Ablasio Retina (Retinal Detachment) : Kenali Penyebab, Gejala, dan Jenisnya

  22 May 2025

  6,477 Views

Share
Ablatio Retina

Retina adalah lapisan tipis jaringan yang terletak di bagian belakang bola mata dan berfungsi penting dalam proses penglihatan. Retina bertugas menangkap cahaya yang masuk ke mata, kemudian mengubahnya menjadi sinyal listrik yang diteruskan ke otak. Otak akan mengolah sinyal tersebut menjadi gambar, sehingga kita dapat melihat dengan jelas.

Namun, jika terjadi gangguan pada retina, khususnya ablasio retina yaitu kemampuan penglihatan bisa menurun drastis bahkan menyebabkan kebutaan permanen jika tidak segera ditangani.

Apa itu Ablasio Retina?

Ablasio retina adalah kondisi serius ketika retina terlepas dari posisi normalnya, yaitu dari lapisan pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal juga dengan sebutan retinal detachment.

Retinal detachment adalah gangguan yang memerlukan penanganan cepat, karena keterlambatan dapat menyebabkan kerusakan retina secara permanen dan hilangnya penglihatan.

Gejala Ablasio Retina yang Perlu Diwaspadai

Gejala ablasio retina bisa muncul secara tiba-tiba dan berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya agar bisa segera mencari pertolongan medis:

  • Munculnya bintik-bintik hitam (floaters) yang melayang di lapang pandang

  • Kilatan cahaya (flashes) yang tiba-tiba terlihat

  • Pandangan seperti tertutup tirai dari salah satu sisi mata

  • Penurunan penglihatan secara mendadak

  • Pandangan kabur atau samar

Penyebab Ablasio Retina Berdasarkan Jenisnya

Ada tiga jenis utama ablasio retina, yang masing-masing memiliki penyebab dan mekanisme berbeda:

1. Ablasio Retina Rhegmatogen

Ablasio retina rhegmatogen adalah tipe yang paling sering terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh adanya robekan atau lubang pada retina. Cairan vitreus (cairan gel di dalam bola mata) bisa masuk melalui robekan tersebut, mengalir ke bawah retina, dan menyebabkan retina terangkat dari tempatnya.

2. Ablasio Retina Traksional

Ablasio retina traksional terjadi ketika terbentuk jaringan parut di permukaan retina. Jaringan ini menarik retina hingga terlepas. Penyebab umum dari jenis ini adalah komplikasi diabetes pada mata, seperti retinopati diabetik, serta riwayat peradangan atau cedera bola mata.

3. Ablasio Retina Eksudatif

Ablasio retina eksudatif bukan disebabkan oleh robekan, melainkan oleh penumpukan cairan di bawah retina. Hal ini biasanya terjadi karena gangguan pada lapisan epitel pigmen retina. Penyebab umumnya meliputi peradangan mata, infeksi intraokular, hingga tumor mata.

Faktor Risiko Ablasio Retina

Beberapa kondisi berikut dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami ablasio retina:

  • Usia di atas 50 tahun

  • Menderita rabun jauh (miopi) dengan ukuran minus tinggi

  • Riwayat operasi mata sebelumnya, seperti operasi katarak

  • Cedera atau trauma pada mata

  • Memiliki riwayat ablasio retina di salah satu mata

  • Adanya riwayat keluarga dengan ablasio retina

  • Mengidap penyakit mata seperti uveitis atau infeksi intraokular

Ablasio retina adalah kondisi yang tidak bisa dianggap sepele. Jika tidak segera ditangani, retina yang terlepas bisa mengalami kerusakan permanen. Maka dari itu, jika Anda merasakan gejala ablasio retina, seperti munculnya kilatan cahaya atau penglihatan seperti tertutup tirai atau masalah kesehatan mata lainnya, Anda bisa mengunjungi Dokter Spesialis Mata di Jakarta Eye Center (JEC).

icon-doctor