Ciri-Ciri Tumor Mata: Penyebab dan Cara Mengobatinya>
Mata bukan sekadar alat penglihatan, tetapi juga cerminan kondisi tubuh. Munculnya benjolan, rasa tidak nyaman, atau gangguan penglihatan bisa mengindikasikan kondisi yang lebih serius, seperti ciri-ciri tumor mata.
Meski tidak selalu berbahaya, tumor mata tetap perlu diperiksa sejak dini agar tidak menimbulkan kerusakan lebih lanjut pada fungsi penglihatan atau bahkan berubah menjadi kanker.
Apa Itu Tumor Mata?
Tumor mata adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang terjadi pada bagian mata atau di area sekitarnya, seperti kelopak mata, konjungtiva, dan bagian dalam bola mata. Kondisi ini dapat bersifat jinak atau ganas yang disebut kanker mata.
Perbedaan tumor dan kanker mata terletak pada sifat pertumbuhannya, di mana tumor mata dapat bersifat jinak dan sering kali tidak memengaruhi penglihatan serta tidak menyebar ke jaringan di sekitarnya. Sementara kanker mata bersifat ganas dan dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya hingga ke organ lain.
Tumor mata dapat berasal dari berbagai jenis sel di dalam mata, seperti sel melanosit, pembuluh darah, atau jaringan ikat yang mengalami mutasi dan tumbuh tanpa kendali.
Jenis-Jenis Tumor Mata
Tumor pada mata dapat bersifat jinak maupun ganas (kanker). Keduanya memiliki karakteristik dan lokasi pertumbuhan yang berbeda. Berikut ini jenis dan ciri-ciri tumor mata yang perlu Anda pahami.
1. Tumor Jinak pada Mata
Tumor jinak umumnya tumbuh lambat dan tidak menyebar ke jaringan lain. Jenis yang paling sering dijumpai antara lain:
- Hemangioma Koroid: Tumor pembuluh darah yang tumbuh di lapisan koroid atau bagian dinding mata di belakang retina. Meski tidak bersifat ganas, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan bila ukurannya membesar.
- Hemangioma Kavernosa: Pertumbuhan tumor pada pembuluh darah di rongga mata (orbita). Umumnya, jenis ini menimbulkan benjolan yang membuat bagian bawah mata tampak menonjol.
- Tahi Lalat Mata (Nevus Koroid atau Iris): Mirip dengan tahi lalat di kulit, tumor jinak ini dapat muncul di iris, konjungtiva, atau dinding dalam mata. Meskipun sebagian besar tidak berbahaya, beberapa kasus dapat berkembang menjadi melanoma ganas bila terjadi perubahan ukuran atau warna.
- Retinal Hemangioma: Tumor pembuluh darah yang tumbuh di retina. Kondisi ini bisa menjadi tanda sindrom Von Hippel-Lindau (VHL), yaitu kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan tumor di beberapa organ tubuh.
2. Tumor Ganas pada Mata (Kanker Mata)
Beberapa tumor mata dapat bersifat ganas dan berpotensi menyebar ke jaringan sekitar hingga organ tubuh lainnya. Jenis yang paling sering ditemukan antara lain:
- Melanoma Uveal (Melanoma Koroid): Jenis kanker mata yang paling umum terjadi pada orang dewasa, terutama usia di atas 60 tahun. Kanker ini berkembang di lapisan tengah mata (uvea), termasuk iris, badan siliaris, dan koroid).
- Retinoblastoma: Kanker retina yang umumnya menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Penyakit ini muncul akibat mutasi gen RB1 dan dapat menyerang satu atau kedua mata. Gejala awal yang sering terlihat adalah leukokoria, yaitu pantulan warna putih pada pupil.
- Limfoma Intraokular: Jenis limfoma langka yang berkembang di dalam bola mata, khususnya pada retina dan cairan vitreous. Penyakit ini sering berhubungan dengan limfoma sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatan.
- Kanker Kelopak Mata: Jenis yang paling umum antara lain karsinoma sel basar, karsinoma sel skuamosa, melanoma ganas, dan karsinoma sel sebaceous. Kebanyakan kasus dapat ditangani melalui tindakan pembedahan apabila terdeteksi sejak dini. Karsinoma sel sebaceous jarang ditemukan tetapi merupakan jenis kanker yang agresif, dan kadang bentuknya menyerupai kalazion sehingga perlu dicurigai bila berulang di lokasi yang sama.
- Kanker Konjungtiva: Jenis ini meliputi melanoma konjungtiva, limfoma, dan karsinoma sel skuamosa yang tumbuh di permukaan mata.
- Kanker Kelenjar Lakrimal (Lacrimal Gland Tumors): Tumor yang berkembang di kelenjar air mata dan terletak di bawah alis. Sebagian dapat bersifat jinak, tetapi tipe ganasnya dapat menyebar cepat dan menekan struktur mata di sekitarnya.
- Vitreoretinal Lymphoma: Salah satu bentuk limfoma yang menyerang retina dan cairan vitreous di dalam bola mata. Tumor ini sering melibatkan otak dan memerlukan kombinasi terapi radiasi serta kemoterapi.
- Kanker Saraf Optik (Optic Nerve Tumors): Umumnya bersifat jinak, tetapi dapat menjadi ganas pada beberapa kasus. Pertumbuhannya dapat menekan saraf optik dan menyebabkan gangguan penglihatan berat hingga kebutaan.
Baca juga: Apa Itu Retinoblastoma? Pahami Penyebab serta Gejalanya
Penyebab Tumor Mata
Penyebab pasti munculnya massa atau jaringan abnormal pada mata belum sepenuhnya diketahui. Namun, sejumlah faktor diduga berperan dalam memicu pertumbuhan tumor, baik jinak maupun ganas.
Memahami penyebab dan ciri-ciri tumor mata akan membantu untuk mendeteksi kelainan lebih dini sebelum berkembang menjadi kondisi yang serius.
Paparan sinar ultraviolet (UV) menjadi salah satu pemicu utama terbentuknya tumor ganas seperti karsinoma sel skuamosa konjungtiva, karsinoma kelopak mata, atau melanoma konjungtiva.
Selain faktor lingkungan, infeksi virus seperti HPV (Human Papillomavirus) pada jaringan mata juga diyakini dapat memicu pertumbuhan sel abnormal.
Sementara itu, mutasi genetik akibat faktor keturunan, kebiasaan merokok, atau paparan radiasi turut meningkatkan risiko terjadinya tumor pada mata.
Adapun beberapa faktor lain yang dapat berperan antara lain:
- Usia lanjut: Pertumbuhan jaringan abnormal lebih sering ditemukan pada individu berusia di atas 50 tahun.
- Kelebihan pigmen: Individu yang memiliki bercak pigmen atau tahi lalat pada iris maupun konjungtiva perlu melakukan pemantauan rutin, karena sebagian kecil dari lesi pigmen tersebut dapat berubah seiring waktu. Kebanyakan tidak berbahaya, tetapi perubahan ukuran, bentuk, atau warna dapat menjadi tanda yang perlu diperiksa oleh dokter mata.
- Perubahan DNA: Proses penuaan alami dapat menyebabkan perubahan pada DNA sel mata, yang kemudian memicu pembesaran sel pigmen atau pertumbuhan jaringan tidak normal.
Baca juga: Tumor Kelopak Mata: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Ciri-Ciri Tumor Mata
Tanda dan gejala tumor mata dapat berbeda-beda tergantung dari bagian mata yang terkena. Beberapa tumor tumbuh di kelopak mata, sementara lainnya berkembang di bagian dalam bola mata.
Dalam beberapa kasus, ciri-ciri tumor mata tidak langsung terlihat dan penderitanya mungkin tidak merasakan keluhan apa pun sehingga kondisi ini sering kali baru terdeteksi melalui pemeriksaan mata menyeluruh oleh dokter spesialis.
Meski demikian, ada beberapa ciri-ciri tumor mata yang perlu diwaspadai, meliputi:
- Mata tampak merah atau bengkak tanpa penyebab yang jelas.
- Muncul benjolan pada area sekitar mata yang bisa membesar seiring waktu.
- Mata terasa gatal, perih, atau seolah ada yang mengganjal secara berulang.
- Terlihat titik hitam atau bercak gelap di dalam mata yang bertambah besar.
- Perubahan bentuk atau ukuran pupil, kadang disertai gangguan refleks cahaya.
- Penglihatan kabur atau sebagian pandangan tampak gelap.
- Meningkatnya jumlah floaters (bayangan melayang dalam pandangan).
- Mata menonjol, terasa nyeri, atau lebih sensitif terhadap cahaya.
- Gangguan pergerakan bola mata yang membuat posisi mata terlihat tidak sejajar.
Sementara itu, tumor yang berasal dari infeksi virus dapat muncul sebagai kutil kecil pada kelopak mata. Adapun tumor yang disebabkan oleh pembesaran sel pigmen sering kali terlihat seperti tahi lalat di mata atau kulit sekitarnya. Kondisi ini juga patut diwaspadai karena sebagian dapat berkembang menjadi tumor ganas.
Diagnosis Tumor Mata
Diagnosis tumor mata dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan medis oleh dokter spesialis mata. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan adanya pertumbuhan jaringan abnormal dan menentukan apakah tumor bersifat jinak atau ganas.
Langkah ini penting dilakukan karena ciri-ciri tumor mata sering kali tidak tampak jelas tanpa pemeriksaan menyeluruh. Beberapa metode diagnosis yang umum dilakukan antara lain:
- Pemeriksaan mata (funduskopi) menggunakan alat oftalmoskop untuk melihat bagian dalam mata, termasuk retina dan pembuluh darah.
- Ultrasound mata, OCT (Optical Coherence Tomography), atau fluorescein angiography untuk menampilkan gambaran struktur mata secara detail dan mendeteksi adanya benjolan.
- Biopsi jarum, yaitu pengambilan sampel jaringan dari area yang dicurigai untuk dianalisis di laboratorium.
- CT scan atau MRI dilakukan apabila dokter perlu memastikan apakah tumor telah menyebar ke jaringan lain.
- Tes genetik dilakukan jika terdapat riwayat keluarga dengan gangguan serupa untuk mengetahui adanya mutasi DNA.
Dengan serangkaian pemeriksaan ini, dokter dapat menegakkan diagnosis secara akurat dan menentukan rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
Deteksi dini ciri-ciri tumor mata dan diagnosis yang tepat menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran serta menjaga fungsi penglihatan tetap optimal.
Pengobatan Kanker Mata
Cara mengobati tumor mata perlu disesuaikan dengan jenis, ukuran, lokasi, dan tingkat keganasannya.
Pada kasus tumor jinak yang tidak menimbulkan gejala, dokter biasanya hanya menganjurkan pemeriksaan rutin setiap enam bulan hingga satu tahun untuk memantau perkembangannya.
Namun, apabila tumor bertambah besar, menimbulkan keluhan, atau menunjukkan tanda keganasan, beberapa metode pengobatan dapat dilakukan, seperti:
- Terapi laser atau termoterapi: Menggunakan panas untuk menargetkan area tumor dengan kerusakan minimal pada jaringan sekitarnya.
- Cryosurgery: Pembekuan tumor dengan suhu rendah untuk mengangkat jaringan abnormal di bagian luar mata.
- Terapi fotodinamik: Mengombinasikan obat fotosensitif dan cahaya laser untuk menghancurkan atau menghambat pertumbuhan sel tumor.
- Terapi radiasi (plaque radiotherapy): Menempelkan pelat radiasi kecil di area mata selama beberapa hari. Terapi ini efektif untuk melanoma okular.
- Operasi pengangkatan tumor: Dilakukan jika tumor berukuran besar atau berisiko menyebar ke jaringan sekitar.
Meskipun sebagian besar tumor mata bersifat jinak, pemeriksaan rutin sangat penting untuk memastikan bahwa jaringan tersebut tidak berkembang menjadi ganas.
Jika Anda merasakan benjolan, gangguan penglihatan, atau perubahan bentuk pupil, segera periksakan diri ke dokter mata untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
JEC Eye Hospitals and Clinics hadir sebagai pusat layanan kesehatan mata yang siap membantu Anda dengan pemeriksaan menyeluruh dan teknologi medis terkini.
Melalui layanan Tes Mata, berbagai gangguan mata termasuk tumor dapat dideteksi lebih awal dan mendapat penanganan secara profesional.
Dengan tim dokter berpengalaman dan peralatan mutakhir, JEC berkomitmen menjaga kesehatan dan kejernihan penglihatan Anda setiap saat.
Baca juga: Tahi Lalat di Mata Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya!


ENG