Pentingnya Cek Mata Minus Rutin untuk Mengontrol Miopi

  04 Sep 2025

  2,613 Views

Share
cek mata minus

Mata minus atau miopi adalah salah satu gangguan refraksi mata yang dapat berkembang secara bertahap dan memperburuk penglihatan. Namun, untuk mencegah miopi semakin memburuk, Anda dapat mengendalikan perkembangannya dengan melakukan cek mata minus secara rutin.

 

Cek mata minus ini penting dilakukan tidak hanya untuk mengendalikan perkembangan miopi, tapi juga untuk deteksi dini gangguan penglihatan lain. Artikel ini akan membahas secara lengkap pentingnya melakukan pemeriksaan mata minus secara rutin, termasuk jenis prosedur pemeriksaan yang umum dilakukan. Simak penjelasannya berikut ini.

Pentingnya Cek Mata Minus secara Rutin

Bagi penderita rabun jauh, melakukan cek mata minus adalah salah satu upaya untuk memastikan kondisi mata tetap terkendali dan sehat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa cek mata minus penting untuk dilakukan:

1. Memantau dan Mengendalikan Perkembangan Miopi

Miopi atau rabun jauh umumnya mulai muncul sejak masa kanak-kanak dan dapat terus berkembang hingga remaja bahkan awal dewasa. Tanpa pemantauan yang konsisten, kondisi ini dapat membuat penglihatan menurun lebih cepat dari perkiraan. 

 

Melalui pemeriksaan rutin, dokter dapat menyesuaikan resep kacamata serta merekomendasikan metode pengendalian miopi, seperti lensa khusus. 

 

Pemeriksaan ini juga membantu mengenali faktor mata minus yang mempercepat perkembangannya, misalnya kebiasaan membaca jarak dekat terlalu lama atau kurangnya paparan cahaya alami.

2. Menentukan Perawatan yang Tepat

Dengan cek mata rutin, dokter mata dapat memantau perubahan pada bentuk kornea dan merekomendasikan perawatan, seperti lensa kontak khusus, sebelum penglihatan mengalami kerusakan yang lebih parah. Melewatkan pemeriksaan dapat menunda penanganan yang dibutuhkan dan mengurangi keberhasilan pengobatan.

3. Mengurangi Risiko Penyakit Mata Akibat Miopi

Semakin tinggi tingkat miopi, semakin besar pula risiko penyakit mata lainnya, seperti katarak dan degenerasi makula. Bahkan pada tingkat miopi yang rendah sekalipun, risiko gangguan mata tetap lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengalaminya.

 

Oleh karena itu, pemeriksaan mata secara rutin menjadi langkah penting untuk memantau perkembangan mata minus dan mencegah komplikasi jangka panjang.

4. Meningkatkan Kualitas Hidup

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cek mata minus secara rutin dapat mengendalikan perkembangan miopi sejak dini. Ini membuat penglihatan tetap stabil, resep kacamata tidak sering berubah, dan kualitas hidup anak-anak serta remaja meningkat karena dapat beraktivitas dengan lebih nyaman di sekolah, saat olahraga, maupun kegiatan lainnya.

 

Baca juga: Apakah Minus Mata Akan Terus Bertambah? Ketahui Jawabannya Disini!

Rangkaian Tes Mata Minus

Terdapat beberapa rangkaian tes yang dilakukan dokter mata untuk mendapatkan gambaran menyeluruh, mulai dari ketajaman penglihatan hingga kesehatan kornea dan retina. Tes-tes ini penting agar perkembangan miopi dapat dipantau dengan tepat sekaligus mendeteksi risiko komplikasi sejak dini. Berikut penjelasannya.

1. Refraction & Visual Acuity

Tes ini merupakan pemeriksaan dasar untuk menentukan besarnya minus pada mata. Refraction dilakukan dengan alat khusus untuk mengukur kekuatan lensa koreksi yang dibutuhkan, sedangkan visual acuity bertujuan mengevaluasi seberapa jelas penglihatan seseorang pada jarak tertentu, biasanya menggunakan chart huruf atau simbol. 

 

Pemeriksaan ini penting untuk memastikan resep kacamata atau lensa kontak sesuai, sekaligus memantau perubahan minus dari waktu ke waktu.

2. Tes Binokular dan Akomodasi

Selain mengukur minus, dokter juga memeriksa bagaimana kedua mata bekerja sama melalui tes binokular. Jenis tes mata ini menilai kemampuan mata dalam melakukan konvergensi (melihat objek dekat) dan divergensi (melihat objek jauh) secara seimbang. 

 

Sementara itu, tes akomodasi melihat kemampuan lensa mata untuk menyesuaikan fokus pada berbagai jarak. Gangguan pada binokularitas dan akomodasi dapat membuat mata cepat lelah, sulit fokus, dan bahkan mempercepat perkembangan miopi sehingga pemeriksaan ini penting untuk mendukung strategi pengendalian mata minus.

3. Evaluasi Segmen Anterior Mata

Bagian depan mata juga harus diperiksa untuk memastikan kesehatan mata secara menyeluruh. Pemeriksaan ini meliputi kondisi kornea, bilik mata depan, dan tekanan bola mata (intraocular pressure/IOP). 

 

Untuk pasien yang berencana menggunakan lensa kontak khusus, seperti ortokeratologi (Ortho-K), biasanya juga dilakukan topografi kornea untuk memetakan bentuk dan kelengkungan kornea. Hasil pemeriksaan ini membantu dokter memastikan keamanan penggunaan lensa khusus sekaligus mendeteksi adanya gangguan di bagian depan mata sejak dini.

4. Evaluasi Segmen Posterior Mata

Miopi, terutama pada tingkat tinggi, dapat meningkatkan risiko kerusakan pada bagian belakang mata. Oleh karena itu, pemeriksaan segmen posterior sangat penting untuk menilai kondisi retina, makula, dan saraf optik. 

 

Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi tanda-tanda komplikasi serius, seperti lepasnya retina, degenerasi makula, atau kerusakan saraf optik yang dapat berujung pada gangguan penglihatan permanen. Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin memungkinkan penanganan cepat sebelum terjadi kerusakan lebih parah.

 

Baca juga: Terapi Mata Minus: Benarkah Bisa Mengurangi Rabun Jauh?

Kapan Harus Cek Mata Rutin?

Setiap orang membutuhkan jadwal pemeriksaan mata yang berbeda, tergantung pada usia, kondisi kesehatan, serta faktor risiko yang dimiliki. Cari tahu kapan cek mata rutin perlu dilakukan di bawah ini.

1. Pemeriksaan pada Anak-anak

Anak-anak sebaiknya menjalani pemeriksaan mata pertama kali saat berusia 6-12 bulan, kemudian diulang saat usia 3 tahun dan sebelum masuk sekolah dasar. Setelah itu, pemeriksaan dilakukan setiap tahun hingga usia 18 tahun. 

 

Pemeriksaan rutin ini penting karena banyak masalah penglihatan pada anak sering tidak terdeteksi sejak dini, padahal penglihatan yang baik sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar, konsentrasi, serta aktivitas sehari-hari.

2. Pemeriksaan Mata pada Orang Dewasa 

Bagi orang dewasa sehat berusia 18-60 tahun yang tidak memiliki faktor risiko tertentu, pemeriksaan mata cukup dilakukan setiap 1-2 tahun sekali. Pemeriksaan ini membantu memastikan penglihatan tetap optimal dan mendeteksi gangguan mata sejak awal. 

 

Namun, bagi yang sudah menggunakan kacamata, lensa kontak, atau bekerja dalam kondisi yang berisiko tinggi (misalnya sering terpapar layar komputer), disarankan untuk lebih sering memeriksakan mata.

3. Pemeriksaan untuk Orang Dewasa dengan Risiko Tinggi

Orang dewasa yang memiliki faktor risiko, seperti diabetes, hipertensi, riwayat keluarga dengan penyakit mata (misalnya glaukoma atau degenerasi makula), atau miopi tinggi sebaiknya melakukan pemeriksaan mata setiap tahun. 

4. Pemeriksaan Mata pada Lansia

Seiring bertambahnya usia, risiko penyakit mata seperti katarak, glaukoma, dan degenerasi makula meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, lansia berusia lebih dari 65 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata setiap tahun atau lebih sering. 

 

Pemeriksaan rutin dapat membantu mempertahankan kualitas hidup dengan memastikan penglihatan tetap baik sehingga aktivitas sehari-hari, seperti membaca, berjalan, hingga berkendara tetap aman dan nyaman.

 

Itulah penjelasan mengenai pentingnya cek mata minus secara rutin beserta rangkaian pemeriksaan yang umum dilakukan. Pemeriksaan yang teratur tidak hanya membantu mengendalikan perkembangan miopi, tetapi juga mendeteksi gangguan mata lebih dini sehingga risiko komplikasi bisa diminimalkan.

 

Untuk memastikan kesehatan mata Anda tetap terjaga, lakukan pemeriksaan rutin di JEC Eye Hospitals and Clinics. Dengan layanan Eye Check yang lengkap dan didukung tenaga medis berpengalaman, JEC siap membantu Anda mendapatkan solusi terbaik bagi penglihatan yang lebih sehat.

 

Jangan tunggu hingga gejala mata minus memburuk dan segera jadwalkan pemeriksaan rutin di JEC untuk menjaga penglihatan tetap optimal.

 

Baca juga: Operasi Mengurangi Minus Mata: Solusi Bebas Kacamata dengan LASIK

icon-doctor