Gangguan Darurat Fungsi Retina Ancam Penglihatan

  30 Aug 2022

  1,993 Views

Share
Berpengalaman Nyaris 3 Dekade, Kamar Operasi Retina 24 Jam Tawarkan Layanan Operasi Retina Dengan Fasilitas dan Teknologi Termutakhir
  • Kasus penanganan operasi retina darurat di JEC @ Menteng mencapai hampir 700 kasus per tahun dan kasus penanganan operasi Ablatio Retina mencapai hampir 400 per tahunnya
  • Kamar Operasi Retina 24 Jam telah hadir di JEC @ Menteng selama hampir 3 dekade
  • JEC Eye Hospitals & Clinics menyuarakan #MerdekaDariKebutaan melalui fasilitas Kamar Operasi Retina 24 jam pada bulan Kemerdekaan Republik Indonesia

 

Jakarta, 23 Agustus 2022 – Retina, lapisan tipis di bagian belakang bola mata, berperan sangat penting dalam proses melihat. Retina berperan menangkap cahaya dari luar yang kemudian akan dirubah menjadi sinyal saraf dan akan diteruskan dan diterjemahkan oleh otak. Oleh karena itu, gangguan pada retina harus ditanggapi serius karena dapat berpotensi mengganggu penglihatan secara permanen yaitu kebutaan. 

Meski belum ada data pendukung secara nasional, kejadian gangguan fungsi pada retina di tengah masyarakat perlu menjadi kekhawatiran bersama karena menjadi ancaman kebutaan yang perlu diwaspadai. Data jumlah operasi terkait gangguan retina di JEC Eye Hospitals & Clinics sepanjang 3 tahun terakhir bahkan mencapai 10.000 tindakan. Beberapa jenis gangguan retina yang kerap ditemukan di Indonesia, antara lain: Retinopati Diabetika, Degenerasi Makula terkait usia, Ablasio Retina dan Retinoblastoma .

Salah satu gangguan retina yang membutuhkan penanganan operasi darurat adalah Ablasio Retina, dimana merupakan kondisi akibat lepasnya lapisan retina yang diakibatkan oleh lubang atau robekan pada retina. Kegawatdaruratan ini berpotensi menyebabkan kebutaan dan maka dari itu harus dilakukan tindakan operasi segera.

“Ablasio Retina merupakan gangguan retina yang membutuhkan penanganan operasi darurat yang kerap kami temukan. Faktor resiko yang dapat menyebabkan keadaan ini antara lain pertambahan  usia, riwayat mata minus, riwayat trauma atau benturan pada mata, ataupun penderita diabetes. Di Kamar Operasi Retina JEC @ Menteng kami kerap menemukan sampai 400 pasien per tahun yang membutuhkan penanganan operasi darurat Ablasio Retina,” ujar Dr. Soefiandi Soedarman, SpM (K) Direktur Medik JEC @Menteng.

Memahami fungsi krusial retina dan mengakomodir kebutuhan masyarakat terhadap penanganan retina secara darurat JEC Eye Hospitals & Clinics selaku eye care leader di Indonesia telah menghadirkan Kamar Operasi Retina 24 Jam sejak hampir tiga dekade lalu. Diperkuat teknologi diagnostik hingga tindakan operasi dengan alat yang paling mutakhir, Kamar Operasi Retina 24 Jam ini juga didukung oleh 10 dokter ahli dengan sub-spesialis Vitreo-Retina untuk memberikan solusi bagi penderita gangguan retina darurat.

“Gangguan retina bersifat krusial di suatu kondisi. Terkadang pasien harus menunggu ketersediaan praktek dokter untuk mengatasi permasalahan matanya, sementara di satu sisi, tindakan harus segera dilakukan untuk menghindari terjadinya perburukan, yaitu kebutaan,” tambah ujar Dr. Soefiandi Soedarman, SpM (K).

Teknologi operasi retina yang ditawarkan di Kamar Operasi Retina 24 Jam di JEC @ Menteng ini adalah teknologi terbaru dan termutakhir, yaitu teknik pembedahan dengan insisi minimal (TSV 23G-27G), teknologi mikroskop terkini, intraoperative OCT dan instrumen-instrumen terbaik lainnya untuk mendukung operasi retina.

Menanggapi fasilitas Kamar Operasi Retina 24 Jam di JEC @ Menteng, Dr Referano Agustiawan, SpM(K) selaku Direktur Utama JEC @ Menteng menyampaikan “Sejak berdiri pada 1984, JEC Eye Hospitals and Clinics terus berupaya untuk mendukung optimalisasi penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dan saat ini, masih dalam rangka bulan Kemerdekaan Republik Indonesia, kami menyuarakan #MerdekaDariKebutaan melalui Kamar Operasi Retina 24 Jam di JEC @ Menteng. Dengan adanya fasilitas yang didukung oleh kemutakhiran teknologi dan ahli kesehatan mata yang mumpuni, tim kami siap menangani pasien setiap saat, setiap waktu tanpa pasien harus khawatir akan terhambatnya proses operasi sehingga terjadinya akibat suatu akibat yang tidak diinginkan, yaitu kebutaan.”

icon-doctor