Mayoritas penyakit mata dapat terjadi pada anak dan juga pada orang dewasa. Dalam penyakit tertentu, gangguan mata pada anak bisa terjadi secara turun temurun dari orang tua. Berikut adalah gangguan yang dapat terjadi pada mata anak:
1. Kelainan refraksi
Kelainan refraksi merupakan kondisi yang umum terjadi pada usia kanak-kanak, dan dapat mencakup miopia (rabun jauh), hiperopia (rabun dekat), atau astigmatisme. Terjadinya kelainan refraksi dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Kelainan refraksi signifikan yang tidak dikoreksi dapat menyebabkan lazy eye. Selain itu, penglihatan yang buram juga dapat mengganggu proses pembelajaran anak.
2. Ambliopia (mata malas)
Ambliopia atau mata malas adalah buramnya penglihatan pada satu atau kedua mata yang terjadi karena gangguan pada masa perkembangan fungsi penglihatan. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan lazy eye adalah kelainan refraksi signifikan yang tidak dikoreksi, mata juling, atau adanya gangguan yang menghalangi bola mata untuk melihat. Mata malas perlu dideteksi dan ditata laksana secara dini untuk mendapatkan respons perbaikan yang optimal.
3. Strabismus (mata juling)
Strabismus, atau mata juling, adalah gangguan pada kedudukan bola mata, di mana satu atau kedua mata tidak berada pada posisi yang simetris. Mata juling dapat hilang-timbul (intermittent) atau terjadi secara terus-menerus (konstan). Anak dengan mata juling perlu dilakukan pemeriksaan secara komprehensif untuk menentukan tata laksana yang sesuai.
4. Buta warna
Ketika anak mengalami buta warna, mereka bisa melihat objek dengan normal, namun tidak dapat mempersepsikan warna tertentu. Gangguan buta warna merupakan sebuah spektrum, dengan jenis buta warna dan tingkat keparahan yang bervariasi. Umumnya, gangguan mata pada anak ini terjadi secara diturunkan.
“Pemeriksaan mata adalah salah satu hal yang penting diberikan pada anak. Mata anak harus diperiksa secara teratur karena banyak gangguan yang hanya dapat teratasi dan sembuh secara total dengan penanganan dini,” Dr. Paramastri Arintawati, SpM selaku dokter mata subspesialis pediatrik oftalmologi dan strabismus JEC @ Kedoya.
Kapan Anak saya harus diperiksa matanya pertama kali?
Kebanyakan anak-anak tidak dapat menyampaikan keluhan atau gangguan matanya kepada orang tua, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan mata secara berkala.
- Mata anak anda harus diperiksa pada tahun pertama kehidupan jika anda atau dokter anak anda mencurigai adanya gangguan mata pada anak, atau adanya riwayat gangguan mata dalam keluarga.
- Semua anak-anak harus mendapat pemeriksaan mata lengkap sebelum usia 4 tahun jika tidak dicurigai adanya gangguan penglihatan atau riwayat keluarga untuk screening kesehatan matanya, dan dicek kembali tiap tahun.
- Anak dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, kelainan darah, gangguan metabolisme, dan kelainan genetik perlu diperiksa secara regular.
- Perkembangan mata pada anak-anak berlangsung sampai usia sekitar 10 - 12 tahun sehingga pemeriksaan dan penanganan dini gangguan mata anak sangat penting untuk menghasilkan penglihatan yang lebih baik.
Jenis-jenis pemeriksaan mata yang akan dilakukan
Pemeriksaan mata pada anak-anak dapat dilakukan sejak usia dini. Bahkan pada anak yang belum bisa bicara atau berkomunikasi dengan baik, dapat menjalani pemeriksaan menggunakan alat-alat diagnostik yang tepat dan sesuai usia. Berikut adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai kondisi kesehatan mata anak.
- Pemeriksaan tajam penglihatan dan ukuran refraksi
- Pemeriksaan posisi atau kedudukan dan gerakan bola mata
- Pemeriksaan struktur mata menggunakan slit lamp atau hand-held light
- Pemeriksaan syaraf mata menggunakan alat khusus.