Mengenal Fungsi Kornea pada Mata dan Gangguan yang Bisa Terjadi

  25 Aug 2025

  24 Views

Share
fungsi kornea pada mata

Setiap kali Anda membuka mata, cahaya langsung bertemu dengan kornea sebelum mencapai bagian dalam mata. Lapisan bening ini bekerja tanpa henti untuk menjaga kejernihan penglihatan sekaligus melindungi struktur penting di belakangnya. 

Meski terlihat sederhana, fungsi kornea pada mata sangat kompleks dan vital bagi sistem penglihatan secara keseluruhan. Sayangnya, kornea sangat rentan mengalami gangguan akibat infeksi, cedera, hingga kondisi degeneratif. Masalah pada bagian ini dapat mengganggu kenyamanan hingga menurunkan kualitas penglihatan.

Untuk memahami bagaimana kornea bekerja dan apa saja gangguan yang dapat terjadi, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Apa Itu Kornea?

Kornea mata adalah lapisan bening yang terletak di bagian paling depan mata, tepat di depan iris dan pupil. Bentuknya menyerupai kubah kecil yang melindungi bagian dalam mata dari kotoran, kuman, serta partikel asing lainnya. Letaknya menutupi ruang berisi cairan yang disebut bilik anterior, yang berada di antara kornea dan iris.

Kornea dapat diibaratkan seperti kaca depan pada mata Anda. Fungsinya melindungi dari debu, kuman, dan berbagai partikel asing. Bentuknya yang khas juga berperan penting dalam menentukan kualitas penglihatan sekaligus membantu menyaring sebagian sinar ultraviolet (UV).

Kornea terletak tepat di depan ruang berisi cairan yang disebut bilik anterior, yang mengandung aqueous humor. Di belakang bilik anterior terdapat iris dan pupil, lalu diikuti lensa. Sementara itu, bagian putih mata yang disebut sklera mengelilingi kornea.

Fungsi Kornea

Fungsi kornea pada mata tidak hanya terbatas pada kemampuannya meneruskan cahaya. Lapisan bening ini juga berperan besar dalam menjaga ketajaman penglihatan serta melindungi struktur penting di dalam mata. Setiap bagian kornea mata memiliki peran khusus yang saling melengkapi, dan semuanya akan dibahas dalam penjelasan berikut.

1. Mengarahkan Cahaya ke Dalam Mata

Bentuk cembung dan kejernihan permukaan kornea membantu cahaya diarahkan ke bagian dalam mata secara tepat. Tanpa fungsi ini, cahaya tidak akan sampai ke bagian mata yang memproses penglihatan.

2. Membantu Mata Tetap Fokus

Sekitar 65 hingga 75 persen kemampuan mata untuk memfokuskan objek berasal dari kelengkungan dan kejernihan kornea. Hal ini menjadikan kornea bagian utama dalam proses pembiasan cahaya, yang sangat menentukan seberapa tajam Anda dapat melihat.

3. Menjaga Kelembapan dan Stabilitas Penglihatan

Lapisan terluar kornea, yaitu epitelium, menyediakan permukaan yang optimal bagi air mata untuk tersebar merata. Kondisi ini membantu mempertahankan kelembapan mata serta mendukung penglihatan tetap stabil.

4. Melindungi Jaringan Lebih Dalam dari Luka

Tepat di bawah corneal epithelium terdapat lapisan bowman yang berstruktur padat. Lapisan ini memperkuat pertahanan kornea dengan mencegah goresan ringan menembus ke jaringan lebih dalam yang sensitif.

5. Mengatur Keseimbangan Cairan

Endotelium, lapisan terdalam kornea, mengatur kadar cairan dalam jaringan kornea. Jika lapisan ini mengalami gangguan, penumpukan cairan dapat terjadi dan menyebabkan pembengkakan yang menurunkan kejernihan penglihatan.

Baca juga: Mengenal Fungsi Lensa Mata & Gangguan yang Dapat Memengaruhi

Lapisan Kornea

Meski terlihat bening, kornea terbentuk dari beberapa lapisan yang bekerja bersama menjaga kesehatan mata dan mendukung sistem penglihatan. Berikut ini penjelasan lengkap dari bagian-bagian kornea mata.

1. Epitelium

Epitelium berada paling luar dan menjadi pelindung pertama dari segala paparan eksternal. Lapisan ini sangat peka terhadap rasa sakit karena memiliki banyak reseptor. Sensitivitas ini membuat Anda cepat bereaksi ketika terdapat gangguan di permukaan mata. Selain itu, epitelium juga membantu air mata tersebar merata, menjaga kelembapan dan kejernihan penglihatan.

2. Lapisan Bowman

Lapisan tipis bowman terletak persis di bawah epitelium, menyusun bagian awal dari struktur dalam kornea. Struktur padat yang tersusun dari kolagen ini membantu kornea mempertahankan bentuknya. Meski tidak dapat beregenerasi, lapisan ini memberi dukungan mekanis yang membuat kornea tetap stabil.

3. Stroma

Stroma menyusun bagian terbesar dari ketebalan kornea. Jaringan ini terdiri dari serat kolagen yang tertata rapi, memungkinkan cahaya menembus tanpa hambatan. Susunan yang seragam ini menjaga transparansi kornea dan memastikan cahaya dapat dibiaskan dengan akurat menuju bagian dalam mata.

4. Pre-Descemet’s Layer (Dua’s Layer)

Lapisan ini terletak di antara stroma dan membran descemet. Peneliti menyebutnya sebagai penghalang kuat karena sifatnya yang kedap udara. Keberadaannya menambah daya tahan kornea dan memperkuat pembatas antara lingkungan luar dan cairan di dalam mata.

5. Membran Descemet

Meski sangat tipis dan lentur, membran descemet memberikan perlindungan tambahan terhadap risiko infeksi maupun cedera. Seiring bertambahnya usia, lapisan ini cenderung menebal, namun tetap menjaga kekokohan struktur bagian dalam kornea.

6. Endotelium

Endotelium terletak paling dalam dan bertugas mengatur keseimbangan cairan. Lapisan ini memastikan jumlah air dalam stroma tetap ideal agar bentuk dan kejernihan kornea tetap terjaga. Jika fungsi ini terganggu, penglihatan dapat menjadi buram akibat kelebihan cairan.

Baca juga: Kenali Fungsi Retina pada Mata dan Cara Merawatnya

Masalah Umum Kornea

Karena menjadi garis pertahanan pertama pada permukaan mata, kornea rentan mengalami cedera atau kerusakan. Lantas, apa yang terjadi jika kornea rusak? Gangguan pada kornea dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah, mulai dari rasa tidak nyaman hingga penurunan fungsi penglihatan. Berikut adalah gangguan yang umum dialami kornea.

1. Mata Kering

Produksi air mata yang tidak optimal bisa membuat permukaan kornea kekurangan pelumas dan mengakibatkan mata kering. Kondisi ini menyebabkan iritasi, rasa perih, dan membuat penglihatan terasa kabur. Lapisan epitelium memerlukan cairan air mata agar tetap sehat dan dapat menyerap oksigen dari udara.

2. Infeksi

Jika permukaan kornea mengalami luka, kuman seperti bakteri, jamur, virus, atau parasit bisa masuk dan menimbulkan infeksi. Beberapa infeksi bisa sangat serius dan menyebabkan nyeri hebat serta gangguan penglihatan jangka panjang.

3. Arcus Senilis

Lingkaran putih di tepi luar kornea sering terlihat pada lansia. Cincin ini terbentuk dari penumpukan kolesterol dan senyawa sejenis di jaringan kornea. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kondisi ini dapat mengindikasikan gangguan metabolisme lemak jika muncul pada usia muda.

4. Keratitis

Peradangan pada kornea dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi, trauma, atau paparan lingkungan. Keratitis menimbulkan rasa nyeri, mata merah, dan dapat mengganggu fungsi kornea pada mata dalam membiaskan cahaya secara optimal.

5. Abrasi Kornea

Kornea bisa tergores akibat benda asing, kuku, atau gesekan keras. Meskipun goresan terlihat kecil, rasa nyerinya bisa cukup berat dan berisiko menimbulkan infeksi yang disebut abrasi kornea bila tidak segera ditangani.

6. Pterygium

Pterygium adalah pertumbuhan jaringan fibrosa di bagian putih mata yang dapat meluas ke kornea. Jika dibiarkan, jaringan ini dapat mengganggu penampilan hingga menutupi area penglihatan.

7. Ulkus Kornea

Infeksi berat pada kornea dapat menyebabkan luka terbuka yang dinamakan ulkus kornea. Kondisi ini terasa sangat menyakitkan dan dapat meninggalkan jaringan parut yang mengganggu penglihatan secara permanen.

8. Distrofi Kornea

Beberapa penyakit menyebabkan jaringan kornea melemah atau berubah bentuk. Contohnya adalah distrofi kornea yang menyerang endotelium dan mengakibatkan pembengkakan serta pandangan berkabut.

9. Acanthamoeba Keratitis

Infeksi akibat parasit Acanthamoeba dapat menimbulkan rasa nyeri luar biasa dan mengancam penglihatan. Kasus ini lebih sering terjadi pada pengguna lensa kontak.

10. Fungal Keratitis

Jamur tertentu dapat menginfeksi kornea, terutama pada pengguna lensa kontak yang kurang menjaga kebersihan. Infeksi ini sulit diobati dan berisiko merusak jaringan kornea.

11. Keratokonus

Keratokonus adalah penipisan dan perubahan bentuk kornea yang membuatnya menonjol keluar menyerupai kerucut. Kondisi ini menyebabkan gangguan penglihatan yang tidak bisa dikoreksi dengan kacamata biasa.

12. Corneal Ectasia

Corneal Ectasia adalah sekelompok kondisi yang menyebabkan kornea menipis dan menonjol keluar. Kondisi ini dapat terjadi secara alami maupun sebagai komplikasi dari prosedur tertentu, seperti operasi koreksi penglihatan. 

Demikian penjelasan mengenai fungsi kornea pada mata dan berbagai gangguan yang dapat mengganggu kinerjanya. Menjaga kesehatan kornea berarti menjaga kejernihan penglihatan Anda sehari-hari. 

Jika Sahabat JEC merasakan keluhan seperti mata terasa perih, buram, atau mudah silau, sebaiknya segera periksakan kondisi mata ke JEC Hospitals & Clinics sebelum gangguan semakin parah.

Melalui layanan Kornea dari JEC, Anda akan mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan perawatan yang sesuai kebutuhan dan kondisi kornea. Didukung tim dokter spesialis berpengalaman dan teknologi modern, JEC siap membantu Anda kembali melihat dunia dengan nyaman.

Lindungi penglihatan Anda sejak dini bersama JEC Hospitals and Clinics untuk menjaga kornea tetap sehat dan berfungsi dengan baik!

Baca juga: Apa Itu Edema Kornea? Pahami Gejala dan Penanganannya

icon-doctor