Mata Juling (Strabismus): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Oleh Tim Medis JEC

  17 Nov 2025

  3,715 Views

Share
Mata Juling

Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul ketika seseorang atau anaknya mengalami mata juling adalah: “Apakah mata juling bisa disembuhkan?”

Jawabannya adalah bisa, namun tingkat keberhasilannya sangat bervariasi, tergantung dari penyebab, usia, dan seberapa cepat kondisi ini ditangani. Semakin dini pengobatan dilakukan, semakin besar peluang untuk memulihkan posisi mata dan fungsi penglihatan.

Mata juling, atau secara medis disebut strabismus, adalah kondisi ketika kedua mata tidak sejajar dan mengarah ke arah yang berbeda. Satu mata dapat melihat lurus ke depan, sementara mata lainnya mengarah ke dalam (esotropia), ke luar (eksotropia), ke atas, atau ke bawah.

Apa Itu Mata Juling (Strabismus)?

Mata juling atau dalam istilah medis disebut strabismus, adalah kondisi ketika posisi kedua bola mata tidak sejajar. Akibatnya, satu mata bisa melihat lurus ke depan, sementara mata lainnya bergerak ke arah dalam, luar, atas, atau bawah.

Mata juling bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini bukan hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga kesehatan penglihatan, karena otak akan kesulitan memproses dua gambar berbeda yang ditangkap oleh masing-masing mata.

Apakah Mata Juling Bisa Disembuhkan?

Secara umum, mata juling dapat disembuhkan, terutama jika ditangani sejak dini. Anak-anak memiliki peluang penyembuhan lebih besar karena sistem visual mereka masih berkembang.

Namun pada orang dewasa, mata juling juga bisa diatasi, baik untuk memperbaiki fungsi penglihatan maupun alasan kosmetik, meskipun prosesnya bisa lebih kompleks.

Metode penyembuhan mata juling meliputi:

  1. Kacamata khusus
  2. Terapi mata (eye exercise)
  3. Penutup mata (eye patch)
  4. Obat tetes mata atau suntikan botulinum toxin
  5. Operasi perbaikan otot mata (strabismus surgery)

Jenis terapi akan disesuaikan dengan penyebab dasarnya.

Jenis-Jenis Mata Juling

1. Esotropia (Mata Mengarah ke Dalam)

Pada kondisi ini, satu atau kedua mata bergerak ke arah hidung. Esotropia sering muncul pada anak-anak dan dapat terlihat jelas sejak bayi.

2. Eksotropia (Mata Mengarah ke Luar)

Kebalikan dari esotropia, eksotropia membuat mata bergerak ke arah luar, biasanya lebih terlihat ketika penderita lelah atau sedang tidak fokus.

3. Hipertropia (Mata Mengarah ke Atas) dan Hipotropia (Mata Mengarah ke Bawah)

Jenis mata juling ini lebih jarang terjadi, di mana satu mata berada lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan mata lainnya.

4. Intermittent Strabismus

Pada kondisi ini, mata juling hanya muncul sesekali, misalnya saat anak sedang sakit, lelah, atau sedang melamun.

5. Alternating Strabismus

Jenis ini ditandai dengan peralihan mata juling dari satu sisi ke sisi lainnya. Kadang mata kanan juling, kadang mata kiri.

6. Accommodative Esotropia

Biasanya terjadi pada anak-anak dengan rabun jauh (hipermetropi). Mata harus bekerja ekstra untuk fokus, sehingga menyebabkan satu mata bergerak ke dalam.

7. Infantile Esotropia

Terlihat sejak bayi berusia kurang dari 6 bulan. Kondisi ini sering kali memerlukan tindakan operasi untuk memperbaiki posisi mata.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Membawa Anak Cek Mata Minus?

Penyebab Mata Juling

Sebagian besar kasus mata juling terjadi karena masalah pada kontrol neuromuskular gerakan mata yang melibatkan otak. Pada kasus yang jarang terjadi, mata juling dipicu oleh masalah pada otot mata itu sendiri.

Selain itu, beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko mata juling adalah sebagai berikut:

  • Riwayat keluarga.
  • Gangguan refraksi yang tidak diperbaiki.
  • Cerebral palsy.
  • Down syndrome.
  • Hidrosefalus (penumpukan cairan di otak).
  • Tumor otak.
  • Stroke.
  • Cedera kepala.
  • Masalah neurologis.
  • Penyakit Graves.

Gejala Mata Juling

Secara umum, gejala mata juling atau strabismus meliputi:

  • Penglihatan ganda.
  • Perlu menutup satu mata ketika melihat objek di dekatnya.
  • Sering memiringkan atau menolehkan kepala.
  • Sakit kepala.
  • Kesulitan membaca.
  • Mata tegang.
  • Menutup satu mata untuk melihat objek yang jauh atau saat berada di tempat yang terang.

Strabismus biasanya dialami oleh bayi dan anak kecil, paling sering terjadi pada anak berusia 3 tahun. Perlu diketahui, mata juling pada bayi yang baru lahir adalah hal yang normal dan umumnya bisa membaik seiring waktu.

Pada usia 3 hingga 4 bulan, ketika mata bayi sudah bisa fokus pada benda-benda kecil maka mata mereka akan lurus dan sejajar. Menginjak usia 6 bulan, si kecil seharusnya sudah dapat fokus pada objek yang dekat dan jauh.

Baca juga: Katarak: Lebih dari Sekadar Penglihatan Kabur

Diagnosis Mata Juling

Dokter seringkali dapat mengetahui bahwa seorang anak menderita strabismus hanya dengan melihat matanya, terlebih ketika kedua mata anak tidak melihat ke arah yang sama pada waktu bersamaan.

Dokter dapat meminta anak tersebut melihat suatu objek sambil menutup dan kemudian membuka kembali kedua mata. Hal ini memungkinkan dokter untuk melihat pergerakan mata. 

Pemeriksaan mata lainnya juga akan membantu dokter mengetahui apakah anak tersebut menderita amblyopia (mata malas), yang terkadang terjadi pada strabismus.

Dalam menegakkan diagnosis, dokter pun akan terlebih dahulu melakukan wawancara medis (anamnesis). Sejumlah pertanyaan yang mungkin diajukan oleh dokter di antaranya:

  • Apakah kondisi ini terjadi secara tiba-tiba atau seiring berjalannya waktu?
  • Apakah kondisi ini terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan atau terjadi setelahnya?
  • Apakah kondisi ini selalu memengaruhi mata yang sama atau berpindah-pindah?
  • Apakah tingkat perubahannya kecil, sedang, atau besar?
  • Apakah kondisi ini terjadi setiap waktu atau hanya di waktu-waktu tertentu saja?
  • Apakah ada riwayat keluarga yang menderita kondisi serupa?

Kemudian, pasien akan menjalani pemeriksaan mata lengkap untuk memastikan kondisi saat mata fokus dan bergerak. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan mencakup:

  • Tes ketajaman penglihatan.
  • Tes refraksi.
  • Tes keselarasan dan fokus.
  • Pemeriksaan setelah melebarkan pupil mata untuk melihat kesehatan struktur mata bagian dalam.

Cara Mengobati Mata Juling

Penanganan mata juling berbeda-beda tergantung usia, penyebab, dan tingkat keparahan. Beberapa metode yang umum dilakukan meliputi:

1. Kacamata atau Lensa Khusus

Jika mata juling disebabkan oleh kelainan refraksi seperti rabun jauh, kacamata dengan resep tepat dapat membantu memperbaiki posisi mata. Manfaat dari penggunaannya adalah mengurangi beban fokus mata, menyelaraskan arah pandang, dan mencegah mata malas (amblyopia).

2. Terapi Mata (Orthoptic Therapy)

Terapi ini melatih koordinasi otot mata melalui latihan khusus, sehingga kedua mata bisa bergerak lebih seimbang.

3. Penutup Mata (Eye Patch)

Digunakan untuk melatih mata yang lebih lemah agar bekerja lebih keras. Metode ini umum digunakan pada anak-anak. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari metode ini adalah meningkatkan kekuatan mata lemah, mencegah amblyopia, dan mendorong kerja sama antar mata.

4. Suntikan Botulinum Toxin (Botox)

Botulinum toxin dapat disuntikkan ke otot mata tertentu untuk membantu melonggarkan atau menguatkan otot lainnya. Biasanya digunakan untuk strabismus pada dewasa, kasus yang tidak terlalu berat, dan pasien yang tidak dapat menjalani operasi langsung.

5. Operasi Mata Juling

Jika metode non-bedah tidak berhasil, dokter bisa menyarankan operasi mata juling. Operasi ini bertujuan untuk memperbaiki panjang atau posisi otot mata agar sejajar.

Mata juling (strabismus) adalah kondisi di mana kedua mata tidak sejajar dan bisa menyebabkan gangguan penglihatan. Kondisi ini bisa terjadi sejak bayi, anak-anak, maupun dewasa. Penanganan yang tepat, mulai dari kacamata, terapi, hingga operasi, dapat membantu memperbaiki posisi mata dan kualitas penglihatan.

Apakah Mata Juling pada Anak Bisa Disembuhkan Total?

Pada anak-anak, peluang sembuh total sangat tinggi, terutama jika:

  • Ditemukan sebelum usia 6–7 tahun
  • Tidak ada penyakit penyerta
  • Dilakukan kombinasi terapi yang tepat

Jika dibiarkan terlalu lama, risiko terjadinya mata malas (amblyopia) meningkat, dan ini dapat menyebabkan penurunan penglihatan permanen.

Apakah Mata Juling pada Orang Dewasa Bisa Disembuhkan?

Bisa, tetapi penanganannya berbeda. Dewasa biasanya mengalami strabismus akibat penyakit, cedera, atau gangguan saraf.

Pengobatan dapat berupa:

  • Botox
  • Kacamata prisma
  • Terapi mata
  • Operasi strabismus

Selain alasan medis, banyak pasien dewasa memilih perawatan karena alasan estetika dan kepercayaan diri.

Jadi, kesimpulannya “Apakah Mata Juling Bisa Disembuhkan?” Ya, mata juling bisa disembuhkan, terutama jika ditangani sejak dini dan berdasarkan penyebab yang tepat. Pengobatan dapat berupa kacamata, terapi mata, eye patch, botox, hingga operasi koreksi otot mata.

Deteksi dini, pemeriksaan menyeluruh, dan rencana perawatan yang tepat adalah kunci keberhasilan. JEC menyediakan Layanan Mata Juling (Strabismus) yang dikhususkan membantu menangani masalah yang berhubungan dengan mata juling. Yuk, kunjungi JEC sekarang juga karena tim kami akan dengan senang hati membantu Anda dan keluarga!

Baca juga: Mengenal LASIK, Tujuan, Kondisi yang Ditangani & Prosedurnya

icon-doctor