Retinopati Diabetik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Oleh Tim Medis JEC

  26 Oct 2025

  12,425 Views

Share
retinopati diabetik

Retinopati diabetik adalah salah satu komplikasi serius yang sering dialami oleh penderita diabetes. Kondisi ini berhubungan erat dengan kesehatan pembuluh darah pada retina yang berperan penting dalam penglihatan.

Retinopati diabetik kerap berkembang secara perlahan dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan serius hingga risiko kebutaan.

Simak pembahasan lengkap tentang retinopati diabetik, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya di artikel ini.

Apa Itu Retinopati Diabetik?

Retinopati diabetik adalah komplikasi mata akibat diabetes yang terjadi ketika pembuluh darah di retina mengalami kerusakan akibat kadar gula darah tinggi yang berlangsung lama.

Kondisi ini menyebabkan kebocoran, penyumbatan, atau pertumbuhan pembuluh darah abnormal di retina yang bisa menimbulkan masalah penglihatan ringan. Namun,  jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini berpotensi menyebabkan kebutaan permanen.

Stadium Retinopati Diabetik

Penyakit mata diabetik berkembang secara bertahap dan dibagi menjadi beberapa stadium berdasarkan tingkat keparahan kerusakan pada pembuluh darah retina. 

Setiap stadium menggambarkan seberapa jauh kerusakan telah terjadi dan menentukan jenis penanganan yang diperlukan untuk mencegah kehilangan penglihatan permanen.

Secara umum, retinopati diabetik dibagi menjadi dua tahap, yaitu retinopati diabetik non-proliferatif (RDNP) dan retinopati diabetik proliferatif (RDP). Berikut penjelasannya:

1. Retinopati Diabetik Non-Proliferatif (RDNP)

Retinopati diabetik non-proliferatif (RDNP) merupakan tahap awal dari retinopati diabetik. Pada fase ini, pembuluh darah kecil (kapiler) di retina mulai mengalami kerusakan akibat kadar gula darah tinggi yang berlangsung lama.

Meskipun belum terbentuk pembuluh darah baru, perubahan pada tahap ini sudah cukup mengganggu fungsi penglihatan apabila tidak segera diatasi dengan baik.

Kerusakan yang terjadi dapat berupa pelebaran pembuluh darah kecil (mikroaneurisma), kebocoran cairan, atau penyumbatan sebagian aliran darah menuju makula.

Baca juga: Katarak Diabetik: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

2. Retinopati Diabetik Proliferatif (RDP)

Retinopati diabetik proliferatif merupakan tahap lanjut dan paling berbahaya dari retinopati diabetik. Pada tahap ini, retina berusaha membentuk pembuluh darah baru (neovaskularisasi) sebagai respons terhadap kekurangan oksigen akibat banyaknya pembuluh darah lama yang tersumbat.

Namun, pembuluh darah baru yang terbentuk pada tahap ini bersifat rapuh dan tidak normal. Pembuluh darah tersebut mudah pecah sehingga menyebabkan perdarahan di dalam bola mata dan memicu berbagai komplikasi serius yang dapat mengancam penglihatan.

Penyebab Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi kronis dari diabetes melitus yang menyerang pembuluh darah halus di retina. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan mikrovaskular yang dipicu oleh tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu lama.

Kerusakan tersebut menyebabkan gangguan aliran darah, kebocoran cairan, hingga pertumbuhan pembuluh darah baru yang abnormal pada retina.

Akibatnya, fungsi retina sebagai penerima dan pengolah cahaya terganggu sehingga menimbulkan penglihatan kabur, munculnya bayangan gelap, hingga kebutaan permanen jika tidak segera ditangani.

Faktor Risiko Retinopati Diabetik

Tidak semua penderita diabetes akan mengalami penyakit mata diabetik. Namun, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risikonya. Faktor-faktor ini berperan dalam mempercepat kerusakan pembuluh darah retina dan memperburuk kondisi penglihatan.

Berikut beberapa faktor risiko retinopati diabetik yang perlu Anda waspadai:

  • Merokok.
  • Kehamilan.
  • Faktor genetik.
  • Lama menderita diabetes.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kadar kolesterol dan trigliserida tinggi.
  • Kadar gula darah tinggi dan tidak terkendali.

Gejala Retinopati Diabetik

Pada tahap awal, retinopati diabetik sering kali tidak menimbulkan gejala yang berarti. Banyak penderita tidak menyadari hingga penglihatannya mulai terganggu secara perlahan. Meski demikian, penyakit mata diabetik biasanya memiliki beberapa gejala umum, antara lain:

  • Penglihatan kabur atau buram.
  • Sulit melihat pada saat malam hari.
  • Perubahan penglihatan mendadak.
  • Saat melihat warna, warna tersebut tampak pudar.
  • Kehilangan penglihatan secara bertahap atau tiba-tiba.
  • Muncul bintik hitam atau bayangan melayang (floaters).

Diagnosis Retinopati Diabetik

Untuk diagnosis retinopati diabetik, dokter akan melakukan anamnesis terlebih dahulu dengan menanyakan gejala serta riwayat medis pasien secara lengkap dan menyeluruh.

Setelah itu, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk menemukan kondisi yang menjadi faktor penyebabnya. Adapun pemeriksaan tersebut meliputi: 

  • Pemeriksaan funduskopi.
  • Fluorescein angiography.
  • Optical Coherence Tomography (OCT).

Pengobatan Retinopati Diabetik

Apakah retinopati diabetik bisa sembuh? Pada dasarnya, retinopati diabetik tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Akan tetapi, perkembangannya dapat dikendalikan atau bahkan diperlambat dengan mengontrol gula darah dan perawatan medis yang tepat.

Kendati demikian, jenis perawatan yang diberikan tergantung pada stadium penyakit, tingkat kerusakan pembuluh darah retina, dan kondisi kesehatan pasien secara umum. 

Berikut beberapa metode yang umum dilakukan untuk mengobati retinopati diabetik:

1. Mengontrol Gula Darah dan Tekanan Darah

Langkah pertama dan paling penting dalam mengatasi komplikasi diabetes pada mata adalah menjaga kadar gula darah serta tekanan darah tetap dalam batas normal. Langkah ini dapat mencegah kerusakan lebih lanjut pada retina. 

Di samping itu, penderita juga disarankan mengatur pola makan sehat, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan merokok. Kemudian, dokter juga akan memberikan obat antidiabetes, antihipertensi, hingga obat penurun kolesterol sesuai kebutuhan pasien.

Baca juga: Retinopati Hipertensi: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

2. Fotokoagulasi Laser

Prosedur ini menggunakan sinar laser untuk menutup pembuluh darah yang bocor atau abnormal di retina. Tindakan ini membantu mencegah perdarahan dan pertumbuhan pembuluh darah baru yang dapat merusak penglihatan. Meski tidak dapat memulihkan penglihatan yang hilang, fotokoagulasi efektif memperlambat progresi penyakit.

3. Injeksi Obat Anti-VEGF

Selain fotokoagulasi laser, injeksi anti-VEGF seperti ranibizumab atau aflibercept juga cukup umum diberikan kepada penderita retinopati diabetik. Injeksi ini berfungsi menghambat pembentukan pembuluh darah abnormal dan mengurangi pembengkakan di makula.

Suntikan obat anti-VEGF ini diberikan langsung ke dalam bola mata oleh dokter spesialis. Tindakan ini umumnya dilakukan secara berkala untuk menjaga hasil pengobatan tetap optimal.

4. Vitrektomi

Vitrektomi dilakukan jika terjadi perdarahan pada vitreus atau adanya jaringan parut yang menarik retina. Dalam prosedur ini, cairan vitreus yang keruh akan diganti dengan larutan khusus agar retina kembali jernih atau kembali menempel pada posisi normal. Tindakan ini biasanya direkomendasikan untuk komplikasi diabetes pada mata stadium lanjut.

Demikian penjelasan mengenai retinopati diabetik, mulai dari penyebab, faktor risiko, hingga pilihan pengobatannya. Dengan memahami kondisi ini, Anda dapat lebih waspada terhadap dampak diabetes pada kesehatan mata dan mengambil langkah pencegahan sedini mungkin.

Menjaga kesehatan mata bagi penderita diabetes perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah potensi terjadinya kerusakan pada retina sekaligus untuk menjaga penglihatan tetap optimal.

Apabila Anda mulai mengalami gejala seperti penglihatan kabur, muncul bintik hitam, atau pandangan berbayang, segera lakukan pemeriksaan mata di JEC Eye Hospitals and Clinics.

Sebagai rumah sakit mata tepercaya, JEC menyediakan Layanan Retina yang berfokus pada diagnosis dan penanganan retinopati diabetik secara komprehensif. Layanan ini mencakup pemeriksaan retina, terapi laser, injeksi anti-VEGF, hingga tindakan bedah seperti vitrektomi.

Semua layanan yang tersedia di JEC Eye Hospitals and Clinics dilakukan oleh dokter spesialis retina berpengalaman dengan dukungan teknologi modern.

JEC Eye Hospitals and Clinics siap memberikan penanganan yang aman dan profesional untuk menjaga kesehatan mata Anda.

 

Baca juga: Fungsi Retina pada Mata dan Cara Merawatnya 

icon-doctor