Mata berair (epifora) adalah kondisi ketika produksi air mata berlebihan atau saluran air mata tidak dapat mengalirkannya dengan baik. Adapun beberapa penyebab mata berair adalah akibat alergi, infeksi, peradangan, hingga cedera.
Meski air mata berperan penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan mata, produksi yang berlebihan dan tidak terkontrol tentunya justru dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kondisi ini dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering dialami oleh bayi baru lahir dan lansia. Untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Penyebab Mata Berair (Epifora)
Pernahkah Anda bingung kenapa air mata keluar sendiri padahal tidak menangis? Secara umum, ada berbagai faktor yang dapat memicu mata berair atau epifora, mulai dari masalah pada saluran air mata hingga kondisi tertentu pada kelopak mata. Berikut beberapa penyebab umum yang perlu Anda ketahui.
1. Saluran Air Mata Tersumbat
Saluran air mata tersumbat dapat terjadi ketika saluran yang berfungsi mengalirkan air mata terlalu sempit, belum berkembang sempurna, atau tersumbat oleh sesuatu. Pada bayi baru lahir, kondisi ini terjadi karena saluran air mata yang belum berkembang sempurna. Ketika saluran air mata mereka selesai berkembang (biasanya dalam beberapa minggu setelah lahir), mata berair akan hilang.
Sementara itu, pada anak-anak atau orang dewasa, penyempitan ini dapat disebabkan oleh peradangan, yang merupakan salah satu penyebab mata berair dan pandangan kabur, serta kelopak mata bengkak, berkerak, dan disertai kemerahan.
Biasanya, kondisi ini akan semakin terasa saat mata terpapar angin atau udara dingin. Air mata yang tidak mengalir akan menumpuk di kantung air mata, meningkatkan risiko infeksi, menyebabkan keluarnya cairan lengket, dan memicu peradangan di sisi hidung dekat mata.
2. Alergi
Alergi seperti hay fever atau rinitis alergi juga dapat memicu epifora. Kondisi ini terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan.
Dalam kondisi ini, sistem imun akan membentuk antibodi dan memicu peradangan yang menyebabkan mata merah, bengkak, dan berair.
Baca juga: 8 Penyebab Mata Gatal dan Berair, Begini Cara Mengatasinya!
3. Masuknya Benda Asing dan Cedera pada Mata
Masuknya benda asing dan cedera pada mata dapat memicu iritasi yang menyebabkan mata berkedip dan berair untuk mengeluarkannya.
Debu, kotoran, atau partikel kecil lainnya bisa menimbulkan goresan pada mata, begitu juga dengan lensa kontak yang kotor atau robek. Kondisi ini sering disertai rasa tidak nyaman, nyeri, atau sensasi mengganjal di mata.
4. Infeksi dan Peradangan
Infeksi dan peradangan pada mata atau kelopak mata juga dapat menyebabkan epifora. Beberapa kondisi yang termasuk di antaranya adalah sebagai berikut:
- Konjungtivitis (pink eye): Peradangan pada lapisan terluar mata akibat infeksi bakteri atau virus, ditandai mata merah atau merah muda.
- Keratitis: Peradangan kornea yang menimbulkan nyeri, kemerahan, penglihatan buram, silau, air mata berlebih, dan cairan putih.
- Infeksi atau peradangan kelenjar air mata: Menyebabkan pembengkakan dan produksi air mata berlebih.
- Bulu mata tumbuh ke dalam: Dapat terinfeksi dan menimbulkan bengkak serta mata berair.
- Bintitan (stye): Benjolan merah nyeri di garis bulu mata akibat infeksi bakteri pada kelenjar minyak kelopak mata.
- Chalazion: Benjolan kecil di tepi atau bagian bawah kelopak mata yang tidak nyeri.
- Blefaritis: Peradangan kemerahan pada kelopak mata akibat kelenjar minyak tersumbat.
- Trakoma: Infeksi bakteri serius dan menular yang ditandai gatal, kelopak mata bengkak, nanah, dan mata berair.
5. Obstruksi Saluran Air Mata
Obstruksi saluran air mata terjadi ketika saluran nasolakrimal di sudut dalam mata tersumbat atau menyempit sehingga air mata tidak dapat mengalir dan akhirnya menumpuk di mata.
Kondisi ini bisa dialami bayi, anak-anak, maupun orang dewasa, dan dapat memengaruhi satu atau kedua mata. Penyebabnya antara lain adalah pembengkakan, peradangan, atau infeksi dengan gejala, seperti bengkak, kemerahan, dan air mata yang mengalir ke wajah.
Perlu diketahui bahwa beberapa kasus bisa bersifat genetik, seperti punctal stenosis, yaitu penyempitan atau sumbatan pada lubang saluran air mata.
Baca juga: Mata Merah pada Anak tapi Tidak Sakit? Kenali Penyebabnya!
6. Terjadi Perubahan pada Kelopak Mata
Adanya perubahan pada kelopak mata juga dapat memicu epifora atau mata berair karena kelopak mata berperan menyebarkan air mata secara merata.
Perubahan ini bisa terjadi secara alami, yaitu akibat cedera atau penuaan. Pasalnya, pada lansia, kelopak mata akan menipis dan berkerut sehingga membuat air mata menumpuk dan menyebabkan kemerahan.
Kondisi seperti ektropion (kelopak mata tertarik keluar) dapat menghambat aliran air mata, sedangkan entropion (kelopak mata berputar ke dalam) akan menimbulkan tekanan, gesekan, dan rasa tidak nyaman pada mata.
7. Penyebab Lainnya
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, ada beberapa penyebab mata berair lainnya yang juga perlu Anda ketahui. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Mata kering.
- Pilek atau flu.
- Paparan sinar matahari dan angin.
- Penggunaan perangkat digital berlebihan.
- Cedera pada wajah atau hidung.
- Infeksi sinus.
- Obat-obatan tertentu.
Cara Mengatasi Mata Berair
Cara mengatasi mata berair umumnya disesuaikan dengan penyebab, tingkat keparahan, dan ada atau tidaknya gejala lain yang menyertai kondisi ini.
Pada kasus ringan, dokter mungkin hanya menyarankan pemantauan hingga gejala membaik. Namun, jika kondisinya tidak kunjung membaik atau justru memburuk, penanganan medis akan dilakukan.
Adapun beberapa cara penanganan mata berair berdasarkan penyebabnya antara lain:
- Iritasi mata: Hindari pemicunya, bilas mata dengan air bersih, atau gunakan pelindung saat bekerja dengan bahan kimia atau asap.
- Infeksi: Konjungtivitis akibat virus biasanya sembuh sendiri, sedangkan infeksi bakteri diobati dengan antibiotik.
- Benda asing: Dokter akan mengangkat bulu mata tumbuh ke dalam atau benda asing yang menempel di mata.
- Saluran air mata tersumbat: Jika penyumbatan hanya berupa penyempitan, dokter dapat melebarkannya dengan alat khusus. Namun, bila saluran tersumbat total, misalnya akibat peradangan (dakriosistitis), dokter akan melakukan operasi dacryocystorhinostomy untuk membuat saluran baru dari kantung air mata ke rongga hidung untuk mengatasi sumbatan.
- Ektropion: Kelopak mata yang terlipat keluar dapat diperbaiki melalui operasi untuk mengencangkan tendon penyangga kelopak.
Selain itu, Anda juga bisa menerapkan beberapa cara mengobati mata berair secara alami berikut ini untuk membantu meredakan gejala mata berair:
- Istirahatkan mata secara berkala dari membaca, menonton TV, atau menatap layar.
- Gunakan obat tetes mata.
- Kompres hangat pada mata dan pijat lembut kelopak untuk membantu membuka sumbatan.
- Bersihkan kotoran di mata dan kelopak dengan kain atau tisu mata steril.
Itulah ulasan lengkap mengenai penyebab mata berair (epifora) hingga cara mengatasinya. Untuk memastikan kondisi mata kembali sehat dan mendapatkan penanganan sesuai penyebabnya, pemeriksaan menyeluruh sangatlah penting.
Dalam hal ini, JEC Eye Hospitals and Clinics menyediakan layanan Infeksi dan Imunologi dan Okuloplasti yang mencakup pemeriksaan serta penanganan berbagai keluhan mata, termasuk mata berair atau epifora.
Dengan dukungan dokter spesialis mata berpengalaman dan teknologi diagnostik modern, JEC siap memberikan perawatan yang tepat, aman, dan menyeluruh.
Ingat, keluhan mata berair yang tampak ringan bisa menjadi tanda awal masalah yang lebih serius. Maka, jangan tunda dan segera periksakan kondisi mata Anda ke JEC Eye Hospitals and Clinics!
Baca juga: Apakah Sakit Mata Bisa Menular? Ini Dia Jawabannya!