Layanan Kami
46,031 views
Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit mata yang disebabkan oleh kerusakan saraf mata yang berhubungan dengan meningkatnya tekanan pada mata. Kerusakan tersebut bersifat permanen dan menyebabkan gangguan pada penglihatan kita dan dapat menyebabkan kebutaan total.
Glaukoma merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di dunia, khususnya di Asia. Glaukoma merusak penglihatan secara perlahan sehingga penderita glaukoma tidak menyadari kerusakannya hingga mencapai stadium lanjut. Ini tentu meresahkan, jadi kami sarankan untuk menjalani pemeriksaan rutin meskipun Anda masih muda dan sehat. Skrining glaukoma sangat penting jika Anda memiliki seseorang dengan glaukoma dalam keluarga, jika Anda berusia di atas 40 tahun, atau jika Anda menderita Diabetes Mellitus.
Dua jenis Glaukoma yang paling umum adalah Primary Open Angle Glaucoma and Primary Angle Closure Glaucoma, yang keduanya memiliki mekanisme yang berbeda.
Mekanisme Glaukoma
Ada cairan bernama Aqueous Humor di dalam bola mata. Aqueous Humor dihasilkan oleh organ mata yang disebut Badan Silia. Aqueous Humor akan mengalir dari bagian belakang pupil ke ruang depan mata dan kemudian mengalir keluar dari sudut ruang mata. Fungsi dari cairan encer ini adalah untuk nutrisi mata, menjaga bentuk bola mata, dan menjaga tekanan pada bola mata agar tetap stabil. Bagi penderita Glaukoma, terdapat gangguan pada kestabilan cairan yang dihasilkan dan keluarnya Aqueous Humor sehingga tekanan pada bola mata menjadi lebih tinggi dari biasanya.
Primary Open Angle Glaucoma
Pada open-angle glaucoma, ada ketidakseimbangan dalam produksi dan drainase cairan bening (disebut aqueous humor) yang mengisi bilik mata depan. Jenis ini kadang-kadang disebut "pencuri penglihatan yang diam" karena pada tahap awal penyakit tidak ada tanda-tanda peringatan — tidak ada rasa sakit atau kehilangan penglihatan atau petunjuk lain bahwa ada sesuatu yang salah.
Gejala Umum Glaukoma:
- Kemampuan penglihatan menurun secara perlahan, biasanya pada kedua mata.
- Pada tahap lanjut, visi ingin memiliki bingkai hitam, atau sering disebut Tunnel Vision.
Primary Angle Closure Glaucoma
Pada Primary Angle Closure Glaucoma, keluarnya barrier humor aquos disebabkan oleh menyempitnya sudut bilik mata depan. Sudut bilik mata depan yang sempit beresiko serangan akut glaukoma. Glaukoma serangan akut adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan bola mata secara tiba-tiba akibat sudut bilik mata depan yang menyempit secara tiba-tiba tertutup. Penderita biasanya akan mengeluhkan nyeri pada mata, pandangan kabur, mata merah. Rasa sakit tersebut bahkan bisa menyebabkan seseorang mengalami mual disertai muntah.
Dokter mata mungkin menyarankan pasien glaukoma untuk menjalani perawatan laser untuk membuka sudut bilik mata depan. Untuk pasien yang juga menderita katarak, operasi katarak dapat menjadi pilihan untuk membantu membuka sudut bilik mata depan yang tertutup.
Primary Congenital Glaucoma/PCG
Apakah kasus glaukoma terjadi pada anak di bawah 3 tahun. Kasus yang jarang terjadi dengan rasio 1:10.000 pada anak-anak. Biasanya terdeteksi pada usia 3-6 bulan, dan dalam beberapa kasus PCG terdeteksi pada usia 3 tahun.
Karena kerusakan saraf yang terjadi pada penderita glaukoma bersifat permanen dan tidak dapat disembuhkan, maka deteksi dini dan pengobatan glaukoma pada anak sangat penting untuk mencegah kebutaan permanen di masa dewasa.
Gejala:
- Sebuah simpul putih di bagian hitam mata anak-anak.
- Bagian hitam mata anak-anak tampak lebih besar dari biasanya.
- Anak-anak sering refleks menutup mata mereka, terutama dalam cahaya terang.
- Saat cahaya terang, anak-anak merasakan sakit pada mata.
- Mata sering terlihat berair.
Berbeda dengan pasien glaukoma dewasa, kasus glaukoma pada anak biasanya memerlukan pendekatan pembedahan untuk membantu mengontrol tekanan mata.
Jenis Glaukoma lainnya
Selain jenis glaukoma yang disebutkan di atas, ada lebih banyak jenis glaukoma yang juga dapat menyebabkan kebutaan. Glaukoma akibat katarak, trauma/kecelakaan, penggunaan steroid jangka panjang, glaukoma mata pasca operasi, dan glaukoma sebagai komplikasi diabetes melitus.
Glaukoma merupakan penyakit saraf optik kronis dan menyebabkan kebutaan bagi penderitanya. Tujuan pengobatan glaukoma adalah untuk mengontrol tekanan mata dengan harapan dapat mengontrol atau memperlambat kerusakan saraf optik yang terjadi. Kerusakan yang terjadi bersifat permanen, deteksi dini dan pengobatan dini merupakan langkah terpenting dalam mencegah kebutaan akibat glaukoma.
Dokter di JEC dengan senang hati akan membantu Anda dalam melakukan skrining glaukoma dan melakukan manajemen tatalaksana glaukoma.