Ketahui Fungsi Pupil pada Mata beserta Gangguannya

Ditinjau oleh Dr. Damara Andalia, SpM
Oleh Tim Medis JEC

  22 Sep 2025

  4 Views

Share
fungsi pupil pada mata

Mata merupakan salah satu indra terpenting yang memungkinkan seseorang melihat dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Sementara itu, pupil memiliki peran vital dalam mengatur cahaya yang masuk ke retina mata. 

 

Namun, tidak sedikit orang yang masih bingung mengenai fungsi pupil pada mata, perbedaannya dengan iris, hingga gangguan yang bisa mempengaruhi kinerjanya. Untuk itu, mari kenali fungsi pupil pada mata pada pembahasan di bawah ini.

Fungsi Pupil pada Mata

Pupil adalah lubang kecil berbentuk bundar di tengah iris yang berfungsi mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke retina mata. Meski terlihat sederhana, pupil memiliki peran kompleks yang menjaga kualitas penglihatan manusia.

 

Lantas, apa saja fungsi pupil pada mata lainnya yang perlu diketahui? Berikut penjabarannya:

1. Mengatur Intensitas Cahaya yang Masuk

Pupil bertindak layaknya diafragma kamera. Dalam kondisi terang, pupil mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk sehingga retina tidak mengalami kerusakan.

 

Sebaliknya, dalam kondisi gelap, pupil melebar agar lebih banyak cahaya masuk sehingga seseorang tetap bisa melihat.

2. Melindungi Retina dari Cahaya Berlebihan

Cahaya matahari yang terlalu kuat atau paparan cahaya buatan dapat merusak sel-sel retina. Pupil membantu mengurangi risiko tersebut dengan otomatis menyempit ketika cahaya terlalu terang. Mekanisme ini disebut refleks pupil terhadap cahaya.

3. Mendukung Proses Akomodasi

Saat mata fokus melihat objek dekat, pupil akan mengecil. Tujuannya agar cahaya yang masuk lebih terfokus pada titik retina yang tepat, sehingga gambar yang terbentuk menjadi lebih jelas dan tajam.

 

Baca Juga: Mengenal Fungsi Kornea pada Mata dan Gangguan yang Bisa Terjadi

Perbedaan Fungsi Pupil dan Iris

Banyak orang menyamakan pupil dengan iris, padahal keduanya memiliki peranan yang berbeda. Iris adalah bagian berwarna di mata yang terdiri dari otot-otot pengatur cahaya. Ia mengontrol lebar pupil melalui dua otot utama, yakni sphincter untuk menyempitkan dan dilator untuk melebar. 

 

Pupil hanyalah lubang atau bukaan, sedangkan iris adalah mekanisme pengontrolnya. Jadi, perbedaan fungsi pupil pada mata dan iris terletak pada perannya. Jika iris bertindak sebagai pengatur pintu, maka pupil merupakan bukaan pintu itu sendiri.

Tujuan Pupil Membesar dan Mengecil

Umumnya, ada banyak variasi ukuran pupil di setiap orang. Bagi orang dewasa, ukuran pupil bisa mengecil hingga 1,5 milimeter dan berukuran 8 milimeter saat melebar.

 

Ukuran pupil juga akan berubah seiring bertambahnya usia seseorang. Peningkatan ukuran ini akan memuncak pada usia remaja hingga awal dewasa, kemudian menurun secara bertahap seiring bertambahnya usia (senile miosis).

 

Di sisi lain, perubahan ukuran pupil terjadi bukan tanpa alasan. Pupil membesar (mydriasis) terjadi pada kondisi cahaya redup, saat emosi intens, atau dalam respons terhadap suara atau sentuhan.

 

Sebaliknya, pupil mengecil (miosis) bertujuan membatasi cahaya berlebihan saat terang dan memperjelas objek dekat.

 

Baca Juga: Hipermetropia (Rabun Dekat) - Penyebab, Gejala, & Pengobatannya

Gangguan pada Pupil Mata

Fungsi pupil pada mata dapat mengalami berbagai gangguan yang memengaruhi ukuran, bentuk, maupun responsnya terhadap cahaya.

 

Kondisi ini bisa bersifat ringan hingga menjadi tanda masalah serius pada saraf, otak, atau organ lain. Berikut beberapa gangguan yang umum terjadi:

1. Anisocoria

Anisocoria adalah kondisi ketika ukuran pupil pada kedua mata tidak sama. Pada sebagian orang, perbedaan ini normal (fisiologis), tetapi bisa juga menjadi tanda penyakit seperti stroke, aneurisma, atau cedera otak.

 

Pemeriksaan dokter diperlukan jika anisocoria disertai gejala lain, seperti nyeri kepala atau gangguan penglihatan.

2. Miosis Abnormal

Miosis adalah kondisi ketika pupil tetap mengecil (kurang dari 2 mm) meski berada di tempat gelap. Penyebabnya antara lain konsumsi obat-obatan tertentu, keracunan, gangguan saraf, atau sindrom Horner. Miosis abnormal bisa mengganggu kemampuan melihat dalam kondisi cahaya rendah.

3. Adie’s Pupil

Adie’s pupil biasanya terjadi pada satu mata, ditandai dengan pupil yang lebih besar dari normal dan tidak merespons cahaya dengan baik.

 

Penderitanya sering mengalami penglihatan kabur, silau, dan kesulitan fokus pada objek dekat. Kondisi ini sering terkait kerusakan pada saraf parasimpatis mata.

4. Argyll Robertson Pupil

Gangguan ini ditandai pupil yang sangat kecil, tidak merespons cahaya, tetapi tetap bisa menyempit saat melihat objek dekat. Argyll Robertson pupil biasanya merupakan tanda syphilis stadium lanjut atau gangguan neurologis lain.

5. Horner Syndrome

Horner syndrome adalah kondisi langka yang biasanya memengaruhi mata dan wajah pada salah satu sisi. Penyakit ini juga dikenal sebagai oculosympathetic palsy, istilah "palsy" merujuk pada kelumpuhan saraf. 

Horner syndrome terbagi menjadi tiga tipe utama, masing-masing terkait dengan lokasi gangguan pada jalur saraf simpatik.

Gejalanya bisa berupa pupil yang mengecil secara abnormal, kelopak mata atas yang terkulai, dan berkurangnya keringat pada sisi wajah yang terdampak.

Demikian penjelasan mengenai fungsi pupil pada mata, perbedaan dengan iris, alasan pupil membesar atau mengecil, serta gangguan yang dapat memengaruhi kesehatan mata. 

 

Perubahan pada pupil tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi tanda awal adanya masalah serius pada mata maupun sistem saraf.

 

Untuk memastikan kesehatan mata tetap optimal, penting melakukan pemeriksaan rutin. JEC Eye Hospitals and Clinics menyediakan layanan Pemeriksaan Mata

 

Dengan pemeriksaan menyeluruh, Anda dapat mendapatkan diagnosis yang mencakup deteksi dini gangguan pada pupil maupun bagian mata lainnya. Dengan begitu, dokter dapat merekomendasikan penanganan dengan lebih cepat dan tepat.

 

Seluruh pemeriksaan di JEC didukung oleh teknologi diagnostik terkini dan ditangani langsung oleh dokter mata berpengalaman. Layanan di JEC tersedia untuk membantu menjaga kesehatan mata Anda hingga mendukung kenyamanan penglihatan dalam aktivitas sehari-hari.

 

Baca Juga: Sindrom Horner - Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

icon-doctor