak tubuh, seperti tinju, gulat, dan lainnya
Hasil untuk Advanced Surface Ablation sama baiknya dengan LASIK dalam jangka panjang. Tetapi proses penyembuhan biasanya memakan waktu lebih lama. Selama proses penyembuhan, dokter mata biasanya menyarankan penggunaan lensa kontak. Lensa akan diletakkan dan diletakkan oleh dokter, sehingga pasien tidak perlu menyentuh lensa kontak.
Selalu berkonsultasi dengan masing-masing kondisi Anda dengan tim dokter mata di JEC untuk informasi lengkap tentang prosedur yang sesuai dengan kondisi Anda.
Kondisi Mata Keratoconus
Crosslinking adalah prosedur utama untuk meningkatkan kondisi pasien dengan Keratoconus. Istilah keratoconus diambil dari bahasa Latin, kerato (kornea) dan Conus (tanduk atau kerucut). Jika kondisinya sudah dalam keadaan lanjut, bentuk mata pasien akan terlihat seperti kerucut jika dilihat dari samping. Karena kelainan bentuk mata, penglihatan tentu saja akan terganggu.
Gejala-gejalanya sebagian besar mirip dengan gejala gangguan visual lainnya, seperti penglihatan kabur atau silau berlebihan. Karena itu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda di JEC jika Anda mengalami gangguan apa pun dengan penglihatan Anda. Keratoconus dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah karena ketidakseimbangan enzim yang melemahkan jaringan kornea. Juga disebabkan oleh paparan langsung UV yang berlebihan. Kondisi keratoconus umumnya dapat diperbaiki, atau untuk menghambat proses dengan memperkuat ikatan melalui aksi pengikatan kolagen.
Pasien dengan kondisi Keratoconus tidak dapat menjalani prosedur LASIK. Selalu konsultasikan kesehatan visual Anda ke JEC. Para dokter selalu berkomitmen untuk memberikan Anda bantuan terbaik untuk visi Anda, maka jangan ragu untuk berkonsultasi untuk meningkatkan kualitas hidup Anda.
Our Care Team
Head Of Service
Member of Services
Prof. Dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM(K), PhD
Cataract , LASIK , Cornea , Dry Eye , SMILE PROProf. Dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM(K), PhD
Cataract , LASIK , Cornea , Dry Eye , SMILE PRO
Prof. DR. Dr. Yunia Irawati, SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , Ophthalmic TraumaProf. DR. Dr. Yunia Irawati, SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , Ophthalmic Trauma
DR. Dr. Vidyapati Mangunkusumo, SpM(K)
Cataract , LASIK , Cornea , Contact Lens , SMILE PRODR. Dr. Vidyapati Mangunkusumo, SpM(K)
Cataract , LASIK , Cornea , Contact Lens , SMILE PRO
Dr A. Kentar Arimadyo Sulakso, MSi. Med., SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , SMILEDr A. Kentar Arimadyo Sulakso, MSi. Med., SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , SMILE
Dr. Liana Ekowati, SpM(K), Msi. Med.
Cataract , LASIK , Pediatric Ophthalmology & StrabismusDr. Liana Ekowati, SpM(K), Msi. Med.
Cataract , LASIK , Pediatric Ophthalmology & Strabismus
Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM (K), MMedEdu
Cataract , LASIK , Pediatric Ophthalmology & StrabismusDr. Ni Retno Setyoningrum, SpM (K), MMedEdu
Cataract , LASIK , Pediatric Ophthalmology & Strabismus
Dr. Sharita R. Siregar, SpM(K)
Cataract , LASIK , Cornea , Ocular Inflammation & Immunology , SMILE PRODr. Sharita R. Siregar, SpM(K)
Cataract , LASIK , Cornea , Ocular Inflammation & Immunology , SMILE PRO
Dr. Susy Fatmariyanti, SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , SMILEDr. Susy Fatmariyanti, SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , SMILE
7 Dimension Z-LASIK
Teknologi 7 Dimension Z-LASIK JEC sebagai pionir bedah LASIK di Indonesia telah memiliki teknologi yang lengkap seperti LASIK Xtra, No Touch LASIK, Z2 LASIK, M-LASIK, dan surface Ablation (PRK, LASEK, dan EpiLASIK). Saat ini JEC telah menambahkan teknologi terbaru yaitu 7 Dimension Z-LASIK (7 D ZLASIK).Teknologi 7 Dimension Z-LASIK (7D Z-LASIK) adalah metode LASIK terbaru di JEC dengan inovasi sistem excimer laser berkecepatan tinggi (1050Hz) yang dikolaborasikan dengan mesin Ziemer Crystalline 5000 Khz (Femtosecond Laser). Kombinasi tersebut membuat 7D Z-LASIK memiliki kecepatan tertinggi dari semua jenis excimer laser yang ada di dunia saat ini.
Mata kita normalnya bisa melakukan pergerakan tanpa disadari sebanyak 90 mikrometer per milidetik ke segala arah. Maka dari itu, pemusatan atau pemfokusan posisi mata yang konstan dan tepat sangat penting saat melakukan proses laser pada tindakan LASIK. 7D Z-LASIK mampu melacak 7 dimensi gerakan bola mata saat proses LASIK dengan menggunakan sistem Latency-Free Tracking. Sistem pelacak Latency-Free Tracking ini mampu menembakan excimer laser tanpa ada jeda waktu (zero latency time) mengikuti pergerakan bola mata normal.
Dengan kemampuannya itu, 7D Z-LASIK ini mampu memperbaiki kondisi refraktif mata minus, plus dan silinder dalam waktu yang sangat singkat, hanya 1,3 detik per dioptri. Hal ini memastikan 7D Z-LASIK dapat memberikan keamanan maksimum dan otomatis kenyamanan pasien pun meningkat. Karena peningkatan kemampuan itulah mengapa JEC memutuskan melakukan upgrade dari 6D Z-LASIK menjadi 7D Z-LASIK. Sebagai gambaran 6D Z-LASIK memiliki kecepatan 750Hz sementara 7D Z-LASIK kecepatannya mencapai 1050Hz.
Sebelum beralih ke 7D Z-LASIK, tim dokter di JEC telah berpengalaman memperbaiki kemampuan refraktif mata di lebih dari 5500 pasien menggunakan teknologi 6D Z-LASIK di tenggang waktu tahun 2012-2015, dan 98% pasien yang dilakukan tindakan LASIK di JEC sudah tidak memerlukan kacamata atau lensa kontak untuk dapat melihat dengan jelas.
Teknologi ini telah disetujui lembaga-lembaga terkemuka di dunia, seperti US Army, US Navy, US Air Force, Marine Corps dan NASA
Syarat Kandidat 7 Dimension Z-LASIK:
- Disarankan Usia 18 tahun ke atas
- Kedua mata harus dalam keadaan sehat
- Melepas soft contact lens selama 14 atau hard contact lens selama 30 hari berturut turut sebelum tindakan LASIK
- Tidak sedang hamil atau menyusui
Tahapan LASIK:
- Tahap pertama adalah membuat lapisan (flap) pada kornea dengan menggunakan teknologi Femtosecond Laser* (Bladeless Laser Surgery). di JEC pembuatan flap tersebut menggunakan Ziemer Cristalline 5000Khz. Adapun kelebihan menggunakan Ziemer Cristalline 5000Khz yaitu proses pemotongan flap lebih cepat dan akurat/presisi dengan menggunakan energi yang rendah serta hasil pemotongannya lebih halus
- Tahap kedua, setelah flap terbuka maka dilakukan penyinaran laser pada bagian dalam kornea untuk mengubah bentuk kornea. Adapun tujuannya adalah untuk menghilangkan kelainan refraksi (minus, plus dan silinder) dengan menggunakan Schwind Amaris 1050Hz Excimer Laser. Excimer Laser bertujuan untuk membentuk permukaan kornea yang baru
- Setelah penyinaran selesai flap dikembalikan ke posisi semula
- Dalam waktu kurang dari 3 menit flap akan melekat dengan sendirinya tanpa perlu dijahit
*Femtosecond Laser adalah sinar infra red yang memiliki kemampuan memotong sangat akurat dibandingkan dengan teknologi lainnya, dengan tingkat panas yang sangat rendah. Femtosecond Laser bekerja dalam ultra short impulses of light dan dapat membuat lubang sekecil 1/100mm hanya dalam waktu 1/4triliun per detik.
Mengapa Memilih LASIK di RS Mata JEC?
Seorang dokter harus membuat banyak sekali keputusan dalam proses tindakan LASIK yang sangat singkat. Oleh sebab itu penting dan bijakasana untuk mempercayakan tindakan LASIK kepada pusat pelayanan kesehatan mata yang berpengalaman dan memiliki fasilitas lengkap.Sebagai pionir bedah LASIK di Indonesia, JEC memiliki pengalaman yang tidak dimiliki oleh penyedia jasa LASIK lainnya, diantaranya:
JEC memiliki tim dokter spesialis mata dan paramedic profesional yang telah berpengalaman melayani lebih dari 27.000 pasien LASIK sejak tahun 1997. Jumlah ini lebih besar dibandingkan penyedia jasa tindakan LASIK lainnya
98% pasien yang dilakukan tindakan LASIK di JEC sudah tidak memerlukan kacamata atau lensa kontak untuk dapat melihat dengan jelas. Tindakan LASIK dilakukan sesuai standar internasional keselamatan rumah sakit dan menggunakan teknologi LASIK generasi terkini
Tidak perlu menunggu lama jadwal operasi karena tim dan fasilitas di JEC sangat lengkap dan mencukupi untuk melayani operasi LASIK secara keseluruhan setiap harinya. Pemeriksaan pra-operasi secara komprehensif menggunakan peralatan diagnostik yang lengkap & akurat, dengan demikian segala kelainan mata dapat terdeteksi dengan tepat.
Karena pengalaman dan kepeloporannya ini telah menghantarkan JEC memperoleh rekor MURI sebagai penyedia jasa kesehatan mata yang melakukan tindakan LASIK terbanyak di Indonesia, sekaligus penghargaan sebagai pelopor tindakan LASIK di Indonesia.
Anda dapat segera menghubungi Contact Center JEC 0804-122-1000 maupun membuat janji konsultasi via website JEC. Untuk informasi program LASIK cicilan 0% menggunakan kartu kredit dapat diakses di jec.co.id
Our Care Team
Head Of Service
Member of Services
Prof. Dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM(K), PhD
Cataract , LASIK , Cornea , Dry Eye , SMILE PROProf. Dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM(K), PhD
Cataract , LASIK , Cornea , Dry Eye , SMILE PRO
Prof. DR. Dr. Yunia Irawati, SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , Ophthalmic TraumaProf. DR. Dr. Yunia Irawati, SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , Ophthalmic Trauma
DR. Dr. Vidyapati Mangunkusumo, SpM(K)
Cataract , LASIK , Cornea , Contact Lens , SMILE PRODR. Dr. Vidyapati Mangunkusumo, SpM(K)
Cataract , LASIK , Cornea , Contact Lens , SMILE PRO
Dr A. Kentar Arimadyo Sulakso, MSi. Med., SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , SMILEDr A. Kentar Arimadyo Sulakso, MSi. Med., SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , SMILE
Dr. Liana Ekowati, SpM(K), Msi. Med.
Cataract , LASIK , Pediatric Ophthalmology & StrabismusDr. Liana Ekowati, SpM(K), Msi. Med.
Cataract , LASIK , Pediatric Ophthalmology & Strabismus
Dr. Sharita R. Siregar, SpM(K)
Cataract , LASIK , Cornea , Ocular Inflammation & Immunology , SMILE PRODr. Sharita R. Siregar, SpM(K)
Cataract , LASIK , Cornea , Ocular Inflammation & Immunology , SMILE PRO
Dr. Susy Fatmariyanti, SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , SMILEDr. Susy Fatmariyanti, SpM(K)
Cataract , LASIK , Orbital Oculoplastic & Reconstructive , SMILE
ReLEx® SMILE
Mata adalah jendela dunia, otak manusia memperoleh 83% informasi melalui indera penglihatan tersebut. Memiliki penglihatan yang baik untuk dapat melihat indahnya dunia yang penuh warna serta berbagai bentuk yang unik adalah dambaan semua orang. Hanya saja, hal tersebut tidak selalu dimiliki setiap orang, mengingat ada beberapa individu yang mengalami kelainan refraksi (minus, plus, dan silinder).Sebagian besar dari kita bergantung pada kacamata atau lensa kontak untuk melihat lebih baik. Namun ketergantungan pada alat bantu optik tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terlebih bagi yang memiliki aktivitas luar ruang yang banyak.
Laser Vision Correction Center
JEC sebagai pionir bedah korektif kelainan refraksi, kembali menambahkan teknologi termutakhir, yaitu ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction - Small Incision Lenticule Extraction)
Kehadiran ReLEx® SMILE semakin memantapkan langkah besar JEC untuk mendirikan Laser Vision Correction Center pertama di Indonesia. Sebelumnya JEC telah memiliki teknologi terlengkap dalam menghilangkan ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak dengan berbagai pilihan teknologi, seperti Femtosecond Z-LASIK (7D Z-LASIK atau Z2-LASIK), LASIK Xtra, No Touch LASIK, M-LASIK dan Surface Ablation (PRK, LASEK dan EpiLASIK). Kini, langkah besar JEC tersebut semakin sempurna dengan kehadiran ReLEx® SMILE.
ReLEx® SMILE
ReLEx® SMILE merupakan teknik terbaru untuk menghilangkan kelainan refraksi (minus & silinder) tanpa pembuatan flap (flapless), Hal tersebut meminimalisir risiko pergeseran flap atau flap displacement sehingga tindakan ini relative aman (safer). Prosedur ini dikerjakan hanya dalam satu kali proses laser dan otomatis membuat proses waktu tindakan ReLEx® SMILE menjadi relatif lebih cepat, tercatat bisa diselesaikan hanya dalam hitungan detik (faster). ReLEx® SMILE memberikan kenyamanan setelah tindakan tanpa rasa sakit (painless).
ReLEx® SMILE JEC tentu saja bisa menjadi alternatif bagi Anda yang ingin melihat dengan benderang tanpa memerlukan kacamata atau lensa kontak lagi. Terlebih lagi, keamanan maksimum dan kenyamanan pasien menjadi prioritas JEC.
Syarat dan Kandidat ReLEx® SMILE
- Berusia 18 tahun ke atas
- Kedua mata harus dalam keadaan sehat
- Ukuran minus atau hasil kombinasi antara minus dengan silinder mulai dari -0.50 diopter hingga -10 diopter
- Tidak sedang hamil atau menyusui
- Melepas soft contact lens selama 14 atau hard contact lens selama 30 hari berturut-turut.
FAQS
Siapa saja yang cocok untuk tindakan ReLEx® SMILE ?
Tindakan ReLEx® SMILE ini sangat tepat untuk individu yang memiliki mobilitas tinggi, aktif, dinamis dan berkecimpung di dunia contact sports seperti tinju, olahraga selam, taekwondo, dan lainnya. Dengan prosedur flapless pada ReLEx® SMILE, menjadikan pasien tidak rentan dengan trauma pada mata.
Perbedaan ReLEx® SMILE dengan LASIK?
LASIK memiliki dua tahapan dalam menghilangkan kelainan refraksi. Pertama, dengan pembuatan flap di lapisan Storma kornea menggunakan femtosecond laser. Kedua, setelah flap dibuka, dilakukan tindakan ablasi jaringan Stroma yang sesuai dengan ukuran kelainan rekfraksi dengan excimer laser untuk menghilangkan minus/silinder, kemudian flap ditutup kembali.
Pada ReLEx® SMILE, femtosecond laser bekerja langsung di dalam lapisan Stroma kornea untuk membentuk lenticule sesuai dengan ukuran kelainan refraksi. Lalu sinar laser tersebut membuat sayatan kecil sekitar 2-4mm untuk jalan mengeluarkan lenticule.
Apa saja efek samping dari tindakan ReLEx® SMILE?
Pada dasarnya tiap tindakan operasi memiliki risiko. Namun, tindakan laser vision correction umumnya aman dan memiliki risiko yang rendah. Diskusikan dengan dokter mata di JEC untuk mengetahui lebih lanjut keuntungan prosedur laser vision correction bagi Anda. Laser Vision Correction Center JEC, yang telah berpengalaman mengatasi kelainan refraktif mata (minus, silinder, plus) lebih dari 150.000 pasien sejak tahun 1992.
Berapa lama penglihatan akan kembali stabil setelah tindakan ReLEx® SMILE?
Proses penyembuhan dapat berbeda di setiap individu. Pada kebanyakan orang, tajam penglihatan akan sangat baik & stabil pada 1 – 3 hari pasca tindakan. Setelah tindakan ReLEx® SMILE, Anda dapat mengendarai kendaraan, bekerja & beraktifitas fisik seperti biasa tanpa menggunakan kacamata atau lensa kontak.
Dimana Saya bisa menjalankan prosedur ReLEx® SMILE?
Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk mengkoreksi kelainan refraksi Anda dengan metode ReLEx® SMILE. Kini Anda bisa melakukannya di RS Mata JEC yang selama bertahun-tahun berdedikasi terhadap kesehatan mata.