Pterygium (Surfer’s Eye) - Penyebab, Gejala, & Pengobatannya

  22 Aug 2025

  1,152 Views

Share
Pterygium

Pernahkah Anda melihat selaput tipis berwarna putih atau kemerahan yang tumbuh di sudut mata? Kondisi tersebut dikenal dengan nama pterygium atau surfer’s eye. Pterygium merupakan salah satu masalah kesehatan mata yang cukup sering dijumpai, terutama pada orang yang banyak beraktivitas di luar ruangan tanpa pelindung mata.

Meski bukan penyakit berbahaya, pterygium mata dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, iritasi, hingga mengganggu penglihatan bila dibiarkan. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai pterygium adalah apa, penyebabnya, gejala, hingga cara pengobatannya berikut ini.

Apa Itu Pterygium (Surfer's Eye)?

Pterigium adalah pertumbuhan jaringan ikat berlebih pada konjungtiva, yaitu selaput bening tipis yang melapisi bagian putih mata. Jaringan ini biasanya tumbuh dari sudut dalam mata (dekat hidung), namun bisa juga muncul di bagian luar atau bahkan di kedua sisi mata.

Berbeda dengan kanker, pterygium bukan tumor ganas dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Namun, bila jaringan sudah meluas hingga ke kornea, pterygium dapat mengganggu fungsi penglihatan. Dalam kasus seperti ini, operasi pterygium menjadi pilihan penanganan utama.

Baca juga: Katarak pada Lansia: Pencegahan dan Pengobatan

Penyebab Pterygium

Pterigium lebih sering dialami oleh peselancar sehingga disebut juga sebagai surfer’s eye. Meski begitu, kondisi ini bisa dialami siapapun, terutama seseorang yang banyak menghabiskan waktu di luar ruangan tanpa pelindung mata.

Pterygium adalah pertumbuhan jaringan berlebih di konjungtiva, di mana beberapa penyebabnya meliputi:

  • Paparan sinar ultraviolet (UV) matahari dalam jangka panjang.
  • Iritasi kronis akibat cuaca panas, kering, angin, dan berdebu.
  • Pertambahan usia, risiko pterygium semakin tinggi saat berusia di atas 60 tahun.
  • Genetika.
  • Kekurangan vitamin A.
  • Terinfeksi human papilloma virus (HPV). 

Gejala Pterigyum

Pada tahap awal, kondisi ini mungkin tidak disadari. Seiring waktu, penderita mungkin menyadari adanya pertumbuhan yang menonjol, berdaging, dan berbentuk baji di sudut mata. Gejala yang muncul bisa ringan hingga parah, di antaranya:

  • Peradangan dan pembengkakan pada mata (konjungtivitis).
  • Mata merah.
  • Mata berair.
  • Mata kering.
  • Sensasi mengganjal di mata.
  • Mata gatal.
  • Sensasi terbakar di mata.
  • Nyeri mata.

Seiring perkembangan penyakit, penderita mungkin juga merasa:

  • Ukuran lesi semakin besar dan menyebar.
  • Kesulitan atau tidak nyaman menggunakan lensa kontak.
  • Penglihatan berubah, seperti kabur atau ganda.

Baca juga: Ablasio Retina (Retinal Detachment) Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Diagnosis Pterygium

Saat melakukan pemeriksaan, dokter perlu melakukan tanya jawab medis (anamnesis) lebih dulu untuk mencari informasi mengenai gejala dan riwayat medis pasien. Selanjutnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis, biasanya menggunakan slit lamp exam.

Slit lamp exam adalah jenis mikroskop yang memfokuskan garis sempit (celah) cahaya terang pada mata. Lampu ini membantu dokter melihat bagian depan dan dalam mata. Biasanya, pterygium bisa terdeteksi melalui pemeriksaan ini.

Pengobatan Pterygium

Pengobatan pterygium bisa berbeda-beda, tergantung dari tingkat keparahannya. Namun, secara umum, beberapa pilihan pengobatan pterygium adalah sebagai berikut:

a. Perlindungan Optimal Terhadap Radiasi Ultraviolet

Apabila pterygium berukuran kecil, tidak nyeri, dan tidak menyebabkan masalah penglihatan, dokter mungkin menyarankan pasien untuk mengenakan topi dan kacamata hitam saat berada di luar ruangan. Langkah ini bisa membantu menghentikan atau memperlambat perkembangan pterygium.

b. Obat Tetes Mata atau Salep

Dokter dapat meresepkan obat tetes mata atau salep untuk mengobati iritasi ringan atau melumasi dan menenangkan kornea.

Untuk peradangan parah, dokter spesialis mata mungkin meresepkan obat tetes mata steroid jangka pendek. Namun, perlu diketahui bahwa obat-obatan ini tidak menyembuhkan, hanya meredakan gejala.

c. Operasi

Operasi adalah satu-satunya penanganan yang bisa menghilangkan pterygium. Sebaiknya, pterygium diangkat sebelum tumbuh ke kornea dan memengaruhi penglihatan pasien. 

Jika tidak, pterygium dapat meninggalkan jaringan parut di kornea dan menyebabkan masalah penglihatan permanen. Selama operasi, dokter akan:

  1. Memberikan anestesi agar pasien tidak akan merasakan apa pun.
  2. Mengangkat jaringan abnormal dari permukaan mata pasien.
  3. Menutupi lubang yang tersisa di konjungtiva dengan jaringan lain.

Pencegahan Pterygium

Anda dapat menurunkan risiko terkena pterygium atau memperlambat pertumbuhannya (jika sudah terkena) dengan melindungi mata khususnya dari sinar matahari dengan mengenakan kacamata hitam pelindung UV saat berada di luar ruangan.

Lindungi juga mata Anda dari iklim yang kering, berangin, dan berdebu dengan melumasinya menggunakan obat tetes mata atau air mata buatan.

Itulah penjelasan mengenai pterygium atau surfer’s eye yang perlu Anda pahami. Apabila Anda merasakan sejumlah gejala yang mengarah pada kondisi ini, seperti mata kemerahan, terasa mengganjal, dan pandangan mulai terganggu, jangan disepelekan.

Segera kunjungi JEC Eye Hospitals and Clinics untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang komprehensif dari dokter yang berpengalaman. Melalui layanan Eye Check, JEC dapat membantu Anda mendeteksi dan memberikan penanganan yang tepat untuk berbagai masalah penglihatan. Yuk, percayakan kesehatan mata Anda bersama JEC!

Baca juga: Waspada! Papiledema Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius dan Penyebab Kebutaan

icon-doctor