Benjolan di Kelopak Mata: Penyebab, Gejala, & Perawatannya>
Pernah berpikir kenapa di kelopak mata ada benjolan kecil yang membuat mata terasa berat, nyeri, atau tampak bengkak? Kondisi ini sering kali membuat cemas karena muncul tiba-tiba dan mengganggu kenyamanan serta penampilan seseorang.
Meski kebanyakan kasus bersifat ringan, benjolan di kelopak mata ternyata bisa menandakan adanya infeksi, penyumbatan kelenjar, hingga gangguan kulit atau kadar kolesterol yang tidak seimbang.
Simak artikel ini untuk membantu Sahabat JEC memahami lebih lanjut penyebab, gejala, dan cara mengatasinya dengan tepat.
Penyebab Benjolan di Kelopak Mata
Benjolan di kelopak mata bisa muncul karena berbagai hal, mulai dari infeksi ringan hingga masalah kulit atau gangguan metabolik. Berikut adalah beberapa jenis benjolan umum berdasarkan penyebabnya:
1. Bintitan
Bintitan (hordeolum) biasanya terjadi akibat infeksi bakteri pada kelenjar minyak atau akar bulu mata. Infeksi ini menyebabkan benjolan merah kecil yang terasa nyeri dan tampak seperti jerawat di tepi kelopak mata.
Selain infeksi, faktor seperti stres dan perubahan hormon juga bisa memicu munculnya bintitan. Dalam beberapa kasus, bintitan dapat muncul bersamaan dengan peradangan kelopak mata (blefaritis) atau kondisi kulit seperti rosacea.
Bila bintitan sering kambuh atau tidak kunjung sembuh, sebaiknya periksakan ke dokter karena kemungkinan ada penyebab lain di baliknya.
2. Kalazion
Kalazion terbentuk ketika kelenjar meibom pada kelopak mata tersumbat. Kelenjar ini berfungsi memproduksi minyak untuk menjaga kelembapan mata. Saat salurannya tertutup, minyak menumpuk dan membentuk benjolan kecil seperti kista.
Berbeda dari bintitan, kalazion umumnya tidak menimbulkan nyeri. Namun, ukurannya bisa cukup besar hingga mengganggu penglihatan.
Terkadang, kalazion juga muncul setelah bintitan yang sudah sembuh tapi meninggalkan sumbatan di dalam kelenjar.
Apabila kalazion sering kambuh atau tidak mengecil, dokter mungkin akan memeriksa kemungkinan adanya gangguan lain seperti kanker kelenjar sebasea.
3. Xanthelasma
Xanthelasma adalah benjolan di kelopak mata akibat penumpukan lemak berwarna kekuningan di bawah kulit kelopak mata.
Benjolan ini tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi bisa menjadi tanda adanya kadar kolesterol tinggi pada tubuh atau gangguan metabolisme lemak.
Kondisi ini lebih sering muncul pada orang berusia 35–55 tahun dan kadang berkaitan dengan penyakit hati seperti primary biliary cirrhosis atau kondisi kulit tertentu, seperti dermatitis kontak dan dermatosis.
Meskipun tidak berbahaya, xanthelasma sering dihilangkan karena alasan kosmetik melalui tindakan medis seperti laser atau pembedahan kecil.
4. Kanker
Dalam kasus langka, benjolan di kelopak mata dapat disebabkan oleh kanker kulit. Area kelopak mata cukup rentan karena sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan memadai.
Jenis kanker yang bisa muncul di sini antara lain karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma ganas.
Beberapa kanker, seperti karsinoma sel sebasea, bahkan dapat menyerupai kalazion. Sehingga, sulit membedakannya tanpa pemeriksaan medis.
Apabila benjolan tidak kunjung hilang, terus membesar, atau sering muncul di tempat yang sama, perlu adanya evaluasi lebih lanjut oleh dokter mata atau dokter kulit untuk memastikan penyebabnya.
Baca juga: Bintik Putih di Kelopak Mata Bagian Dalam: Gejala & Penanganannya
Gejala Benjolan di Kelopak Mata
Gejala benjolan di kelopak mata bisa berbeda-beda tergantung penyebabnya. Namun, tanda yang paling sering muncul adalah pembengkakan pada kelopak mata bagian atas atau bawah.
Pembengkakan ini sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa membuat area sekitar mata tampak merah atau bengkak.
Adapun gejala umum yang biasanya menyertai benjolan di kelopak mata meliputi:
- Rasa nyeri, perih, atau sensasi tekanan di sekitar mata.
- Kelopak mata terasa lunak saat disentuh.
- Kemerahan dan pembengkakan di area benjolan.
- Mata terasa gatal, berair, atau seperti ada pasir di dalamnya.
- Penglihatan buram, terutama bila benjolan cukup besar seperti kalazion.
- Sensitivitas terhadap cahaya.
- Luka, kerak, atau keluhan nyeri pada kelopak mata.
Baca juga: Benjolan Kecil di Kelopak Mata Bagian Dalam Atas: Penyebab & Solusinya
Cara Mengatasi Benjolan di Kelopak Mata
Penanganan benjolan di kelopak mata bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Sebagian besar benjolan, seperti bintitan dan kalazion, bisa sembuh sendiri dengan perawatan sederhana di rumah.
Namun, beberapa kondisi memerlukan tindakan medis agar tidak menimbulkan komplikasi. Berikut adalah opsi perawatan benjolan di kelopak mata yang bisa dilakukan di rumah dan oleh tenaga medis:
1. Perawatan di Rumah
Untuk kasus ringan seperti bintitan dan kalazion, Anda bisa mengikuti langkah-langkah penanganan berikut:
- Kompres hangat selama 10–15 menit, 3–4 kali sehari untuk membantu melancarkan sumbatan dan mempercepat keluarnya cairan dari kelenjar yang tersumbat.
- Pijat lembut area benjolan dengan tangan bersih agar minyak di dalam kelenjar bisa mengalir keluar.
- Jaga kebersihan mata, terutama sebelum dan sesudah menyentuh area sekitar mata.
- Hindari memencet atau memecahkan benjolan karena dapat memperburuk infeksi dan menyebarkan bakteri ke mata lainnya.
- Jangan gunakan makeup mata atau lensa kontak sampai benjolan benar-benar sembuh.
- Setelah benjolan pecah dan mengering, bersihkan area dengan lembut menggunakan kapas atau tisu bersih agar tidak terjadi infeksi ulang.
Apabila benjolan di kelopak mata akibat xanthelasma, perawatan rumahan tidak bisa mengatasinya. Sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Perawatan Medis
Jika benjolan tidak kunjung hilang atau terus membesar dalam jangka waktu lama, Anda harus ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya. Beberapa pilihan perawatan medisnya meliputi:
- Obat tetes atau salep mata: Diberikan untuk mengurangi peradangan dan mengatasi infeksi ringan pada kelopak mata.
- Antibiotik atau kortikosteroid: Diresepkan bila terjadi infeksi berat atau berulang untuk menghentikan pertumbuhan bakteri dan meredakan bengkak.
- Drainase (pengeluaran cairan): Untuk benjolan berisi cairan seperti kista, dokter bisa melakukan prosedur kecil untuk mengeluarkan isinya agar tekanan berkurang.
- Pembedahan kecil: Dilakukan pada kalazion besar, xanthelasma, atau benjolan yang tidak membaik dengan pengobatan biasa. Prosedur ini biasanya cepat dan dilakukan dengan anestesi lokal.
- Laser, cryotherapy, atau chemical peel: Dilakukan untuk menghilangkan xanthelasma atau benjolan yang mengganggu secara estetika.
- Biopsi: Jika dokter mencurigai benjolan bersifat kanker, perlu ada tindakan pengambilan jaringan kecil untuk diperiksa di laboratorium. Bila terbukti ganas, seluruh jaringan tumor akan diangkat untuk mencegah kekambuhan.
Itulah penjelasan mengenai benjolan di kelopak mata, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya. Meski terlihat ringan, kondisi ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan mata yang memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Jika benjolan tak kunjung hilang atau menimbulkan rasa tidak nyaman, segera konsultasikan ke JEC Eye Hospitals and Clinics melalui layanan Infeksi dan Imunologi.
Dengan dukungan teknologi modern dan pemeriksaan menyeluruh, JEC Eye Hospitals and Clinics siap membantu menemukan solusi terbaik sesuai kondisi mata Anda.
Ditangani langsung oleh dokter spesialis mata berpengalaman, setiap pasien akan mendapatkan panduan perawatan yang aman dan personal agar proses penyembuhan dan adaptasi berjalan lebih mudah dan nyaman.
Mari jaga selalu kesehatan mata Anda dan lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis di JEC Eye Hospitals and Clinics untuk perawatan medis profesional.
Baca juga: Tumor Kelopak Mata: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya


ENG