Kenali Fungsi Retina pada Mata dan Cara Merawatnya

  28 Jul 2025

  57 Views

Share
fungsi retina pada mata

Retina menjadi penghubung utama antara cahaya yang masuk ke mata dan gambar yang Anda lihat setiap hari. Tanpa fungsi retina yang baik, otak tidak dapat menerima informasi visual dengan jelas. Gangguan sekecil apa pun pada retina dapat mengacaukan proses penglihatan secara keseluruhan.

Untuk memahami lebih jauh tentang fungsi retina pada mata dan bagaimana cara menjaga kesehatannya, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel di bawah ini.

Apa Itu Retina?

Retina mata adalah lapisan tipis yang terletak di bagian belakang bola mata. Bagian ini berfungsi menangkap cahaya yang masuk melalui mata, lalu mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sinyal ini kemudian dikirim melalui saraf optik menuju otak. 

 

Setelah itu, otak akan memproses sinyal tersebut menjadi gambar yang Anda lihat. Jadi, tanpa peran retina, mata tidak mampu mengubah cahaya menjadi penglihatan yang dapat dipahami oleh otak.

Fungsi Retina

Retina bekerja dengan mendeteksi cahaya yang masuk ke mata, lalu mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sinyal ini dikirim ke otak melalui saraf optik dan diolah menjadi gambar yang bisa Anda lihat. Proses ini memungkinkan Anda mengenali bentuk, warna, dan gerakan di sekitar.

Setiap bagian retina, seperti makula dan fotoreseptor, memiliki peran pentingnya masing-masing. Makula, yang merupakan bagian kecil di tengah retina, membantu Anda melihat detail halus di bagian tengah pandangan, seperti membaca tulisan kecil atau mengenali wajah. 

Sementara itu, fotoreseptor, terdiri dari sel batang dan sel kerucut yang bertugas menangkap cahaya. Sel batang mendukung penglihatan dalam gelap dan area samping penglihatan, sedangkan sel kerucut membantu Anda melihat warna dengan jelas dan detail saat kondisi terang.

Fotoreseptor dan makula bekerja menangkap detail, cahaya, hingga warna. Koordinasi keduanya menunjukkan betapa pentingnya fungsi retina pada mata dalam membentuk gambar yang jelas di otak Anda.

Baca juga: Ablasio Retina (Retinal Detachment) - Penyebab, Gejala, & Pengobatannya

Anatomi Retina

Retina terletak di bagian belakang bola mata, di belakang iris dan lensa, tepatnya di belakang vitreous humor (zat bening seperti gel yang mengisi bagian dalam mata) dan berbatasan dengan koroid (lapisan kaya pembuluh darah yang memasok nutrisi dan oksigen ke mata). 

 

Saat cahaya berhasil difokuskan dengan tepat, sinarnya akan jatuh langsung ke permukaan retina untuk diproses menjadi gambar. Secara umum, retina terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu:

  • Makula: Bagian tengah retina yang banyak mengandung sel kerucut dan merupakan bagian paling sensitif dari mata. Di bagian tengah makula terdapat bagian cekungan  yang disebut fovea, yang mengandung konsentrasi sel kerucut yang tinggi. Perannya penting untuk melihat detail halus, membedakan warna, membaca, hingga mengenali wajah.
  • Retina perifer: Bagian tepi retina yang dipenuhi sel batang. Bagian ini memungkinkan Anda melihat ke samping saat pandangan lurus ke depan dan membantu penglihatan dalam cahaya redup.

Selain dua bagian utama itu, retina juga tersusun dari sepuluh lapisan sel yang saling terhubung:

  • Inner limiting membrane: Membatasi bagian dalam retina dengan cairan vitreous (vitreous humor).
  • Retinal nerve fiber layer: Berisi sel ganglion yang nantinya membentuk saraf optik, serta sel pendukung lain seperti astrocytes dan Müller cells.
  • Ganglion cell layer: Tersusun dari sel ganglion yang menerima sinyal dari lapisan bawahnya.
  • Inner plexiform layer: Tempat sel bipolar meneruskan informasi dari fotoreseptor ke sel ganglion.
  • Inner nuclear layer: Menampung sel-sel yang mengatur respons dari fotoreseptor dan neuron lain seperti sel amakrin.
  • Outer plexiform layer: Penghubung antara fotoreseptor dan saraf lainnya.
  • Outer nuclear layer: Menyimpan badan sel dari batang dan kerucut.
  • External limiting membrane: Memisahkan badan sel dengan bagian fotoreseptor yang menangkap cahaya.
  • Photoreceptor layer: Lokasi bagian dalam dan luar dari batang serta kerucut, tempat cahaya diubah menjadi sinyal listrik.
  • Retinal pigment epithelium: Lapisan terluar yang bertugas memberi nutrisi dan membuang sisa metabolisme retina.

Setiap lapisan dan bagian retina saling terhubung untuk memastikan proses penglihatan berjalan lancar. Susunan inilah yang mendasari kompleksnya fungsi retina pada mata dalam menangkap cahaya dan meneruskannya ke otak sebagai penglihatan yang Anda pahami.

Baca juga: Mengenal Sklera Mata: Fungsi dan Penyebab Perubahan Warna

Penyakit yang Dapat Mengganggu Fungsi Retina

Beberapa kondisi medis dapat mengganggu cara kerja retina dan berdampak langsung pada penglihatan Anda. Jika tidak ditangani dengan cepat, gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berikut ini beberapa penyakit yang dapat menganggu fungsi retina pada mata Anda:

1. Robekan Retina

Kondisi ini terjadi saat cairan vitreous di dalam mata menyusut dan menarik retina hingga robek yang biasanya muncul tiba-tiba. Dalam kasus ini, ciri-ciri retina mata bermasalah dapat dikenali dari munculnya kilatan cahaya atau bintik-bintik kecil (floaters) yang sering terlihat di penglihatan Anda.

2. Ablasio Retina (Retinal Detachment)

Ablasi retina adalah kondisi mata serius di mana retina terlepas dari posisi normalnya dan terpisah dari jaringan pendukung di bawahnya. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal, seperti usia, cedera mata, kondisi mata tertentu seperti retinopati diabetik, atau ketika cairan masuk ke celah robekan retina, lalu mengangkat jaringan retina dari lapisan bawahnya. 

Salah satu tanda retina bermasalah adalah penglihatan yang mendadak kabur atau muncul bayangan gelap seperti tirai yang menutupi sebagian pandangan.

3. Retinopati Diabetik

Pada penderita diabetes yang gula darahnya tidak terkontrol dalam waktu yang lama, pembuluh darah kecil di retina bisa rusak dan bocor. Cairan ini membuat retina membengkak sehingga mengganggu ketajaman penglihatan. Dalam kasus lain, kondisi ini dapat membentuk pembuluh darah abnormal yang rapuh dan mudah pecah.

4. Epiretinal Membrane

Epiretinal Membrane, yang juga dikenal sebagai kerutan makula atau makulopati selofan, adalah kondisi ketika jaringan tipis menyerupai selofan terbentuk di atas permukaan retina. Jaringan ini dapat menarik atau mengerutkan retina sehingga mengganggu fungsi penglihatan. Akibatnya, gambar dapat terlihat buram atau tampak melengkung.

5. Macular Hole (Lubang Makula)

Penyakit yang dapat merusak fungsi retina ini terjadi ketika terdapat celah kecil di makula, yakni bagian tengah retina. Lubang ini bisa muncul karena tarikan abnormal dari vitreous atau akibat cedera pada mata.

6. Degenerasi Makula

Degenerasi makula membuat bagian tengah retina perlahan rusak. Gejalanya dapat berupa penglihatan kabur di tengah atau munculnya titik buta. Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu degenerasi makula kering dan basah. 

Degenerasi makula kering merupakan jenis yang lebih umum, melibatkan penipisan makula secara bertahap dan pembentukan drusen (endapan) di bawah retina. 

Sementara itu, degenerasi makula basah, meskipun kurang umum, memiliki dampak yang lebih parah. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan pembuluh darah abnormal di bawah retina yang dapat mengeluarkan cairan dan menyebabkan kehilangan penglihatan secara cepat. Bentuk kering biasanya muncul lebih dulu, lalu dapat berkembang menjadi bentuk basah.

7. Retinitis Pigmentosa

Penyakit turunan ini menyerang retina secara bertahap. Penderitanya akan kehilangan kemampuan melihat dalam gelap serta mengalami gangguan penglihatan samping (perifer).

Cara Merawat Retina

Menjaga kesehatan retina perlu dilakukan sejak dini agar penglihatan tetap optimal dalam jangka panjang. Pemeriksaan mata secara rutin sangat disarankan, minimal setiap satu tahun, meski Anda tidak memakai kacamata atau lensa kontak. 

 

Jika Anda memiliki kondisi kronis seperti diabetes, jadwal pemeriksaan bisa lebih sering sesuai anjuran dokter. Selain itu, beberapa langkah sederhana juga dapat membantu menjaga fungsi retina pada mata Anda, antara lain:

  • Jaga berat badan tetap stabil sesuai kondisi tubuh agar sirkulasi darah ke mata tetap lancar.
  • Perhatikan asupan nutrisi, terutama makanan yang dapat mendukung kesehatan mata, seperti makanan tinggi asam lemak omega-3, lutein, zeaxanthin, vitamin A, C, dan E, serta seng.
  • Gunakan pelindung mata saat berolahraga atau beraktivitas yang berisiko menimbulkan cedera mata.
  • Lindungi mata dari sinar UV dengan memakai kacamata hitam yang sesuai, terutama saat di luar ruangan.
  • Hindari paparan cahaya ekstrem, seperti dari laser, flare, atau sumber cahaya tajam lain yang dapat merusak retina secara permanen.
  • Jangan abaikan perubahan penglihatan, meski terasa ringan atau terjadi secara perlahan.

Demikian penjelasan mengenai fungsi retina pada mata dan cara merawatnya. Untuk menjaga kesehatan retina dan mendeteksi gangguan sedini mungkin, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis di JEC Eye Hospitals and Clinics.

Melalui layanan Retina, JEC menyediakan pemeriksaan menyeluruh untuk mendeteksi berbagai gangguan retina, seperti robekan retina, degenerasi makula, atau diabetic retinopathy. Dengan teknologi terkini dan tenaga medis berpengalaman, JEC siap memberikan solusi terbaik untuk kesehatan penglihatan Anda.

Jangan tunggu sampai penglihatan terganggu dan jaga fungsi retina pada mata Anda sekarang juga bersama JEC Hospitals and Clinics!

Baca juga: Rekomendasi Vitamin untuk Mata, Bantu Jaga Fungsi Penglihatan

icon-doctor