Memahami Macam-Macam Warna Mata dan Apa yang Membedakannya>
Warna mata yang beragam merupakan salah satu bentuk keindahan pada indra manusia. Namun, macam-macam warna mata bukan hanya soal estetika. Dalam beberapa kondisi, perubahan warna mata bisa menunjukkan kesehatan mata seseorang.
Artikel ini akan memaparkan macam-macam warna mata, penyebab perbedaannya, sekaligus kondisi yang memengaruhinya. Agar lebih paham secara mendalam, simak artikel ini hingga akhir!
Penyebab Warna Mata Beragam
Faktanya, warna mata tak terbatas pada warna tunggal seperti cokelat atau hijau saja. Ada banyak variasi dan gradasi di antara warna-warna yang mungkin pernah Anda lihat. Nah, ragam warna mata ini disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut:
1. Variasi Genetik
Pada mata, terdapat bagian bernama iris yang mengelilingi pupil dan berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Keragaman warna mata ditentukan oleh variasi genetik yang memengaruhi jumlah dan distribusi melanin (pigmen cokelat) pada iris.
Semakin banyak melanin pada iris, semakin gelap warna mata seseorang. Sebagai gambaran, mata biru hampir tidak mempunyai melanin, sedangkan mata cokelat mempunyai melanin dalam jumlah tinggi.
Perlu dipahami juga bahwa warna mata tidak ditentukan oleh satu gen saja, melainkan dipengaruhi oleh puluhan hingga ratusan varian genetik di seluruh genom, di mana gen yang paling berpengaruh adalah OCA2 dan HERC2. Interaksi antargen inilah yang menentukan jumlah dan distribusi melanin pada iris.
Karena melibatkan banyak gen, pewarisan warna mata bersifat unik, kompleks, dan tidak selalu dapat diprediksi secara sederhana. Umumnya, warna mata anak akan mirip dengan orang tua biologisnya. Namun, dua orang tua bermata biru tetap bisa mempunyai anak bermata cokelat, tergantung kombinasi gen yang diwariskan.
2. Ketidakkonsistenan Warna dalam Satu atau Kedua Mata
Beberapa orang memiliki lebih dari satu warna mata, baik dalam satu sisi maupun pada keduanya. Perbedaan warna ini bisa sangat sederhana, misalnya hanya pada bagian-bagian tertentu dari iris. Namun, perbedaannya juga bisa cukup signifikan, seperti warna bagian dalam yang berbeda dengan tepi luarnya.
Ada pula kondisi yang sangat jarang bernama heterochromia, yaitu ketika seseorang memiliki warna mata yang benar-benar berbeda dari mata lainnya. Misalnya, mata kanan berwarna biru dan mata kiri berwarna cokelat.
3. Struktur Iris
Iris bisa mempunyai lekukan atau pola kecil pada lapisan depannya. Struktur ini memengaruhi pantulan cahaya sehingga sebagian area bisa tampak lebih gelap atau terang dibandingkan area lainnya. Hal ini mirip seperti freckles atau bintik pada kulit.
4. Fase Kehidupan
Selain faktor-faktor di atas, fase kehidupan juga berkontribusi terhadap perbedaan warna mata. Berikut ini sejumlah contohnya:
- Mata bayi sering berubah warna sebelum memasuki usia satu tahun karena produksi melanin belum optimal.
- Perubahan warna mata saat usia dewasa bisa berlangsung secara halus, misalnya sedikit menggelap atau terlihat berbeda dalam kondisi cahaya tertentu.
- Kondisi medis tertentu bisa menjadi tanda gangguan kesehatan mata atau penyakit tertentu.
Baca juga: Kenapa Mata Bayi Kuning? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Macam-Macam Warna Mata
Sejatinya, para ahli tidak memiliki kesepakatan mutlak mengenai pengklasifikasian warna mata manusia. Setiap ahli atau sistem klasifikasi menggunakan skala yang berbeda untuk mengelompokkannya. Meskipun demikian, banyak skala yang sepakat pada enam warna utama berikut ini:
- Cokelat: Terjadi saat seseorang mempunyai banyak melanin di kedua lapisan iris, baik bagian depan dan belakang.
- Biru: Terjadi ketika lapisan depan iris memiliki sedikit atau tidak mengandung melanin.
- Hijau: Muncul saat tingkat melanin dikombinasikan dengan sifat genetik tertentu yang menonaktifkan alel pembawa warna cokelat. Hasilnya, warna cokelat tidak dominan dan warna hijau lebih terlihat.
- Abu-abu: Muncul karena adanya perbedaan distribusi melanin pada iris. Lapisan depan iris mempunyai sedikit melanin, sedangkan lapisan belakang mempunyai melanin dalam jumlah tinggi. Hasilnya, cahaya tersebar sehingga mata tampak abu-abu.
- Amber: Perpaduan pigmen cokelat (melanin) dengan pigmen kekuningan (lipochrome) yang menimbulkan warna kuning keemasan atau cokelat kekuningan.
- Hazel: Warna mata hazel merupakan campuran dari warna cokelat, hijau, dan amber.
Warna Mata yang Umum dan Langka
Dari macam-macam warna mata di atas, warna yang paling umum adalah cokelat dengan perkiraan distribusinya sekitar 80% di seluruh dunia.
Cokelat menjadi warna yang paling dominan karena mempunyai rentang gradasi yang sangat luas, mulai dari cokelat terang hingga sangat gelap. Pada warna cokelat yang sangat gelap, batas antara iris dan pupil terlihat samar sehingga sekilas tampak menyatu. Setelah warna cokelat, biru menempati urutan kedua dengan persentase 10%.
Di sisi lain, jika warna mata akibat kondisi medis tertentu tidak dihitung, warna mata paling langka dan diketahui perkiraan distribusinya adalah hijau. Warna ini hanya dimiliki oleh sekitar 2% populasi dunia.
Selanjutnya, warna mata dengan persentase di atas hijau adalah abu-abu sebanyak 3%, lalu warna mata hazel sebanyak 5%. Adapun warna mata amber tidak diketahui persentasenya karena tergolong sangat langka.
Bagaimana dengan warna mata hitam? Sebenarnya warna mata hitam tidak ada secara biologis. Warna yang terlihat hitam sejatinya merupakan cokelat yang sangat gelap atau kandungan melaninnya sangat tinggi.
Baca juga: Mata Merah Setelah Berenang? Ini Sebab & Cara Mengatasinya
Kondisi yang Memengaruhi Warna Mata
Perubahan warna mata bisa terjadi karena pengaruh obat-obatan atau penyakit tertentu. Sebagian memang tidak berbahaya, namun sebagian lainnya bisa menjadi tanda kondisi serius dan perlu segera ditangani. Sejumlah kondisi medis yang memengaruhi warna mata antara lain:
- Katarak: Munculnya area keruh atau buram pada lensa mata yang menyebabkan cahaya tidak bisa difokuskan dengan baik. Katarak umum terjadi seiring bertambahnya usia. Kondisi ini tidak menyebabkan perubahan warna pada iris, tetapi lensa yang keruh membuat pupil tampak pucat/putih.
- Heterochromia: Kondisi saat seseorang mempunyai warna mata berbeda, baik sejak lahir maupun akibat penyakit, cedera, atau gangguan perkembangan mata.
- Albinisme okulokutaneus: Memengaruhi pigmen kulit dan rambut sehingga menghasilkan iris mata dan rambut berwarna terang serta kulit yang sangat cerah.
- Albinisme okular: Kurangnya pigmen pada iris sehingga menyebabkan warna mata sangat terang dan gangguan penglihatan.
- Sindrom Horner: Gangguan jalur saraf dari otak ke wajah atau mata yang mengakibatkan kondisi medis serius seperti stroke, tumor, atau cedera tulang belakang. Biasanya, sindrom Horner hanya memengaruhi satu sisi wajah, di mana beberapa gejalanya adalah kelopak mata atas yang menurun dan penyempitan pupil.
- Glaukoma: Penyakit mata akibat tekanan bola mata tinggi, yang merusak saraf optik dan bisa menyebabkan kehilangan penglihatan hingga kebutaan. Umumnya, glaukoma tidak mengubah warna iris secara langsung. Hanya beberapa pengobatan glaukoma (misalnya prostaglandin analog) diketahui bisa menyebabkan perubahan warna iris dari waktu ke waktu.
Sekian penjelasan mengenai macam-macam warna mata dan beberapa kondisi yang memengaruhinya. Untuk memastikan kualitas penglihatan dan kesehatan mata, Anda dapat melakukan pemeriksaan mata ke dokter spesialis mata.
Anda dapat memeriksakan kondisi Anda di JEC Eye Hospitals and Clinics. Melalui layanan Tes Mata, tim dokter JEC Eyes Hospitals and Clinics siap membantu Anda dalam mendeteksi kelainan atau masalah yang berkaitan dengan kualitas penglihatan.
Pengecekan mata direkomendasikan bagi penderita kondisi tertentu seperti hipertensi, jantung, diabetes, dan autoimun. Pemeriksaan mata di JEC Eye Hospitals and Clinics dapat membantu Anda mengetahui risiko kelainan mata sehingga risiko terburuk dapat dicegah.
Baca juga: Kenapa Mata Besar Sebelah? Kenali Faktor Penyebabnya


ENG