Seiring perkembangan teknologi, terdapat berbagai jenis LASIK yang umum dilakukan di seluruh dunia. Setiap jenisnya memiliki metode, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda, sehingga penting bagi pasien untuk mengetahui opsi yang tersedia.
Simak artikel berikut ini, untuk mengetahui berbagai jenis LASIK yang umum dilakukan.
Apa Itu LASIK?
Operasi LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) adalah prosedur medis untuk memperbaiki gangguan penglihatan seperti rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), dan mata silinder (astigmatisme). Proses ini menggunakan teknologi laser untuk membentuk ulang kornea sehingga cahaya dapat difokuskan dengan tepat ke retina.
Jenis-Jenis LASIK yang Umum Dilakukan
1. LASIK Konvensional (Standard LASIK)
Ini adalah metode LASIK pertama yang populer. Dokter membuat flap tipis pada kornea dengan pisau mikrokeratom, kemudian laser excimer digunakan untuk membentuk ulang jaringan kornea.
- Kelebihan: prosedur cepat, hasil cukup baik untuk kebanyakan pasien.
- Kekurangan: teknologi flap manual, risiko komplikasi sedikit lebih tinggi dibanding metode terbaru.
2. Custom LASIK (Wavefront-Guided LASIK)
Custom LASIK menggunakan teknologi wavefront untuk memetakan karakteristik unik mata pasien. Dengan data ini, laser dapat bekerja lebih presisi.
- Kelebihan: hasil lebih tajam, mengurangi risiko efek samping seperti silau atau halo di malam hari.
- Cocok untuk: pasien dengan kelainan refraksi kompleks.
3. Bladeless LASIK (Femto LASIK)
Disebut juga Femto LASIK, karena menggunakan laser femtosecond untuk membuat flap, bukan pisau.
- Kelebihan: lebih aman, flap lebih tipis dan presisi.
- Kekurangan: biaya lebih tinggi dibanding LASIK konvensional.
4. SMILE (Small Incision Lenticule Extraction)
Teknologi LASIK generasi terbaru. Prosedur SMILE dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada kornea tanpa perlu membuat flap. Dokter kemudian mengambil jaringan lenticule tipis untuk mengoreksi minus mata.
- Kelebihan: minim risiko mata kering, pemulihan lebih cepat, lebih nyaman untuk pasien aktif.
- Kekurangan: belum bisa digunakan untuk semua jenis gangguan penglihatan (misalnya hipermetropi tinggi).
5. PRK (Photorefractive Keratectomy)
Meski bukan LASIK, PRK sering jadi pilihan bagi pasien dengan kornea tipis atau yang tidak cocok untuk LASIK. Dalam PRK, lapisan luar kornea diangkat lalu laser digunakan untuk membentuk ulang permukaan kornea.
- Kelebihan: cocok untuk pasien dengan kondisi khusus.
- Kekurangan: masa pemulihan lebih lama dibanding LASIK.
Faktor yang Menentukan Jenis LASIK yang Tepat
Pemilihan jenis LASIK tidak bisa sembarangan. Beberapa faktor yang biasanya dipertimbangkan dokter mata adalah:
- Ketebalan kornea pasien.
- Kesehatan mata secara menyeluruh (misalnya adanya dry eye, glaukoma, atau katarak).
- Stabilitas ukuran minus/silinder dalam beberapa tahun terakhir.
- Usia pasien dan gaya hidup sehari-hari.
Tips Memilih Klinik LASIK yang Tepat
Agar hasil operasi maksimal, pastikan memilih klinik atau rumah sakit mata yang:
- Memiliki teknologi LASIK terbaru.
- Ditangani oleh dokter spesialis mata berpengalaman.
- Menyediakan pemeriksaan pra-LASIK lengkap.
- Memberikan perawatan paska operasi yang komprehensif.
Terdapat berbagai jenis LASIK yang umum dilakukan, mulai dari LASIK konvensional, Custom LASIK, Femto LASIK, hingga teknologi terbaru seperti SMILE. Ada pula PRK sebagai alternatif bagi pasien dengan kondisi khusus.
Pemilihan metode terbaik harus melalui pemeriksaan menyeluruh oleh dokter mata. Jika Anda berencana melakukan operasi LASIK, pastikan berkonsultasi di klinik mata terpercaya yang memiliki fasilitas lengkap dan tenaga medis berpengalaman, seperti JEC (Jakarta Eye Center) yang dikenal sebagai salah satu pusat layanan LASIK terbaik di Indonesia.