Sakit Mata pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Menjaganya

  22 May 2025

  6,394 Views

Share
sakit mata anak

Kesehatan mata anak adalah aspek penting yang sering diabaikan, terutama di era digital saat ini. Paparan gadget yang berlebihan dapat menimbulkan sakit mata pada anak-anak dan berujung pada gangguan penglihatan jangka panjang.

Artikel ini akan membahas penyebab umum sakit mata pada anak, gejala yang perlu diwaspadai, dan langkah-langkah efektif yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga kesehatan mata si kecil.

Mengapa Anak Bisa Mengalami Sakit Mata?

Beberapa penyebab umum sakit mata pada anak meliputi:

  • Paparan layar gadget yang berlebihan

  • Masalah refraksi seperti rabun jauh atau rabun dekat

  • Alergi atau infeksi mata

  • Kurangnya waktu istirahat mata

Secara umum, mata anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga lebih rentan mengalami kelelahan atau iritasi akibat penggunaan gadget tanpa jeda.

Dampak Paparan Layar Gadget Terhadap Mata Anak

Gadget seperti tablet dan smartphone memancarkan cahaya biru yang bisa menyebabkan:

  • Mata lelah dan kering

  • Sakit kepala

  • Penurunan fokus visual

Tips untuk orang tua:

  • Batasi waktu layar maksimal 1–2 jam per hari

  • Terapkan aturan 20-20-20 (istirahat mata setiap 20 menit dengan melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik)

  • Ajak anak lebih sering bermain di luar ruangan

Masalah Refraksi pada Anak-Anak

Gangguan seperti rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hipermetropia) kini semakin umum terjadi pada anak-anak.

  • Tanda-tanda awalnya antara lain:

  • Sering menyipitkan mata

  • Mendekatkan wajah ke layar atau buku

  • Keluhan sakit kepala

Lakukan pemeriksaan mata setidaknya setahun sekali, terutama jika anak menunjukkan tanda-tanda kesulitan melihat.

 

Gejala Sakit Mata pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Beberapa gejala umum yang menandakan adanya masalah pada mata anak:

  • Mata merah dan gatal : Bisa disebabkan iritasi ringan hingga alergi atau infeksi.

  • Penurunan minat membaca atau melihat objek dekat

  • Sering mengedip atau menggosok mata

  • Menandakan mata kering, iritasi, atau ketegangan.

  • Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia): Bisa jadi gejala infeksi atau peradangan.

  • Mata berair atau keluar nanah: Waspadai infeksi bakteri atau virus yang memerlukan penanganan medis.

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter Mata?

Segera konsultasikan ke dokter mata jika:

  • Gejala berlangsung lebih dari 2–3 hari atau memburuk

  • Anak mengeluh penglihatan kabur atau perubahan fokus

  • Mata terkena cedera atau benda asing

  • Anak merasakan nyeri mata intens, disertai sakit kepala atau mual

  • Terdapat riwayat keluarga dengan gangguan mata serius (seperti glaukoma)

Sakit mata pada anak bukanlah hal sepele. Dengan perhatian dan langkah preventif yang tepat, orang tua dapat membantu anak tumbuh dengan penglihatan yang sehat. Mulailah dengan:

  • Membatasi waktu layar

  • Mengajak anak beraktivitas di luar

  • Mengenali gejala sejak dini

  • Menjadwalkan pemeriksaan mata rutin

 

Jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata di Jakarta Eye Center (JEC) jika Anda melihat perubahan pada perilaku visual anak. Mata sehat, masa depan cerah!

icon-doctor