Katarak pada anak juga bisa terjadi pada anak-anak yang tidak memandang usia karena sering terjadi ketika bayi lahir yang jarang disadari. Katarak ini biasa disebut dengan katarak kongenital yang bisa Anda ketahui penyebabnya berikut!
Katarak Kongenital pada Bayi
Meski terbilang jarang, namun kondisi katarak kongenital ini jika dibiarkan bisa menyebabkan kondisi kebutaan pada 5%-20% anak. Katarak kongenital merupakan kelainan yang biasa ditemukan di bagian lensa dengan adanya keruh di sekitar lensa yang membuat bayi kesulitan melihat dengan jelas.
Gejala Katarak Kongenital
Seperti yang kita ketahui, katarak dapat ditandai dengan kondisi mata yang terlihat kurang jernih akibat muncunya sebagian keruh di tengah mata. Keruh putih ini membuat lensa mata tidak bekerja optimal akibat tertutupi sebagian.
Perlu Anda pahami, katarak pada anak dapat terjadi di kedua bagian mata sekaligus bahkan keruhan yang menutupi bagian pemfokus cahaya ini bisa saja membesar dan sangat berbahaya untuk penglihatan.
Terlalu berbahaya jika katarak kongenital tidak diberikan pengobatan pada anak karena bisa menyebabkan hal yang serius seperti mata bergetar dan juling yang bisa berdampak pada tumbuh kembangnya.
Penyebab Katarak Kongenital
Berikut ini adalah 5 penyebab katarak kongenital yang harus Anda ketahui:
● Faktor keturunan berkaitan terhadap kandungan yang berperan besar untuk pembentukan lensa alami seperti protein dalam ibu hamil yang terkadang bisa saja terinfeksi dan menyebabkan perubahan DNA yang menyumbang sekitar 23% penyebab katarak.
● Faktor penyakit yang diderita sang ibu seperti gula darah rendah, kekurangan oksigen, dan hiportemia.
● Faktor infeksi dalam tubuh menyerang ibu hamil seperti cacar air, influenza, dan polio serta gangguan metabolik.
● Faktor yang terjadi pada bayi seperti bayi lahir secara premature biasanya menyumbang peranan akan terjadinya katarak.
● Faktor konsumsi jenis obat tertentu selama kehamilan yang memberikan dampak katarak seperti tetrasiklin.
Tersedia pengobatan katarak pada anak belum tentu bisa memberikan peranan terhadap kondisi katarak yang terjadi pada anak karena terkadang kondisi ini sulit dideteksi apalagi pada bayi yang baru lahir karena bagian mata dikatakan masih berkembang.