Mengalami Iritasi Mata? Inilah Penyebab hingga Pengobatannya

Oleh Tim Medis JEC

  26 Dec 2025

  4 Views

Share
iritasi mata

Apakah mata Anda terasa gatal, kering, atau bahkan nyeri? Gejala tersebut merupakan beberapa tanda iritasi mata yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari alergi hingga bintitan.

Jika Anda mengalami iritasi mata, penting untuk segera mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya. Artikel ini akan menjelaskan beberapa kemungkinan penyebab iritasi mata beserta langkah penanganannya. Simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Iritasi Mata?

Iritasi mata adalah istilah umum yang digunakan untuk mendeskripsikan sensasi yang mengganggu kenyamanan mata, seperti rasa gatal, kering, dan terbakar. Anda juga mungkin akan merasakan seperti ada sesuatu di dalam mata.

Kondisi ini biasanya dapat membaik dengan obat-obatan dan perawatan di rumah. Namun, pada beberapa kasus, iritasi mata juga dapat mengindikasikan kondisi medis tertentu. 

Penyebab Iritasi Mata

Terdapat beberapa kemungkinan penyebab mata mengalami iritasi, yang kebanyakan dapat diatasi dengan obat-obatan bebas. Berikut adalah penyebab paling umum iritasi pada mata:

  • Alergi: Banyak orang mengalami alergi atau sensitif terhadap zat tertentu yang disebut dengan alergen. Serbuk sari, bulu hewan peliharaan, debu, dan jamur adalah alergen yang umum ditemukan dan dapat memicu iritasi mata.
  • Saluran air mata tersumbat: Air mata biasanya mengalir melalui lubang kecil di sudut mata, yang tergabung dengan saluran air mata. Saluran air mata yang tersumbat dapat menghalangi proses keluarnya air mata sehingga bakteri dapat menumpuk dan menyebabkan iritasi pada mata, menimbulkan kotoran, atau rasa sakit.
  • Benda atau partikel asing: Pasir dan debu dapat membuat mata Anda berair. Partikel tersebut juga dapat menggores kornea sehingga menimbulkan beberapa gejala, seperti rasa sakit (yang dapat memburuk ketika Anda menutup atau membuka mata), kemerahan, berair, dan sensitif terhadap cahaya.
  • Infeksi: Mata kemerahan dan gatal adalah bentuk dari penyakit konjungtivitis yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Mata mengeluarkan cairan kental atau lengket dan kelopak mata dapat berkerak. 
  • Lensa kontak: Lensa kontak yang tidak dibersihkan dengan baik dapat menjadi tempat berkembangnya kuman dan partikel berbahaya sehingga memicu rasa tidak nyaman dan infeksi pada mata. Kebiasaan memakai lensa kontak saat tidur juga dapat meningkatkan risiko terjadinya luka pada kornea (ulkus kornea).
  • Digital eye strain (mata tegang): Menatap layar komputer, tablet, atau ponsel dalam waktu yang lama dapat menyebabkan iritasi atau ketegangan pada mata. Anda mungkin juga mengalami sakit kepala, sakit leher, atau sakit punggung.
  • Zat iritan dari lingkungan sekitar: Asap rokok, polusi udara, air kolam yang mengandung klorin, bahkan kondisi udara kering dapat mengiritasi mata, yang sering disertai sensasi mengganjal atau seperti ada benda asing di mata.
  • Bintitan: Benjolan kecil yang terasa nyeri ini dapat muncul di sekitar atau pada kelopak mata. Bentuknya biasanya menyerupai jerawat berisi nanah dan dapat menyebabkan pembengkakan pada mata.
  • Kondisi medis: Kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan iritasi pada mata, seperti blefaritis, cluster headache, lupus, multiple sclerosis, rosacea okular, rheumatoid arthritis, sindrom Sjögren, serta trichiasis. Kondisi-kondisi ini dapat memicu berbagai keluhan pada mata, mulai dari kemerahan, mata berair, rasa perih atau gatal, hingga gangguan penglihatan.

Baca juga: Sakit Kepala Sebelah Kiri Sampai ke Mata: 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gejala Iritasi Mata

Iritasi mata adalah kondisi saat mata atau bagian di sekelilingnya terasa tidak nyaman. Biasanya, kondisi ini disertai beberapa gejala, antara lain:

Komplikasi Iritasi Mata

Iritasi pada mata biasanya tidak menimbulkan komplikasi. Namun, jika terdapat benda asing pada mata, hal ini dapat menimbulkan kerusakan. Debu, pasir, atau pecahan kaca dapat menggores kornea, yakni lapisan jaringan tipis dan bening yang menutupi bagian luar mata.

 

Goresan kornea yang ringan (abrasi kornea) biasanya dapat pulih dengan cepat. Dokter akan memberikan resep tetes mata untuk membantu meredakan nyeri selama luka gores pada mata dalam proses penyembuhan.

 

Baca juga: Mata Sakit Saat Berkedip? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Iritasi Mata

Anda dapat mengatasi iritasi mata secara mandiri di rumah maupun dengan penanganan medis. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

Cara Mengatasi Iritasi Mata di Rumah

Terdapat beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk meredakan iritasi mata, seperti:

  • Mengompres mata yang bermasalah dengan kompres hangat.
  • Membilas mata dengan air bersih.
  • Menggunakan tetes air mata buatan yang dijual bebas untuk melembapkan mata kering.

Cara Mengatasi Iritasi Mata dengan Perawatan Medis

Tergantung tingkat keparahannya, iritasi mata terkadang membutuhkan perawatan medis lanjutan. Anda disarankan menemui dokter spesialis mata bila pengobatan secara mandiri tidak berhasil meredakan keluhan selama lebih dari satu atau dua hari.

 

Dokter mata dapat merekomendasikan:

Tetes mata antibiotik untuk mengatasi infeksi mata akibat bakteri.

Pembersihan kelopak mata untuk menangani blefaritis atau mata kering akibat kelenjar minyak yang tersumbat.

Resep obat tetes mata untuk alergi atau mata kering.

Jika iritasi disebabkan oleh kondisi medis tertentu, terapi tambahan mungkin diperlukan. Penanganan akan disesuaikan dengan kondisi dan keluhan masing-masing pasien.

Bagaimana Mencegah Iritasi Mata?

Anda dapat menjaga mata tetap sehat dan meminimalkan risiko iritasi pada mata dengan beberapa langkah mudah, meliputi:

Hindari berbagi produk makeup atau skin care dengan orang lain.

Periksa tanggal kedaluwarsa pada produk makeup dan skin care serta ganti secara rutin.

Batasi durasi menatap layar dan rutin beristirahat ketika bekerja menggunakan komputer.

Melindungi mata dengan menggunakan kacamata hitam model wraparound saat berada di lingkungan yang mengandung iritan atau alergen.

Tetap berada di dalam ruangan saat kualitas udara buruk, terdapat asap bakaran sampah/knalpot/industri/kebakaran hutan.

Menggunakan humidifier jika udara dalam rumah kering.

Sering mencuci tangan dengan sabun, khususnya sebelum dan sesudah memasang lensa kontak.

Apakah Iritasi Mata Berbahaya?

Iritasi mata ringan umumnya tidak berbahaya dan biasanya dapat sembuh dalam satu atau dua hari. Namun, pada kondisi tertentu, iritasi mata bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius, terutama jika disertai gejala berikut:

Nyeri hebat. 

Penglihatan mendadak kabur. 

Mata merah yang tidak kunjung membaik. 

Keluar cairan berlebihan, terutama jika berwarna hijau atau kuning bertekstur kental.

Sensitif terhadap cahaya.

Jika keluhan berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk, pemeriksaan oleh dokter diperlukan untuk mengetahui penyebabnya dan mencegah komplikasi pada kesehatan mata.

 

Anda juga perlu segera menemui tenaga medis jika mengalami cedera pada mata, seperti:

Mata terbentur.

Terkena percikan bahan kimia.

Mengalami luka maupun tusukan pada area mata.

Pada kondisi tertentu, iritasi mata dapat berkaitan dengan proses infeksi atau peradangan yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut. Pemeriksaan yang tepat membantu memastikan penyebab iritasi dapat dikenali secara akurat sehingga penanganannya sesuai dengan kondisi yang dialami.

 

JEC Eye Hospitals and Clinics menyediakan layanan Infeksi dan Imunologi yang dapat mendukung pemeriksaan medis pada keluhan mata yang diduga berkaitan dengan infeksi atau respons peradangan tertentu. Pendekatan pemeriksaan yang menyeluruh membantu dokter menentukan langkah perawatan yang tepat sesuai kebutuhan pasien.

 

Dengan memahami tanda-tanda iritasi mata yang memerlukan perhatian medis, Anda dapat lebih waspada dalam menjaga kesehatan mata dan mencegah keluhan berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

 

Baca juga: Sakit Mata: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya dengan Tepat

icon-doctor