Adakah cara mengobati katarak tanpa operasi? Pertanyaan ini sering muncul, terutama dari mereka yang merasa khawatir terhadap tindakan bedah.
Sayangnya, hingga kini belum ada metode pengobatan nonbedah yang terbukti efektif untuk menyembuhkan katarak secara tuntas.
Namun, jika gejalanya masih ringan dan belum mengganggu aktivitas harian, dokter biasanya akan menyarankan penanganan konservatif terlebih dahulu.
Untuk memahaminya lebih lanjut, mari simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Cara Mengobati Katarak Tanpa Operasi, Apakah Bisa?
Saat ini, satu-satunya pengobatan katarak yang terbukti efektif adalah melalui operasi.
Katarak sendiri terjadi ketika lensa mata menjadi keruh akibat penumpukan atau kerusakan protein sehingga cahaya tidak bisa masuk dengan baik dan menyebabkan penglihatan buram, silau, atau ganda.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penuaan, tapi juga bisa dipicu oleh penyakit tertentu, penggunaan obat-obatan, cedera, atau riwayat operasi mata.
Prosedur operasi ini dilakukan oleh dokter spesialis mata dengan cara mengganti lensa yang keruh dengan lensa buatan yang jernih.
Jenis lensa buatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan penglihatan masing-masing pasien, termasuk untuk memperbaiki rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, atau presbiopi.
Operasi katarak termasuk tindakan cepat, tidak menyakitkan, dan umumnya tanpa komplikasi. Pemulihannya juga terbilang singkat. Meski begitu, Anda tidak harus langsung menjalani operasi jika gejalanya masih ringan.
Dokter mungkin akan menyarankan cara untuk meredakan gejala sementara, seperti mengganti kacamata, menggunakan pencahayaan lebih terang, atau memakai kacamata hitam antisilau.
Pemeriksaan mata rutin juga penting untuk memantau perkembangan katarak sebelum memutuskan waktu terbaik untuk operasi.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Katarak: Gejala, Penyebab, dan Cara Menanganinya
Tips Memperlambat Perkembangan Katarak
Meskipun katarak hanya bisa disembuhkan melalui operasi, Anda tetap bisa memperlambat perkembangannya dengan menjaga gaya hidup sehat. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mencegah katarak semakin parah.
1. Pola Makan Sehat
Meskipun usia dan faktor keturunan tidak bisa diubah, Anda bisa memperlambat perkembangan katarak dengan pola makan yang kaya antioksidan, seperti vitamin C, E, lutein, dan zeaxanthin.
Nutrisi ini bisa diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, serta minyak nabati.
Jika sulit memenuhi kebutuhan ini dari makanan, pertimbangkan untuk mengonsumsi multivitamin atau suplemen. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu.
2. Lindungi Mata dari Sinar UV
Paparan sinar UV secara terus menerus dalam jangka panjang dapat mempercepat kerusakan protein pada lensa mata dan meningkatkan risiko katarak. Maka dari itu, pilihlah kacamata hitam yang tepat saat beraktivitas di luar ruangan.
Pastikan kacamata hitam yang Anda pilih mampu memblokir 99–100% sinar UVA dan UVB, menyaring 75–90% cahaya tampak, serta memiliki lensa abu-abu dan bingkai yang pas di wajah untuk perlindungan optimal.
3. Berhenti Merokok
Merokok tak hanya merusak paru-paru dan jantung, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan mata.
Asap rokok menghasilkan radikal bebas dan racun yang merusak sel-sel mata serta menghancurkan antioksidan yang berfungsi melindungi lensa. Oleh karena itu, berhenti merokok dapat membantu mencegah mata katarak.
Karena kebiasaan merokok sangat sulit dihentikan oleh sebagian orang, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan bantuan.
4. Kurangi Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan, khususnya lebih dari dua gelas per hari, diketahui dapat meningkatkan risiko katarak.
Sementara itu, konsumsi dalam jumlah terbatas justru lebih aman. Maka dari itu, sebaiknya batasi asupan alkohol demi menjaga kesehatan mata.
Baca juga: Bahaya Penyakit Katarak yang Harus di Waspadai!
5. Jaga Gula Darah Tetap Terkontrol
Penderita diabetes lebih berisiko mengalami katarak. Ketika kadar gula darah tinggi berlangsung lama, glukosa berlebih pada lensa mata akan diubah menjadi sorbitol melalui proses enzimatik.
Sorbitol sendiri memiliki kemampuan menarik air dan dapat menumpuk di lensa yang menyebabkan pembengkakan, stres oksidatif, dan kerusakan protein lensa.
Akibatnya, lensa menjadi keruh dan meningkatkan risiko katarak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil guna mencegah katarak.
6. Rutin Cek Mata
Pemeriksaan mata secara rutin penting untuk mendeteksi masalah katarak sejak dini. Jika Anda berusia 40–64 tahun, disarankan melakukan pemeriksaan lengkap setiap 1 tahun.
Sementara untuk usia di atas 65 tahun, sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan – 1 tahun. Jika Anda memiliki risiko tinggi gangguan mata, frekuensi cek mata dapat lebih sering sesuai anjuran dokter.
Waktu yang Tepat untuk Operasi Katarak
Katarak tidak termasuk kondisi darurat, jadi Anda tidak perlu terburu-buru menjalani operasi. Di tahap awal, mengganti kacamata atau lensa kontak mungkin masih membantu. Namun, perlu diingat bahwa katarak biasanya akan memburuk seiring waktu.
Jika katarak sudah mulai menghalangi Anda dalam melakukan aktivitas sehari-hari, maka itulah saatnya mempertimbangkan operasi. Diskusikan dengan dokter bedah mata untuk menentukan waktu operasi terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Itulah fakta mengenai cara mengobati katarak tanpa operasi secara alami yang perlu Anda pahami. Meski belum ada pengobatan nonbedah yang benar-benar efektif, menjaga kesehatan mata dan memantau gejalanya sejak dini dapat membantu memperlambat perkembangan katarak.
Jika gejalanya mulai mengganggu aktivitas harian, konsultasi dengan dokter mata menjadi langkah terbaik.
Untuk solusi pengobatan katarak yang aman dan minim risiko, JEC menyediakan layanan operasi katarak dengan teknologi FLACS (Femtosecond Laser-Assisted Cataract Surgery), yakni metode operasi menggunakan laser dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Prosedur ini menawarkan hasil operasi katarak yang lebih aman dan optimal, serta ditangani oleh tim dokter mata berpengalaman. Mari tingkatkan penglihatan Anda dan jadwalkan konsultasi di JEC sekarang juga!
Baca juga: Perbedaan Katarak dan Glaukoma: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan