Diplopia adalah kondisi saat mata melihat satu benda, namun terlihat sebagai dua benda yang sama, baik secara vertikal atau horizontal. Diplopia termasuk kondisi yang tidak boleh diremehkan sebab bisa muncul akibat dari kondisi medis serius.
Oleh karena itu, Anda harus waspada terhadap gangguan mata satu ini. Selain itu, penting sekali untuk mengenali dan paham apa saja penyebab diplopia, gejala, hingga cara mengobatinya. Mari simak pembahasannya lebih lanjut di bawah ini!
Apa Itu Diplopia?
Diplopia adalah suatu istilah medis untuk penglihatan ganda. Diplopia juga bisa diartikan sebagai gangguan penglihatan yang menyebabkan penderitanya melihat dua gambar di dalam satu objek.
Menurut studi di National Library of Medicine, diplopia adalah gangguan penglihatan yang ditandai dengan adanya persepsi gambar ganda. Gambar ganda yang terlihat oleh penderita diplopia ini dapat secara horizontal maupun vertikal.
Karenanya, beberapa spesialis perawatan mata mengklasifikasikan diplopia menjadi diplopia horizontal dan vertikal. Pada diplopia tipe horizontal, Anda akan melihat adanya gambar yang saling berdampingan.
Sedangkan, pada diplopia vertikal, bayangan ganda akan berada di bawah atau di atas penglihatan asli atau sebenarnya. Secara umum, penglihatan ganda memang hanya bersifat sementara.
Akan tetapi, kondisi ini juga perlu dianggap serius karena beberapa penyebabnya membutuhkan diagnosis dan penanganan segera dari dokter. Namun, pada beberapa kasus, penderita penglihatan ganda juga bisa membaik.
Hal itu hanya dapat terjadi jika mereka menyipitkan mata serta mengarahkan objek untuk menjauhi atau mendekati wajahnya. Tetapi sayangnya, terdapat beberapa penderita yang justru tidak dapat memperbaiki penglihatannya kembali.
Jenis dan Penyebab Diplopia
Selain diplopia horizontal dan vertikal, terdapat dua jenis diplopia lainnya yang lebih umum dikenal. Dilansir dari Barrow Neurological Institute, setiap jenis penglihatan ganda memiliki penyebab yang bervariasi. Berikut ini penjelasannya:
1. Diplopia Monokular
Diplopia monokular, yaitu kondisi penglihatan ganda yang terjadi pada salah satu mata. Jenis diplopia ini yang paling umum dialami. Penyebab diplopia monokular, yaitu dikarenakan ada gangguan lensa dan kornea mata, seperti pada kondisi berikut:
- Mata kering.
- Katarak.
- Keratoconus.
- Pterygium.
- Astigmatisme.
- Patah di salah satu tulang rongga mata.
2. Diplopia Binokular
Diplopia binokular adalah jenis penglihatan ganda pada kedua mata akibat adanya gangguan otak, otot, serta saraf. Penglihatan ganda ini tergolong kondisi yang lebih serius.
Hal-hal yang bisa menjadi penyebab diplopia ini, di antaranya memiliki penyakit diabetes, stroke, mata juling, aneurisma otak, tumor otak, dan lain-lain.
Gejala Diplopia
Secara umum, penderita diplopia (penglihatan ganda) akan mengalami beberapa gejala. Adapun gejala diplopia adalah sebagai berikut:
- Perut terasa mual.
- Sakit kepala.
- Nyeri pada mata (termasuk ketika mata digerakkan).
- Pusing.
- Pandangan buram atau kabur.
- Salah satu atau kedua mata tampak tidak sejajar, terutama apabila penyebab diplopia adalah karena mata juling.
- Nyeri di sekitar area mata, seperti pelipis atau alis.
- Kelopak mata menurun.
Baca juga: Selulitis Orbital, Pahami Gejala dan Cara Mengobatinya
Diagnosis Diplopia
Untuk dapat mendiagnosis kondisi yang mengarah ke diplopia, dokter akan melakukan anamnesis terlebih dahulu. Melansir dari National Library of Medicine, riwayat kesehatan dan pemeriksaan klinis menyeluruh untuk penglihatan ganda harus mengidentifikasi hal-hal berikut:
- Jenis diplopia (monokular atau binokular).
- Gejala diplopia yang dialami.
- Waktu gejala pertama kali muncul.
- Peningkatan/perkembangan gejala seiring waktu.
- Faktor-faktor yang bisa meringankan.
Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan sensorimotor untuk mengukur kesejajaran mata dalam seluruh jenis pandangan. Setelah itu, pengujian penutup alternatif yang akan mengukur gerakan mata ketika fokus pada suatu target.
Jika tingkat ketidaksejajaran pada mata tidak wajar, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bahkan, mungkin dokter meminta pencitraan otak (brain imaging), biasanya pencitraan resonansi magnetik (MRI) atau tes darah untuk menemukan akar penyebab diplopia.
Pengobatan Diplopia
Cara mengatasi penglihatan ganda sebenarnya bergantung pada penyebab dasarnya. Biasanya, upaya pengobatan yang dapat diambil adalah pemakaian kacamata sesuai ukuran, manajemen bedah, ataupun melakukan terapi penglihatan (vision therapy).
Tujuan terapi tersebut adalah untuk menyerasikan mata dan menstimulasi jalur penglihatan ke otak yang tidak bekerja secara optimal. Selain itu, terdapat beberapa cara mengatasi penglihatan ganda yang juga bisa dipertimbangkan, yaitu:
- Menggunakan penutup mata dengan tujuan agar dapat memperbaiki posisi bola mata pada mata juling dan mengendalikan diplopia hingga menemukan solusi terbaik.
- Pemakaian lensa korektif khusus untuk memperbaiki permasalahan terhadap penglihatan.
- Melakukan operasi untuk memperbaiki masalah medis tertentu, misalnya katarak, mata juling, tumor, dan lain sebagainya.
- Insulin dan obat antidiabetes jika penglihatan ganda disebabkan karena diabetes.
- Apabila penglihatan mata ganda diakibatkan oleh hipertensi atau diabetes, maka bisa dengan menempelkan prisma fresnel pada lensa kacamata. Tujuannya, yaitu untuk menggeser cahaya ke arah tertentu.
Baca juga: Apa Itu Fotofobia? Pahami Gejala dan Penanganannya
Pencegahan Diplopia
Pencegahan ganda biasanya tidak selalu bisa dilakukan, khususnya apabila dideteksi adanya beberapa kondisi medis tertentu.
Namun, Anda dapat mencoba mengurangi risikonya untuk menjaga kesehatan mata. Adapun beberapa tindakan yang bisa dilaksanakan adalah sebagai berikut.
- Jika sedang bekerja di lapangan atau olahraga, sebaiknya gunakan kacamata pelindung.
- Pastikan untuk mengontrol kadar gula darah di dalam tubuh secara rutin bagi penderita diabetes agar risiko kerusakan saraf yang berpotensi negatif pada mata dapat dihindari.
- Rutin memeriksakan kondisi mata, yakni setiap 1 tahun sekali.
- Tidak merokok dan menjauh dari paparan asap rokok.
- Menggunakan kacamata atau lensa kontak sesuai ukuran dan kebutuhan.
- Batasi penggunaan perangkat elektronik.
Demikian penjelasan tentang apa itu diplopia, penyebab, jenis, gejala, hingga cara pencegahan yang dapat dilakukan. Mewaspadai diplopia (penglihatan ganda) sangatlah penting karena gangguan penglihatan tersebut berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jangan ragu untuk berkunjung ke JEC Eye Hospitals and Clinics jika orang terdekat atau bahkan Anda sendiri mengalami diplopia. Melalui layanan Eye Check yang dilengkapi teknologi modern dan dokter berpengalaman, JEC siap membantu menangani keluhan masalah mata.
Mari dapatkan diagnosis yang akurat dari dokter dan percayakan kesehatan mata Anda bersama ahlinya hanya di JEC!
Baca juga: Apa Itu Edema Kornea? Pahami Gejala dan Penanganannya