Hifema - Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

  23 May 2025

  135 Views

Share
hifema

Hifema adalah kondisi medis yang ditandai dengan adanya perdarahan di ruang anterior (depan) mata, yakni area antara kornea (lapisan transparan bagian terluar mata) dan iris (bagian berwarna pada mata, biasanya berwarna coklat pada orang Indonesia). 

Umumnya, kondisi ini terjadi akibat cedera fisik pada mata, baik yang bersifat tumpul maupun tajam. Meski terlihat ringan, hifema dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti peningkatan tekanan bola mata (glaukoma) hingga gangguan penglihatan permanen apabila tidak segera ditangani. 

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, hingga penanganan medis yang tepat untuk hifema. Mari simak!

Apa Itu Hifema? 

Hifema adalah kondisi ketika terdapat darah yang mengumpul atau menumpuk di dalam ruang  mata bagian depan (ruang antara kornea dan iris). Penumpukan darah tersebut dapat menutupi sebagian besar atau seluruh iris dan pupil hingga menghalangi sebagian atau seluruh penglihatan.

 

Hifema biasanya terasa nyeri dan bila tidak segera diobati berisiko menyebabkan gangguan penglihatan permanen. Kondisi ini bisa disebabkan oleh cedera  pada mata disertai tekanan di dalam mata atau muncul secara tiba-tiba pada anak yang memiliki kondisi medis lain, seperti anemia sel sabit (sickle cells anemia).

Tingkat Keparahan Hifema

Adapun tingkat keparahan hifema ditentukan berdasarkan jumlah perdarahan yang terjadi. Semakin tinggi tingkat keparahan, maka semakin besar risiko komplikasi. Berikut adalah  pengelompokan tingkat keparahan hifema:

 

  • Grade 0: Tidak tampak adanya lapisan darah yang mengendap, namun terdapat darah yang bisa terdeteksi dengan alat pemeriksaan mata khusus.
  • Grade 1: Ditemukan lapisan darah yang mengendap dan mengisi kurang dari sepertiga bagian depan mata.
  • Grade 2: Lapisan darah mengisi antara sepertiga hingga setengah bagian depan mata.
  • Grade 3: Lapisan darah mengisi setidaknya setengah bagian depan mata, namun belum memenuhi seluruhnya.
  • Grade 4: Seluruh bagian mata tertutupi oleh lapisan darah berwarna merah tua atau kehitaman. Kondisi ini dikenal juga sebagai black ball hyphema atau eight-ball hyphema dan memiliki risiko tinggi menyebabkan glaukoma sudut tertutup.

Baca juga: Ulkus Kornea - Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Penyebab Hifema

Umumnya, hifema disebabkan oleh cedera mata, penyakit mata, serta beberapa kondisi medis. Penyebab umum ini meliputi:

 

  • Cedera yang berhubungan dengan olahraga, terutama yang disebabkan oleh benda-benda kecil, misalnya tertimpa bola. Namun, bisa juga terjadi saat anggar atau tinju.
  • Senjata api, termasuk senapan angin, senapan paintball, dan senapan peluru.
  • Tabrakan kendaraan bermotor.
  • Benda tajam yang menusuk mata.
  • Benda elastis atau lentur, seperti tali bungee, yang tertarik dan mengenai mata.
  • Anemia sel sabit.
  • Hemofilia.
  • Penyakit von Willebrand.
  • Leukemia.
  • Diabetes dan kondisi yang berhubungan dengan diabetes, seperti retinopati diabetik.
  • Kanker mata, terutama melanoma okular.
  • Operasi mata.
  • Obat-obatan tertentu, seperti obat pengencer darah.

Gejala Hifema

Secara umum, beberapa gejala hifema adalah sebagai berikut:

 

  • Terdapat darah yang terkumpul di antara kornea dan iris di bagian depan mata.
  • Penglihatan kabur atau terdistorsi.
  • Nyeri mata.
  • Mual dan muntah, gejala ini dapat menandakan tekanan di dalam mata sangat tinggi.
  • Kelopak mata bengkak.
  • Fotofobia

Baca juga: Proptosis - Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya

Diagnosis Hifema

Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan anamnesis (wawancara medis) mengenai gejala, riwayat cedera, dan riwayat kesehatan pasien. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan mata. Pada pemeriksaan ini, dokter akan mengecek:

 

  • Seberapa baik penglihatan pasien.
  • Tekanan mata pasien.
  • Bagian dalam mata.

Pada beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pasien menjalani pemeriksaan CT scan mata. Tes pencitraan ini digunakan untuk memeriksa kondisi tulang yang membentuk rongga mata dan bagian lain dari wajah. Pemeriksaan tambahan lainnya yang mungkin diperlukan oleh dokter adalah:

 

  • Pemeriksaan dengan slit lamp, yaitu mikroskop khusus untuk mata.
  • Tes ketajaman penglihatan.
  • Gonioskopi.
  • Ultrasonografi (USG).

Pengobatan Hifema

Hingga kini, belum tersedia pengobatan hifema yang dapat menyembuhkan kondisi ini secara langsung. Dokter akan memberikan obat-obatan yang bisa membantu mencegah atau mengurangi risiko komplikasi serius.

 

Jika kondisinya masih tergolong ringan atau risikonya rendah, pengobatan konservatif (pemberian obat berdasarkan gejala, non bedah) sudah cukup. Secara umum, beberapa langkah pengobatan hifema yang disarankan oleh dokter adalah sebagai berikut:

 

  • Istirahat total: Menghindari aktivitas berat atau hal apa pun yang dapat menyebabkan tekanan dalam mata, termasuk menonton TV dan membaca.
  • Mengenakan pelindung mata: Menggunakan penutup atau pelindung mata tambahan untuk mencegah iritasi tambahan dan mengoptimalkan pemulihan. Dokter biasanya merekomendasikan jenis pelindung mata yang sesuai.
  • Memosisikan kepala lebih tinggi: Ketika tidur atau beristirahat, posisikan kepala lebih tinggi dari jantung agar darah lebih mudah diserap dari mata.
  • Obat-obatan: Jika diperlukan, dokter biasanya meresepkan obat antiinflamasi dan obat untuk mencegah glaukoma. Dokter mungkin juga memberikan obat antinyeri. Pasien umumnya tidak disarankan mengonsumsi ibuprofen atau aspirin karena bisa meningkatkan risiko perdarahan berulang.
  • Operasi: Hifema jarang sekali memerlukan operasi. Tindakan ini biasanya direkomendasikan pasien mengalami perdarahan hebat dan tekanan mata tidak terkontrol atau gejala lain yang berisiko merusak mata secara permanen.

Demikian penjelasan mengenai hifema yang perlu Anda pahami. Mengabaikan hifema dapat berdampak serius terhadap kesehatan mata, terutama jika terjadi peningkatan tekanan intraokular atau kerusakan struktur internal mata.

 

Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat sangatlah penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Jika Anda atau orang terdekat mengalami cedera mata atau gejala yang mengarah pada hifema, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata di JEC.

 

JEC menyediakan layanan Trauma Oftalmik dengan fasilitas lengkap dan tenaga medis berpengalaman dalam menangani berbagai kondisi cedera mata, termasuk hifema. Jangan tunda penanganan, kesehatan mata Anda adalah prioritas utama!

 

Baca juga: Presbiopi - Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

icon-doctor