JEC menghadirkan Children Eye & Strabismus Center untuk memberikan layanan khusus dan komprehensif bagi berbagai gangguan mata pada anak, termasuk masalah mata juling (strabismus) pada anak maupun dewasa.

Layanan ini ditujukan bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan—mulai dari bayi hingga remaja—karena periode ini sangat penting bagi perkembangan mental, fisik, dan sosial mereka. Oleh sebab itu, perawatan yang diberikan harus bersifat khusus dan terfokus.

Beberapa gangguan mata yang umum ditemukan pada anak antara lain: kelainan refraksi, ambliopia, strabismus, glaukoma kongenital, katarak kongenital, retinopati prematuritas (ROP), ptosis, retinoblastoma, hingga gangguan otak yang memengaruhi penglihatan (kebutaan kortikal). Anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti Down Syndrome, Cerebral Palsy, Autisme, atau anak hiperaktif juga memerlukan perhatian khusus.

Banyak anak belum bisa mengungkapkan keluhan terkait penglihatannya, sehingga pemeriksaan dini sangat penting dilakukan:

• Anak sebaiknya diperiksa pada tahun pertama kehidupannya, terutama jika terdapat kecurigaan gangguan mata atau ada riwayat gangguan mata dalam keluarga.
• Jika tidak ada kecurigaan maupun riwayat gangguan, pemeriksaan lengkap dianjurkan sebelum anak berusia empat tahun. Bila hasilnya normal, pemeriksaan rutin dapat dilakukan setiap satu hingga dua tahun.
• Anak dengan kondisi medis khusus seperti diabetes, gangguan darah, kelainan metabolik, atau kelainan genetik perlu melakukan pemeriksaan rutin sesuai anjuran dokter.

Pemeriksaan mata akan meliputi:

• Pemeriksaan anatomi mata menggunakan slit lamp atau lampu genggam untuk melihat adanya kelainan.
• Pemeriksaan posisi dan pergerakan mata untuk mendeteksi strabismus.
• Pemeriksaan refraksi untuk menentukan kebutuhan kacamata.
• Pemeriksaan saraf retina menggunakan retcam.
• Sebagian besar anak akan diberikan tetes mata untuk melebarkan pupil. Efeknya dapat menyebabkan penglihatan kabur selama beberapa hari. Tetes ini membantu menghilangkan akomodasi sehingga resep kacamata lebih akurat dan mempermudah pemeriksaan retina.

Jika diperlukan, dokter mata anak akan berkonsultasi dengan tim spesialis lain, seperti dokter anak, neuro-pediatrik, psikolog anak, atau spesialis low vision.

• Ruang tunggu yang dirancang ramah anak dengan area bermain, membaca, atau menonton film anak.
• Ruang menyusui yang tertutup dan nyaman.
• Ruang pemeriksaan di bawah pembiusan (EUA) untuk anak yang sulit kooperatif atau memiliki kebutuhan khusus.
• Ruang refraksi dengan peralatan khusus anak, didukung staf berpengalaman di bidang pediatrik.
• Ruang dokter mata anak yang didesain agar anak merasa nyaman saat pemeriksaan.
• Ruang dokter anak dan neuro-pediatrik yang kompeten menangani anak dengan kebutuhan khusus.
• Ruang psikolog anak yang menangani perkembangan fisik, perilaku, mental, dan emosional, termasuk layanan tes IQ, tes bakat, serta konsultasi bagi orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus atau low vision/kebutaan.