Mengenal 6 Penyebab Mata Silinder dan Cara Mengobatinya

  21 Jul 2025

  2,604 Views

Share
Penyebab mata silinder

Mata silinder atau astigmatisme adalah salah satu gangguan penglihatan yang terjadi karena adanya kelainan pada bentuk kornea atau lensa mata. Hal ini dapat membuat penderitanya mengalami penglihatan buram, terutama pada malam hari. Lantas, apa penyebab mata silinder?

Pada dasarnya, mata silinder bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari faktor genetik, pertambahan usia, hingga kesalahan dalam prosedur operasi mata.

Untuk mengenal apa saja penyebab mata silinder selengkapnya, mari simak artikel di bawah ini sampai tuntas.

Penyebab Mata Silinder

Astigmatisme atau mata silinder adalah kondisi ketika bentuk mata cenderung tidak simetris (ireguler) daripada seharusnya. Ini merupakan salah satu jenis kelainan refraksi yang membuat penderitanya mengalami penglihatan kabur.

Ketika kornea atau lensa tidak simetris, cahaya yang masuk ke mata akan membelok secara tidak merata sehingga tidak dapat jatuh tepat di retina.

Akibatnya, mata tidak mendapat informasi yang cukup untuk dikirim dan diproses oleh otak sehingga membuat gambar yang dilihat menjadi tampak buram atau tidak jelas.

Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami mata silinder, di antaranya adalah faktor genetik, cedera mata, keratokonus, pertambahan usia, operasi mata, hingga gangguan pertumbuhan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:

1. Faktor Genetik

Faktor genetik menjadi salah satu penyebab umum mata silinder. Artinya, jika orang tua kandung atau anggota keluarga dekat memiliki mata silinder, risiko mengalami kondisi serupa pun bisa meningkat.

2. Cedera Mata

Penyebab mata silinder berikutnya adalah cedera atau trauma pada mata. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya jaringan parut (scar) di area mata yang dapat mengubah bentuk kornea.

Akibatnya, penderita dapat mengeluhkan gejala mata silinder setelah mengalami cedera pada mata.

Baca juga: Cara Mengurangi Mata Minus dan Silinder Menurut Medis

3. Keratokonus

Keratokonus adalah penyakit mata progresif yang menyebabkan kornea menipis dan menonjol membentuk kerucut seiring bertambahnya usia.

Kondisi ini bisa memicu terjadinya gangguan penglihatan tertentu, termasuk astigmatisme atau mata silinder.

4. Pertambahan Usia

Seiring dengan masa pertumbuhan dan bertambahnya usia anak, bentuk kornea dapat berubah secara bertahap.

Hal ini bisa berkembang menjadi mata silinder, apalagi jika si kecil menerapkan gaya hidup tidak sehat, seperti sering bermain gadget tanpa menjaga jarak aman.

5. Penggunaan Lensa Kontak yang Kurang Tepat

Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat, terutama yang sudah kering dan kaku, bisa mengubah bentuk kornea mata untuk sementara. Hal ini dapat menyebabkan penggunanya mengalami gejala astigmatisme.

6. Kelainan Kongenital

Di samping itu, kondisi ini biasanya juga umum terjadi pada bayi yang lahir secara prematur dan memiliki berat badan lahir rendah. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bentuk mata bisa berubah dan berkembang yang membuat astigmatisme dapat membaik secara bertahap.

Apakah HP Bisa Menyebabkan Mata Silinder?

Sebagian orang mungkin pernah mendengar bahwa penggunaan HP bisa menyebabkan mata silinder. Perlu diluruskan, penggunaan HP tidak secara langsung menyebabkan mata silinder.

Namun, jika gadget tersebut digunakan dengan tidak sehat, seperti bermain HP terlalu lama dan terlalu dekat dengan mata, hal tersebut bisa menyebabkan mata lelah, kering, dan pandangan kabur.

Kondisi ini dapat terjadi karena fokus mata terkunci hanya pada satu objek dalam jangka waktu yang lama. Akibatnya, mata menjadi sulit terfokus pada objek lain di luar HP.

Selain itu, terlalu lama bermain HP juga membuat mata cenderung jarang berkedip. Hal inilah yang bisa menyebabkan mata mudah lelah dan kering.

Cara Mengobati Mata Silinder

Kebanyakan orang dengan astigmatisme akan disarankan oleh dokter untuk menggunakan lensa korektif, baik dengan kacamata maupun kontak lensa. Namun, pada kondisi yang sangat ringan, pasien mungkin tidak memerlukan lensa korektif.

Selain itu, pada kondisi tertentu, dokter mungkin juga dapat menyarankan pasien untuk menjalani prosedur operasi koreksi penglihatan (vision correction surgery), seperti LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis).

Lewat prosedur ini, dokter dapat menggunakan laser khusus untuk mengubah bentuk kornea mata. Dengan begitu, cahaya bisa difokuskan dengan benar pada retina.

Itu dia sejumlah penyebab mata silinder yang perlu diwaspadai untuk meminimalkan risiko terjadinya gangguan penglihatan tersebut.

Sementara itu, bagi penderita mata silinder, sangat penting untuk segera menanganinya dengan tepat agar tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan lain.

Sebab, jika sudah semakin parah dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, akan ada sejumlah bahaya mata silinder yang berisiko dialami oleh penderitanya, seperti sakit kepala, hingga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Dalam hal ini, Anda bisa mengunjungi JEC Eye Hospitals and Clinics untuk mendapatkan penanganan mata silinder yang tepat.

Di JEC Eye Hospitals and Clinics, tersedia layanan LASIK yang memungkinkan Anda untuk mendapatkan penanganan astigmatisme dengan teknologi terkini.

Jadi, jangan ragu dan segera jadwalkan pertemuan Anda dengan dokter di JEC untuk mendapatkan solusi terkait gangguan penglihatan.

Baca juga: Miopi (Rabun Jauh): Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

icon-doctor