Retinopati Hipertensi - Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

  02 May 2025

  31 Views

Share
Retinopati Hipertensi

Hipertensi alias tekanan darah tinggi tidak hanya berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah, namun mata pun bisa terdampak. Salah satu komplikasi serius akibat hipertensi adalah retinopati hipertensi, suatu kondisi ketika pembuluh darah di retina mengalami kerusakan akibat tekanan darah yang melebihi batas normal.

 

Retina merupakan bagian penting dari mata yang berperan menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik untuk dikirimkan ke otak. Lantas, apa yang terjadi bila seseorang mengalami retinopati hipertensi? Pahami lebih lanjut melalui ulasan di bawah ini.

Apa Itu Retinopati Hipertensi?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa retina adalah lapisan jaringan yang terletak di bagian belakang mata. Retina berfungsi mengubah cahaya menjadi sinyal saraf untuk dikirim ke otak. Ketika tekanan darah terlalu tinggi, dinding pembuluh darah di retina bisa mengalami penebalan.

 

Kondisi tersebut dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga aliran darah menuju retina terganggu. Pada beberapa kasus, retina akan membengkak karena kondisi ini.

 

Retinopati hipertensi adalah suatu kondisi ketika tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina, menurunkan fungsi retina, dan memberikan tekanan pada saraf optik. Alhasil, timbul masalah penglihatan.

Penyebab Retinopati Hipertensi

Seperti yang sudah dijelaskan, penyebab utama retinopati hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang berlangsung dalam waktu yang lama. Peningkatan tekanan ini mengakibatkan pembuluh darah di retina mengencang lebih lama dari biasanya (vasospasme).

 

Pengencangan yang tidak normal tersebut bisa mempersempit diameter (lumen) pembuluh darah dan membatasi jumlah darah yang dapat mengalir ke retina. Pembuluh darah mungkin menyempit di sepanjang pembuluh atau hanya pada titik tertentu.

 

Seiring waktu, kondisi ini membuat pembuluh darah retina menjadi kaku dan tebal sehingga darah sulit mengalir dengan lancar. Jika terjadi secara terus-menerus, pembuluh darah bisa mengalami kerusakan dan mengakibatkan komplikasi seperti kehilangan penglihatan.

 

Baca juga: Ablasio Retina (Retinal Detachment) Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Faktor Risiko Retinopati Hipertensi

Selain hipertensi yang berkepanjangan, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya retinopati hipertensi adalah sebagai berikut:

 

  • Penyakit jantung.
  • Aterosklerosis.
  • Diabetes.
  • Kolesterol tinggi.
  • Overweight.
  • Merokok.
  • Mengonsumsi makanan yang tidak sehat, misalnya tinggi lemak, mengandung lemak trans, makanan bergula, dan tinggi natrium.
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

Gejala Retinopati Hipertensi

Kondisi ini bisa saja tidak menimbulkan gejala dan baru diketahui ketika melakukan pemeriksaan mata. Pada tahap ini, gejala yang biasanya muncul adalah sebagai berikut:

 

  • Menurunnya ketajaman penglihatan (visus).
  • Pembengkakan mata.
  • Penglihatan ganda.
  • Penglihatan kabur disertai sakit kepala.

Baca juga: Gangguan Darurat Fungsi Retina Ancam Penglihatan

Diagnosis Retinopati Hipertensi

Proses diagnosis retinopati hipertensi dimulai dengan anamnesis (wawancara medis) mengenai gejala dan riwayat medis pasien, termasuk riwayat tekanan darah tinggi. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan mata secara terperinci.

 

Dokter mungkin juga mengambil gambar retina melalui tomografi koherensi optik dan bentuk pencitraan retina lainnya. Dokter biasanya dapat menegakkan diagnosis dengan mengamati beberapa tanda pada retina berikut ini:

 

  • Penyempitan pembuluh darah kecil (arteriol).
  • Penebalan dinding arteriol.
  • Bintik-bintik kecil berwarna putih kekuningan atau putih keabuan-abuan yang terlihat seperti awan.
  • Bintik-bintik merah kecil (mikroaneurisma).
  • Bintik-bintik kuning yang berasal dari lemak dan protein yang bocor dari pembuluh darah yang rusak.
  • Papiledema.

Beberapa tanda, seperti pembengkakan cakram optik (optic disc), mungkin tidak muncul hingga kondisi ini mencapai stadium lanjut.

Pengobatan Retinopati Hipertensi

Apakah retinopati hipertensi bisa sembuh? Ya, pengobatan untuk menurunkan tekanan darah dapat membantu menyembuhkan kondisi ini. Namun, hal ini tidak selalu terjadi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi pasien.

 

Tujuan utama pengobatan retinopati hipertensi adalah menurunkan tekanan darah, umumnya melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat dan pemberian obat-obatan. Dokter akan menyesuaikan rencana pengobatan dengan kebutuhan pasien. Perubahan gaya hidup meliputi:

 

  • Menjaga berat badan yang ideal.
  • Menjalani diet yang menyehatkan jantung dengan fokus pada penurunan asupan garam dan kolesterol.
  • Olahraga secara teratur.
  • Membatasi minuman yang mengandung alkohol.

Jika diperlukan obat penurun tekanan darah, dokter akan menginformasikan tentang jenis dan dosis yang tepat. Penting untuk mengikuti petunjuk dokter mengenai cara dan waktu minum yang tepat. Jangan memulai atau menghentikan obat-obatan tanpa berkonsultasi dengan dokter lebih dulu.

 

Itulah informasi seputar retinopati hipertensi yang perlu Anda pahami. Bila mengalami sejumlah gejala yang mengarah pada kondisi ini atau memiliki riwayat hipertensi, jangan ragu mengunjungi JEC untuk berkonsultasi dengan dokter berpengalaman dan mendapatkan diagnosis serta penanganan yang tepat.

 

JEC menyediakan Layanan Retina yang akan membantu menangani gangguan retina yang Anda atau kerabat alami. Layanan ini cukup berpengalaman dalam menangani gangguan retina dengan tindakan intervensi retina yang mencapai ribuan setiap tahunnya serta didukung oleh tenaga ahli yang kompeten. Mari percayakan kesehatan mata Anda di JEC!

 

Baca juga: Panduan untuk Menjaga Kesehatan Mata: Tips dan Trik yang Mudah Diterapkan

icon-doctor