Mata Merah pada Anak tapi Tidak Sakit? Kenali Penyebabnya!

  21 Jun 2025

  27 Views

Share
mata merah pada anak tapi tidak sakit

Mata merah pada anak tapi tidak sakit seringkali membuat orang tua khawatir, meskipun kondisi ini tidak selalu menandakan gangguan serius. 

 

Beberapa penyebab umumnya adalah pembuluh darah pecah, episcleritis, hingga mata lelah.

Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai penyebab kondisi tersebut serta langkah yang dapat dilakukan untuk menanganinya.

Penyebab Mata Merah pada Anak tapi Tidak Sakit

Tidak perlu panik jika Anda melihat mata anak merah tapi tidak sakit. Kondisi ini sering kali tidak serius dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk membantu Anda memahaminya, mari simak penjelasan tentang beberapa penyebab mata merah berikut ini.

1. Pembuluh Darah Pecah

Salah satu penyebab mata merah pada anak tapi tidak sakit adalah pecahnya pembuluh darah di bagian putih mata, yang dikenal sebagai subconjunctival hemorrhage

 

Kondisi ini bisa terjadi akibat cedera ringan, batuk atau mengejan terlalu kuat, serta penggunaan obat pengencer darah, seperti ibuprofen. 

 

Saat pembuluh darah kecil di permukaan mata membengkak atau pecah, mata akan tampak merah, pink, atau seperti berdarah. Meski terlihat mengkhawatirkan, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.

2. Episcleritis

Episcleritis adalah peradangan ringan pada jaringan tipis di antara konjungtiva dan sklera (bagian putih mata). 

 

Kondisi ini biasanya menimbulkan kemerahan di satu bagian mata, meski bisa juga terjadi di seluruh permukaan atau di kedua mata. 

 

Gejalanya meliputi mata merah tanpa rasa sakit, kadang disertai iritasi ringan, bengkak, silau terhadap cahaya, dan dalam beberapa kasus muncul benjolan kecil. 

 

Meskipun bisa sembuh sendiri, pemeriksaan oleh dokter mata tetap diperlukan untuk memastikan diagnosis dan penanganan yang tepat.

 

Baca juga: Penyebab Sakit Mata, Ciri-Ciri, dan Cara Perawatan yang Tepat

3. Konjungtivitis

Konjungtivitis atau pink eye adalah peradangan pada konjungtiva, selaput bening yang melapisi kelopak dan bola mata. 

 

Saat pembuluh darah kecil di area ini membengkak akibat iritasi, mata akan terlihat merah atau berwarna pink.

 

Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, reaksi alergi, atau saluran air mata yang belum terbuka sempurna pada bayi. 

 

Konjungtivitis biasanya menyebabkan mata terasa gatal atau perih, tapi pada sebagian anak, mata bisa terlihat merah tanpa keluhan sakit.

 

Meski bisa menular, konjungtivitis jarang memengaruhi penglihatan dan umumnya dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat.

4. Kurang Tidur

Kurang tidur bisa membuat mata terlihat merah meski tanpa rasa sakit. Kurangnya istirahat menurunkan produksi air mata dan meningkatkan osmolalitasnya sehingga permukaan mata menjadi kering, mudah teriritasi, dan tampak kemerahan.

5. Mata Lelah

Kenapa mata merah tapi tidak sakit? Bisa jadi anak mengalami mata lelah atau digital eye strain yang muncul akibat menatap layar terlalu lama. Fokus terus-menerus mengurangi frekuensi berkedip sehingga mata cepat kering, iritasi, dan memerah tanpa rasa sakit

Cara Mengatasi Mata Merah pada Anak di Rumah

Mata merah pada anak bisa ditangani di rumah, tapi tetap perlu ditanggapi dengan serius. Beberapa anak dapat membaik hanya dengan obat tetes mata yang dijual bebas, sementara yang lain, terutama bayi, mungkin membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. 

 

Beberapa langkah penanganan di rumah yang bisa Anda lakukan antara lain:

 

  • Lepas lensa kontak: Jika anak menggunakan lensa kontak, gantilah sementara dengan kacamata hingga kemerahan mereda.
  • Hindari paparan iritan: Lindungi mata anak dari asap, debu, serbuk sari, bulu hewan, klorin, dan alergen lainnya.
  • Bilas kelopak mata: Gunakan air hangat untuk membilas kelopak mata selama sekitar lima menit.
  • Kompres dingin: Tempelkan kain bersih yang sudah direndam air dingin ke mata untuk membantu meredakan kemerahan. Anda juga bisa menggunakan es batu, tapi pastikan membungkusnya dengan kain agar tidak langsung menempel pada mata.
  • Kompres hangat: Gunakan kain hangat dengan suhu yang tidak terlalu panas untuk mengompres mata.

Perlu diingat, mata merah bisa menjadi gejala infeksi, seperti konjungtivitis. Jika kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter mata. 

 

Batasi juga kontak anak dengan orang lain, dan pertimbangkan untuk sementara waktu meliburkan mereka dari sekolah atau aktivitas sosial hingga dinyatakan pulih.

 

Baca juga: Sakit Mata: Pertanyaan Umum, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Pencegahan Mata Merah pada Anak

Meskipun mata merah pada anak tidak selalu dapat dicegah, beberapa kebiasaan dapat membantu menurunkan risikonya. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

 

  • Gunakan lensa kontak dengan benar: Anak yang memakai lensa kontak harus menjaga kebersihan dan cara penggunaan yang tepat. Jika terjadi iritasi, segera hentikan pemakaian dan beralih ke kacamata.
  • Atasi alergi mata dengan tepat: Jika anak memiliki alergi, gunakan obat atau tetes mata sesuai anjuran dokter. Hindari juga paparan alergen, seperti debu, asap, bulu hewan, klorin, dan serbuk sari.
  • Batasi waktu layar: Penggunaan gawai secara berlebihan dapat menyebabkan mata kering dan kemerahan. Atur waktu anak saat menonton televisi, bermain game, atau menggunakan tablet sebagai langkah pencegahan tambahan.

Itulah beberapa penyebab mata merah pada anak tapi tidak sakit, mulai dari pembuluh darah pecah hingga mata lelah. Meski terlihat ringan, kondisi ini tetap perlu diperhatikan agar tidak berlanjut menjadi masalah serius. 

 

Penanganan di rumah dan langkah pencegahan bisa membantu, namun penting untuk tetap waspada terhadap gejala yang tidak kunjung membaik. Jika kondisi mata merah pada anak berlangsung lama atau disertai perubahan lain, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata anak. 

 

JEC melalui layanan Children Eye and Strabismus Center siap membantu Anda dengan pemeriksaan menyeluruh, fasilitas ramah anak, dan tenaga medis profesional. Pastikan kesehatan mata si kecil tetap terjaga dengan perawatan terbaik dari JEC.

 

Baca juga: Sakit Mata pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Menjaganya

icon-doctor