Anda tidak boleh menyepelekan benjolan di kelopak mata karena itu bisa saja merupakan tanda adanya tumor kelopak mata yang mengganggu penglihatan atau menimbulkan iritasi pada mata.
Meski sering kali hanya muncul berupa bercak atau benjolan kecil, tetapi kondisi ini bisa berkembang menjadi serius jika tidak segera ditangani.
Mari simak artikel ini untuk mengenali gejala, penyebab, serta pilihan pengobatan yang perlu Anda ketahui sebelum terlambat.
Apa itu Tumor Kelopak Mata?
Pernahkah Anda memperhatikan benjolan atau pertumbuhan tak biasa di kelopak mata? Pertumbuhan abnormal ini bisa muncul di kelopak mata atas maupun bawah, dan dikenal sebagai tumor kelopak mata.
Benjolan tumor kelopak mata ini mirip dengan tumor kulit, namun lokasinya berada di sekitar mata yang bisa muncul karena paparan sinar matahari berlebih.
Selain itu, tumor ini ada yang bersifat jinak (benign), seperti kista sederhana atau bintitan (chalazion), sementara yang lain bersifat ganas (malignant). Karsinoma sel basal menjadi jenis tumor ganas yang paling umum, meski ada beberapa jenis lain yang juga bisa berkembang.
Jenis-Jenis Tumor Kelopak Mata
Siapa sangka benjolan kecil di kelopak mata bisa menjadi tanda awal tumor? Tumor kelopak mata bisa bersifat jinak maupun ganas, dan sering muncul di bagian atas atau bawah kelopak mata. Untuk mengetahui perbedaan dari keduanya, simak penjelasan di bawah ini:
1. Tumor Jinak
Berikut adalah ciri-ciri tumor jinak yang patut untuk Anda perhatikan:
- Nevus: Bintik di kelopak atau tepinya yang bisa berwarna atau tidak dan bentuknya, mirip seperti freckle.
- Papilloma: Benjolan tanpa rasa sakit mirip daging tumbuh yang biasanya muncul pada orang paruh baya atau lansia.
2. Tumor Ganas
Simak penjelasan mengenai tumor ganas yang membedakannya dari tumor jinak berikut ini:
- Karsinoma Sel Basal: Jenis paling umum yang muncul dalam bentuk benjolan kecil, paling sering terjadi di kelopak bawah, terutama pada orang berkulit terang berusia 50–80 tahun. Tumor ini jarang menyebar, tapi bisa tumbuh masuk ke jaringan lunak.
- Karsinoma Sel Skuamosa: Lebih agresif, sering muncul di kelopak atas, dan biasanya akibat paparan sinar matahari berlebihan.
- Karsinoma Kelenjar Sebasea: Tumor langka tapi berbahaya yang sering disangka bintitan atau radang mata kronis. Umumnya muncul pada usia akhir 50-an sampai awal 70-an, dan bisa menyebar ke kelenjar getah bening di depan telinga atau bawah rahang. Terlebih, risiko kematian meningkat seiring perkembangan ukuran tumor.
Baca juga: Apa Itu Trikiasis? Kenali Penyebab, Gejala, & Penanganannya
Faktor Risiko Tumor Kelopak Mata
Walaupun penyebab pasti tumor kelopak mata belum sepenuhnya ditemukan, tetapi para ahli telah mengidentifikasi sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tumor pada area ini. Beberapa faktor risiko tersebut meliputi:
- Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari atau tanning bed, yang berpotensi memicu pertumbuhan sel abnormal, seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, maupun melanoma.
- Warna kulit dan mata yang terang, karena kadar melanin yang rendah membuat perlindungan alami terhadap sinar UV menjadi lebih lemah.
- Usia di atas 50 tahun, yang berkaitan dengan meningkatnya akumulasi kerusakan kulit akibat sinar matahari seiring waktu.
- Kondisi medis tertentu, seperti albinisme, xeroderma pigmentosum, atau sindrom nevus sel basal juga membuat seseorang lebih berisiko terkena kanker kulit.
- Pernah mengalami luka bakar atau kerusakan kulit akibat sinar matahari, cedera, atau kondisi kulit tertentu dapat meningkatkan risiko.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah, baik karena penyakit maupun penggunaan obat-obatan tertentu, dapat meningkatkan risiko pertumbuhan tumor pada kelopak mata.
- Pernah mengalami kanker kulit sebelumnya, yang bisa menunjukkan kecenderungan tubuh untuk membentuk tumor baru di area kulit lain, termasuk kelopak mata.
Gejala Tumor Kelopak Mata
Pada awal kemunculannya, tumor kelopak mata bisa saja tidak menimbulkan keluhan. Namun, benjolan baru terlihat jelas saat ukurannya mulai membesar di area garis kelopak.
Meski demikian, ada juga kondisi di mana tanda-tanda lain mulai muncul dan patut diwaspadai. Adapun ciri-ciri tumor kelopak mata yang umum ditemukan pada penderita antara lain:
- Munculnya benjolan atau tonjolan pada kulit kelopak atau di bawahnya.
- Perubahan warna kulit kelopak, seperti menjadi merah, cokelat, atau kehitaman, disertai pertumbuhan yang makin meluas.
- Luka pada kelopak mata yang tak kunjung sembuh atau justru semakin memburuk.
- Hilangnya bulu mata di sekitar area benjolan.
- Penebalan atau pembengkakan kelopak.
- Pada stadium lanjut, kulit di kelopak mata bisa terlihat kering, mengelupas, atau tertutupi kerak seperti sisik.
- Infeksi berulang pada kelopak yang tak kunjung membaik.
Dalam beberapa kasus, kanker kelopak mata juga bisa menyerupai kondisi lain seperti blefaritis, yaitu peradangan pada kelopak mata.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala di atas, penting untuk segera menjalani pemeriksaan menyeluruh oleh dokter mata agar bisa mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Baca juga: Apa itu Buta Warna? Jenis-Jenis, Penyebab, dan Gejalanya
Diagnosa Tumor Kelopak Mata
Proses diagnosis dilakukan secara menyeluruh oleh dokter berpengalaman, dimulai dengan anamnesis, yaitu tanya jawab mendalam mengenai keluhan dan riwayat kesehatan pasien.
Kemudian, pemeriksaan fisik yang cermat juga akan dilakukan untuk mengevaluasi kondisi benjolan. Dalam beberapa kasus, benjolan akan difoto sebagai bagian dari dokumentasi dan evaluasi lanjutan.
Untuk memastikan jenis benjolan tumor kelopak mata, dokter biasanya melakukan biopsi sederhana yang hasilnya akan membantu menentukan jenis penanganan yang paling tepat.
Meskipun sebagian besar tumor kelopak mata memiliki prognosis yang cukup baik, tetap diperlukan evaluasi dan penanganan secara cepat. Jika dibiarkan, lesi ini bisa tumbuh dan menyusup ke jaringan mata serta struktur di sekitarnya.
Pengobatan Tumor Kelopak Mata
Salah satu cara mengobati tumor kelopak mata bisa dilakukan dengan pengangkatan melalui operasi. Jika benjolan tampak mencurigakan, dokter akan melanjutkan dengan biopsi untuk mengetahui apakah itu kanker. Bila terbukti ganas, ada beberapa pilihan penanganan:
- Krioterapi: Penggunaan alat logam yang sangat dingin untuk membunuh sel kanker.
- Laser: Memanfaatkan sinar cahaya yang berguna menghancurkan sel kanker.
- Radiasi: Sinar-X berkekuatan tinggi diarahkan langsung ke lokasi tumor untuk membunuh sel kanker.
- Eksisi Bedah: Pengangkatan tumor melalui prosedur pembedahan.
- Kemoterapi Topikal: Obat kemoterapi berupa krim atau losion dioleskan langsung ke permukaan tumor.
Pencegahan Tumor Kelopak Mata
Kanker kelopak mata memang bisa terjadi, tapi tidak semua orang yang berisiko pasti mengalaminya. Meskipun begitu, bukan berarti kita boleh lengah karena pencegahan tetap perlu dilakukan.
Beberapa cara sederhana untuk melindungi kelopak mata dari risiko tumor, antara lain:
- Topi berpinggiran minimal 3 inci bantu menghalangi sinar ultraviolet agar tidak langsung terpapar oleh mata.
- Gunakan kacamata hitam yang bisa menghalangi 99-100% sinar UVA dan UVB.
- Rajin memakai sunscreen dengan SPF minimal 30.
Itulah penjelasan mengenai tumor kelopak mata, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara pengobatannya.
Kondisi ini bisa saja tidak menimbulkan keluhan berarti di awal, namun tetap perlu diwaspadai karena berisiko mengganggu fungsi dan struktur mata jika tidak segera ditangani.
Jika Anda mengalami benjolan mencurigakan atau perubahan pada kelopak mata, segera periksakan diri ke dokter. Dalam hal ini, Anda dapat mempercayakannya ke JEC Eye Hospitals and Clinics.
Untuk pemeriksaan menyeluruh dan diagnosis yang akurat, Anda bisa memanfaatkan Layanan Okuloplasti dan Rekonstruksi Orbita di JEC. Dengan begitu, Anda dapat memperoleh penanganan yang tepat untuk mengatasi masalah pada kelopak mata Anda.
Mari lindungi kesehatan mata Anda sedini mungkin bersama tenaga ahli tepercaya di JEC!
Baca juga: Glaukoma Sudut Terbuka - Penyebab, Gejala, & Pengobatannya