Mengenal Jenis-Jenis Katarak: Gejala, Penyebab, dan Cara Menanganinya

  01 May 2025

  33,448 Views

Share
jenis-jenis katarak

Katarak merupakan salah satu gangguan mata paling umum di dunia yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh dan mengganggu kualitas penglihatan. Katarak bisa berkembang secara perlahan dan sering kali tidak disadari hingga penglihatan menjadi semakin buram atau silau. Meski banyak orang menganggap katarak hanya terjadi karena faktor usia, kenyataannya ada berbagai jenis katarak yang memiliki penyebab, lokasi, dan gejala yang berbeda.

Pemahaman yang baik tentang jenis-jenis katarak sangat penting agar kita bisa mengenali gejala sejak dini, mengetahui faktor risiko, dan menentukan penanganan yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap jenis-jenis katarak, baik yang umum maupun yang jarang terjadi, beserta gejala dan faktor penyebabnya.

Jenis Katarak yang Umum Terjadi

1. Katarak Senilis (Katarak Akibat Penuaan)

Katarak senilis adalah jenis katarak yang paling sering dijumpai, terutama pada orang berusia di atas 60 tahun. Katarak ini berkembang secara bertahap seiring proses penuaan alami, saat struktur protein dalam lensa mata mulai menggumpal dan menyebabkan lensa menjadi keruh.

Gejala katarak senilis biasanya meliputi:

  • Penglihatan kabur, seperti melihat melalui kaca berkabut

  • Sulit melihat dengan jelas di malam hari

  • Warna tampak memudar atau kekuningan

  • Silau saat melihat cahaya terang atau lampu mobil

Penyebab katarak senilis:

  • Proses penuaan alami

  • Paparan sinar UV dalam jangka panjang

  • Merokok

  • Riwayat keluarga dengan katarak

Pemeriksaan mata secara rutin menjadi kunci penting dalam mendeteksi katarak senilis sejak tahap awal, agar pengobatan bisa dilakukan lebih dini sebelum penglihatan memburuk.


2. Katarak Subkapsular Posterior

Katarak subkapsular posterior berkembang di bagian belakang lensa mata dan cenderung memengaruhi kemampuan melihat dalam kondisi cahaya terang. Jenis katarak ini sering terjadi pada penderita diabetes, pengguna steroid jangka panjang, serta pasien dengan riwayat operasi mata.

Gejalanya meliputi:

  • Penglihatan terasa silau, terutama di siang hari atau di bawah cahaya terang

  • Penglihatan dekat terganggu, seperti saat membaca

  • Pandangan terasa lebih kabur dari biasanya

Berbeda dari katarak senilis yang berkembang perlahan, katarak subkapsular bisa berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, penting untuk memantau kondisi mata secara berkala, terutama jika Anda termasuk kelompok berisiko tinggi.


3. Katarak Kortikal

Katarak kortikal berkembang dari sisi luar lensa (korteks) dan menyebar ke arah tengah secara bertahap. Jenis katarak ini membentuk pola seperti jari-jari putih atau celah di pinggiran lensa.

Gejala katarak kortikal antara lain:

  • Silau yang berlebihan, terutama saat malam hari

  • Penglihatan kabur yang dimulai dari tepi bidang pandang

  • Kesulitan melihat kontras warna

Faktor risiko:

  • Paparan sinar matahari dalam waktu lama

  • Diabetes

  • Riwayat keluarga

  • Merokok

Penggunaan kacamata hitam dengan perlindungan UV dan menjaga pola makan yang sehat bisa membantu memperlambat perkembangan katarak kortikal.

Baca Juga: Bahaya Penyakit Katarak yang Harus di Waspadai!

Jenis Katarak yang Jarang Terjadi

4. Katarak Traumatik

Seperti namanya, katarak traumatik disebabkan oleh cedera fisik pada mata. Trauma bisa berupa benturan keras, luka tembus, atau paparan panas dan bahan kimia.

Ciri-ciri umum katarak traumatik:

  • Penglihatan kabur atau menurun tiba-tiba setelah cedera

  • Perubahan warna lensa mata (tampak lebih keruh)

  • Nyeri atau ketidaknyamanan pada mata

Katarak jenis ini bisa muncul segera setelah cedera atau berkembang beberapa bulan hingga bertahun-tahun kemudian. Penanganan cepat oleh dokter spesialis mata sangat penting untuk mencegah komplikasi lanjutan.


5. Katarak Nuklear

Katarak nuklear adalah katarak yang berkembang di inti (nukleus) lensa mata. Proses ini menyebabkan lensa menjadi lebih padat dan biasanya berwarna kekuningan atau kecokelatan.

Gejala khas:

  • Penglihatan menjadi buram secara bertahap

  • Warna tampak memudar atau berubah

  • Kadang, pada tahap awal, penderita merasa penglihatannya justru membaik untuk sementara (disebut "second sight"), tapi kemudian memburuk

Jenis ini sering kali berjalan lambat dan berhubungan dengan proses penuaan, namun tetap perlu dipantau agar tidak mengganggu aktivitas harian secara signifikan.

Baca Juga: Mengatasi Katarak pada Lanjut Usia: Tips dan Saran untuk Kesehatan Mata yang Lebih Baik


6. Katarak Kongenital

Berbeda dengan jenis lainnya, katarak kongenital terjadi sejak lahir atau berkembang pada masa awal kehidupan bayi. Penyebabnya bisa berasal dari infeksi saat kehamilan (misalnya rubella), kelainan genetik, atau gangguan metabolik.

Gejala katarak pada bayi:

  • Lensa mata tampak putih atau keruh

  • Mata bayi tidak mengikuti objek secara normal

  • Gerakan mata yang tidak stabil (nistagmus)

Karena katarak kongenital dapat menghambat perkembangan visual bayi, pengobatan perlu dilakukan sedini mungkin. Operasi katarak pada bayi umumnya dianjurkan jika katarak mengganggu fungsi penglihatan secara signifikan.

Setiap jenis katarak memiliki karakteristik dan gejala yang berbeda-beda. Namun, secara umum, gejala katarak yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Penglihatan buram atau berkabut

  • Sensitivitas terhadap cahaya (silau)

  • Kesulitan melihat di malam hari

  • Perubahan warna lensa mata

  • Penurunan kontras dan kejernihan warna

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter spesialis mata dari JEC untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh. Diagnosis dini sangat penting agar katarak dapat ditangani dengan baik dan mencegah risiko kebutaan.

Saat katarak mulai mengganggu aktivitas harian, pilihan terbaik adalah menjalani operasi katarak, di mana lensa mata yang keruh digantikan dengan lensa buatan (IOL). Prosedur ini aman, cepat, dan memiliki tingkat keberhasilan tinggi.

Baca Juga: Penyebab Katarak dan Gejala yang Harus Diwaspadai

icon-doctor