7 Penyebab Katarak yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini!

  31 Jul 2025

  21,678 Views

Share
Penyebab katarak

Katarak adalah salah satu gangguan penglihatan yang umumnya dialami oleh lansia. Kondisi ini terjadi saat lensa mata menjadi keruh sehingga cahaya tidak dapat masuk dengan optimal ke retina.

 

Terdapat berbagai faktor yang bisa memicu terbentuknya katarak, mulai dari kondisi medis tertentu hingga cedera mata. Mari simak apa saja penyebab katarak melalui artikel berikut agar Anda dapat mengambil langkah pencegahan dan menjaga kesehatan mata sejak dini.

Bagaimana Katarak Terbentuk?

Katarak adalah kondisi ketika lensa mata menjadi keruh. Lensa ini terletak di belakang iris (bagian mata yang berwarna) dan berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata sehingga menghasilkan penglihatan yang tajam di retina.

 

Seiring bertambahnya usia, lensa mata menjadi lebih tebal, kurang fleksibel, dan kurang jernih. Proses penuaan dan kondisi medis tertentu dapat menyebabkan protein dan serat dalam lensa rusak dan menggumpal, yang menyebabkan lensa menjadi keruh.

 

Kekeruhan ini makin parah seiring perkembangan katarak. Lensa yang keruh menghambat dan menyebarkan cahaya sehingga gambar yang sampai ke retina tidak tajam, dan penglihatan menjadi kabur.

 

Katarak biasanya terjadi di kedua mata, namun tingkat keparahannya bisa berbeda. Satu mata bisa lebih buruk dari yang lain dan menyebabkan ketimpangan penglihatan.

 

Baca juga: 7 Ciri-Ciri Mata Katarak, Wajib Diwaspadai Sebelum Terlambat!

Penyebab Katarak

Penuaan adalah salah satu faktor utama penyebab mata katarak. Namun, terdapat beberapa faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami katarak. Simak informasinya di bawah ini.

1. Proses Penuaan

Seiring bertambahnya usia, protein dalam lensa mata bisa menggumpal dan membentuk area keruh. Kondisi ini menghalangi cahaya masuk ke retina secara optimal sehingga penglihatan menjadi kabur. Inilah penyebab katarak yang paling umum terjadi, terutama pada lansia.

2. Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis dan pengobatannya dapat meningkatkan risiko terkena katarak, seperti:

 

  • Riwayat peradangan pada mata, seperti uveitis anterior kronik.
  • Kondisi mata lainnya, seperti glaukoma dan high myopia.
  • Terapi radiasi di bagian atas tubuh.
  • Dermatitis atopik.
  • Kekurangan antioksidan dan vitamin.
  • Diabetes tipe 1 dan 2.
  • Infeksi HIV dan/atau AIDS.

Jika Anda memiliki salah satu dari kondisi ini, penting untuk rutin menjalani pengobatan dan memeriksakan mata setiap tahun agar kesehatan penglihatan tetap terjaga.

3. Genetik

Beberapa jenis katarak, seperti katarak bawaan (kongenital), bersifat turun-temurun. Kondisi ini disebabkan oleh gen yang diwariskan dari orang tua. 

 

Studi dari National Library of Medicine menunjukkan bahwa risiko katarak meningkat jika terdapat anggota keluarga dekat yang mengalaminya, misalnya apabila saudara kandung memiliki katarak, maka Anda berisiko mengalami katarak hingga tiga kali lipat.

 

Jika katarak merupakan kondisi yang sering terjadi di keluarga Anda, pertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin guna mendeteksi gangguan penglihatan sejak dini.

4. Obat-Obatan 

Beberapa jenis obat-obatan dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak. Jika Anda tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid topikal (obat oles) maupun oral, disarankan melakukan pemeriksaan mata rutin setiap tahun. 

 

Dokter mata dan tim medis akan membantu mengevaluasi apakah penggunaan obat perlu disesuaikan atau diganti. Jadi, pastikan untuk tidak menghentikan obat tanpa berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. 

5. Merokok

Perokok memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih besar untuk mengalami katarak dibandingkan mereka yang tidak merokok. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan.

 

Studi dari American Academy of Ophthalmology menunjukkan bahwa berhenti merokok dapat menurunkan risiko tersebut. Agar upaya berhenti merokok berjalan lancar, Anda dapat mempertimbangkan terapi nikotin atau obat resep sebagai bantuan tambahan.

6. Paparan Sinar UV

Penyebab katarak selanjutnya adalah paparan sinar UV. Paparan sinar UV tak hanya berdampak pada kulit, tetapi juga dapat merusak lensa mata dan meningkatkan risiko katarak. Ini karena sinar UV dapat merusak protein dalam lensa, yang kemudian menyebabkan kekeruhan lensa.

 

Salah satu cara mencegah katarak adalah melindungi mata saat berada di luar ruangan. Gunakan kacamata hitam yang memiliki perlindungan terhadap sinar UV untuk mengurangi risiko kerusakan pada mata akibat paparan sinar matahari secara langsung.

 

Baca juga: Cara Mencegah Katarak Sejak Dini: 3 Langkah Sederhana yang Efektif

7. Cedera Mata

Cedera mata dapat meningkatkan risiko terkena katarak, baik yang disebabkan oleh benda tajam yang menusuk mata maupun benturan keras. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 2 dari 3 orang yang mengalami cedera mata berpotensi mengalami  katarak, yang dapat muncul langsung atau setelah beberapa waktu.

 

Untuk mengurangi risiko katarak akibat cedera, penting untuk selalu menggunakan pelindung mata yang sesuai saat bekerja, berolahraga, atau melakukan aktivitas yang berisiko terhadap mata.

 

Itulah penjelasan mengenai penyebab katarak yang penting untuk diperhatikan. Dengan memahami faktor-faktor penyebabnya, Anda dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan mata dan kualitas penglihatan di masa depan.

 

Namun, jika katarak sudah terjadi dan mulai mengganggu penglihatan, maka penting untuk mengetahui pilihan penanganannya. Salah satu cara menyembuhkan katarak yang paling efektif adalah melalui prosedur operasi.

 

Di JEC Eye Hospitals and Clinics, Anda dapat menjalani tindakan operasi katarak dengan teknologi modern, salah satunya adalah Femtosecond Laser-Assisted Cataract Surgery (FLACS). Teknologi ini memungkinkan prosedur yang lebih presisi dan pemulihan yang lebih cepat.

 

Dengan dukungan dokter mata berpengalaman dan peralatan mutakhir, JEC menghadirkan solusi penanganan katarak yang aman dan nyaman untuk membantu Anda kembali melihat dengan jelas. Jangan ragu untuk berkonsultasi agar dokter dapat menentukan pilihan terbaik sesuai kondisi mata Anda.

 

Baca juga: Jenis-Jenis Operasi Katarak dan Keunggulannya

icon-doctor