Kenapa Mata Bayi Kuning? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya>
Apakah mata bayi kuning membuat Anda sebagai orang tua merasa cemas? Kondisi mata bayi baru lahir kuning sebenarnya cukup umum terjadi. Meskipun tidak serius, pahami berbagai penyebabnya agar dapat mengambil langkah penanganan yang tepat.
Tidak semua kasus membutuhkan perawatan khusus, tetapi penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tandanya sejak awal. Dengan memahami kondisi ini, Anda bisa lebih tenang dalam merawat si kecil. Kenali alasan kenapa mata bayi kuning dalam artikel berikut ini.
Apakah Mata Bayi Kuning Normal?
Pada banyak kasus, mata bayi kuning sebenarnya masih tergolong normal, terutama pada minggu pertama setelah lahir. Hal ini biasanya terjadi karena tubuh bayi masih beradaptasi untuk memproses bilirubin.
Bilirubin sendiri merupakan zat yang terbentuk dari pemecahan sel darah merah dan harus diolah oleh hati sebelum akhirnya dikeluarkan dari tubuh.
Di minggu awal kelahiran, hati bayi belum bekerja seefektif orang dewasa sehingga bilirubin dapat menumpuk sementara. Inilah yang membuat mata dan kulit bayi tampak sedikit kuning.
Kondisi ini dikenal sebagai jaundice fisiologis. Biasanya, jaundice fisiologis muncul pada hari ke-2 hingga ke-4 setelah kelahiran, lalu membaik dengan sendirinya dalam 1–2 minggu.
Meskipun tergolong normal, beberapa bayi memiliki risiko lebih tinggi mengalami mata kuning. Bayi prematur, bayi dengan kesulitan menyusu, perbedaan golongan darah ibu dan bayi, atau bayi dengan berat lahir rendah lebih rentan mengalami peningkatan bilirubin. Pada kelompok ini, pemantauan intensif diperlukan untuk memastikan kadar bilirubin tetap dalam batas aman.
Penyebab Mata Bayi Kuning
Untuk memahami mata bayi kuning dengan lebih jelas, perlu diketahui penyebabnya. Setiap faktor dapat memberikan gambaran berbeda mengenai kondisi si kecil. Berikut beberapa penyebab yang paling umum terjadi pada bayi baru lahir:
1. Kelahiran Prematur
Bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami mata kuning karena organ hatinya belum berkembang sempurna. Hati yang masih belum matang membuat proses pengolahan bilirubin berjalan lebih lambat dibandingkan bayi cukup bulan. Akibatnya, bilirubin akan menumpuk dalam darah dan memunculkan warna kuning pada mata maupun kulit bayi.
Baca juga: Cara Memutihkan Mata Kuning, Penyebab, dan Pencegahannya
2. Kurangnya Asupan ASI
Kekurangan asupan ASI juga dapat membuat tubuh bayi kesulitan mengeluarkan bilirubin secara efektif. Bayi yang kurang mendapat asupan ASI rentan mengalami kekurangan cairan sehingga proses pembuangan bilirubin melalui urin dan feses menjadi terhambat. Kondisi ini membuat bilirubin lebih mudah menumpuk sehingga kulit dan mata bayi baru lahir menjadi kuning.
3. Golongan Darah dengan Ibu Berbeda
Perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi juga dapat menyebabkan penghancuran sel darah merah lebih cepat. Ketika hal ini terjadi, produksi bilirubin pun menjadi lebih banyak dari yang mampu diolah oleh hati bayi sehingga menumpuk dan mengakibatkan mata bayi kuning.
4. Mengalami Memar Saat Proses Persalinan
Beberapa bayi dapat mengalami memar selama proses persalinan. Memar tersebut mengandung sel darah merah yang akan diurai oleh tubuh bayi setelah lahir.
Semakin banyak sel darah merah yang diurai, maka semakin tinggi pula produksi bilirubin di tubuhnya. Kondisi ini turut meningkatkan risiko mata bayi baru lahir tampak kuning.
5. Menderita Polisitemia
Polisitemia adalah kondisi ketika bayi memiliki jumlah sel darah merah lebih tinggi dari batas normal. Saat sel darah merah yang berlebih ini dipecah, tubuh menghasilkan bilirubin dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Hati bayi yang belum bekerja optimal membuat proses pengolahan bilirubin menjadi lebih lambat sehingga mata dan kulit bayi dapat tampak kuning.
6. Darah Terinfeksi Bakteri
Penyebab mata bayi kuning lainnya adalah infeksi bakteri pada darah atau disebut dengan sepsis. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi hati sehingga organ tersebut tidak mampu mengolah bilirubin secara optimal. Akibatnya, bilirubin menumpuk dalam tubuh dan membuat mata serta kulit bayi tampak kuning.
7. Kelainan Genetik
Beberapa kelainan genetik seperti defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD), dapat meningkatkan risiko bayi memiliki mata dan kulit yang tampak kuning.
Kondisi ini membuat sel darah merah menjadi lebih rapuh sehingga lebih mudah hancur. Akibatnya, kadar bilirubin meningkat dan bayi lebih rentan mengalami mata kuning.
Baca juga: Penyebab Mata Kuning yang Perlu Diwaspadai, Jangan Disepelekan
Bagaimana Menyembuhkan Mata Kuning pada Bayi?
Cara menyembuhkan mata kuning pada bayi bergantung pada tingkat keparahan dan juga penyebabnya. Pada banyak kasus yang ringan, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya seiring perkembangan fungsi hati bayi dan tidak membutuhkan terapi apapun.
Meski begitu, ada beberapa langkah yang dapat membantu proses pemulihan agar lebih optimal. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Memperbanyak konsumsi ASI: Pencegahan terbaik penyakit kuning pada bayi adalah pemberian ASI yang cukup agar bilirubin bisa dikeluarkan melalui feses. Bayi sebaiknya disusui sebanyak 8 hingga 12 kali sehari untuk merangsang sistem pencernaan agar buang air besar sehingga bisa membuang kelebihan bilirubin. Jika penyakit kuning lebih parah, penanganannya meliputi fototerapi (terapi cahaya) atau transfusi.
- Fototerapi: Terapi ini memanfaatkan cahaya khusus yang membantu memecah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah dibuang melalui urin dan feses. Prosedur ini aman untuk bayi dan biasanya menunjukkan hasil yang cepat dalam beberapa jam atau hari.
- Imunoglobulin intravena (IVIG): Infus IVIG biasanya diberikan pada bayi yang mengalami jaundice karena ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi. Umumnya, IVIG hanya digunakan jika fototerapi saja tidak cukup efektif menurunkan bilirubin. Terapi ini juga dapat mengurangi risiko bayi harus menjalani transfusi darah.
- Transfusi darah: Prosedur ini dilakukan untuk mengganti sebagian darah bayi dengan darah donor yang sehat sehingga kadar bilirubin turun lebih cepat. Transfusi darah menjadi opsi terakhir ketika fototerapi tidak cukup efektif. Prosedur ini pun hanya dapat dilakukan di rumah sakit dengan pengawasan ketat oleh dokter.
Itulah penjelasan mengenai penyebab hingga cara mengatasi mata bayi kuning. Meskipun kondisi ini sering kali normal, Anda tetap perlu memperhatikan perkembangannya, terutama jika warna kuning tidak membaik atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis mata anak untuk memastikan kondisi si kecil terpantau dengan tepat dan mendapatkan penanganan yang sesuai. Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan tidak ada masalah lain yang memengaruhi kesehatan mata maupun tumbuh kembang bayi.
Untuk pemeriksaan yang lebih menyeluruh, Anda dapat mempercayakan kesehatan mata si kecil kepada JEC Eye Hospitals and Clinics. Layanan Mata Anak (Pediatrik) dan Mata Juling di JEC Eye Hospitals and Clinics khusus menangani berbagai masalah mata pada bayi dan anak, termasuk kondisi yang berkaitan dengan jaundice.
Seluruh proses pemeriksaan di JEC Eye Hospitals and Clinics ditangani langsung oleh dokter spesialis mata berpengalaman serta didukung teknologi medis terkini dengan menyesuaikan setiap kondisi pasien.
Baca juga: Mengenal Penyebab Kanker Mata dan Faktor Risikonya


ENG