Ketahui Bagaimana Warna Mata Amber Tercipta dan Ciri-Cirinya>
Warna mata adalah ciri fisik yang paling menarik dan unik. Salah satu warna mata yang jarang ditemui adalah amber, dengan nuansa emas atau kuning hangat yang memancarkan tampilan khas. Warna ini sering membuat mata terlihat bersinar dan berbeda dari warna mata yang lebih umum, seperti cokelat atau hazel.
Meski jarang, warna mata amber memiliki daya tarik tersendiri dan sering menimbulkan rasa penasaran bagi banyak orang. Mari pelajari karakteristik mata amber, penyebabnya, hingga perbedaannya dengan warna mata lain melalui artikel berikut ini.
Ciri-Ciri Mata Amber
Secara umum, warna mata amber berada di antara kuning dan oranye pada roda warna. Nama “amber” sendiri diambil dari bahan amber, yaitu getah pohon yang terfosilisasi.
Amber dihargai sebagai batu permata karena warnanya yang mencolok, dan sejak lama digunakan untuk membuat perhiasan maupun berbagai barang dekoratif. Amber hadir dalam berbagai warna, namun yang paling umum adalah kombinasi kuning, oranye, dan cokelat.
Seperti batu permata tempat namanya berasal, mata amber juga dapat muncul dalam berbagai nuansa. Mata amber bisa dianggap sebagai warna cokelat terang dengan sentuhan emas atau tembaga. Ketika warnanya condong ke kuning, mata amber kadang juga disebut mata emas.
Penyebab Warna Mata Amber
Seperti halnya warna mata lainnya, mata amber ditentukan oleh faktor genetik dan jumlah pigmen melanin di mata.
Terdapat dua jenis melanin, yaitu eumelanin, yang berwarna cokelat gelap hingga hitam, dan pheomelanin (disebut juga sebagai lipochrom), yang berwarna lebih terang, kemerahan, hingga kuning.
Sebagian besar sumber menyebutkan bahwa mata amber memiliki kadar pheomelanin yang lebih tinggi, yang memberikan kilau emas khas pada warnanya.
Baca juga: Pahami Cara Kerja Mata dan Tips Menjaga Kesehatannya
Apa yang Membuat Warna Mata Amber Unik?
Warna emas atau tembaga yang unik membuat mata amber terlihat istimewa. Tidak seperti mata hazel yang dapat berubah-ubah antara cokelat dan hijau, mata amber biasanya memiliki satu warna merata dengan kilau yang menonjol. Warna hangat ini memberi kesan memikat dan eksotis sehingga sering kali memikat perhatian.
Berikut adalah beberapa faktor yang membuat mata amber unik:
Faktor Genetik
Warna mata manusia ditentukan oleh banyak gen yang memengaruhi pigmentasi iris. Dua gen utama pada kromosom 15, yaitu OCA2 dan HERC2, memainkan peran penting. OCA2 membantu produksi melanin, sementara HERC2 mengatur bagaimana OCA2 bekerja.
Kombinasi khusus dari faktor genetik tersebut menghasilkan mata amber, yang mengandung jumlah melanin sedang dan kadar pheomelanin yang tinggi.
Berbeda dengan mata cokelat yang gelap karena banyak eumelanin, mata amber memiliki lebih sedikit eumelanin dan lebih banyak pheomelanin sehingga tampak emas atau tembaga. Semua iris manusia memiliki lapisan pigmen gelap di belakang, tapi warna yang terlihat pada mata amber muncul langsung dari pigmen, bukan dari efek cahaya seperti pada mata biru atau hijau.
Sebaran Geografis
Mata amber termasuk salah satu warna mata yang paling langka di dunia. Diperkirakan kurang dari 5% orang di seluruh dunia memiliki warna mata ini.
Jika Anda bertanya-tanya warna mata amber keturunan apa, mata ini lebih sering terlihat pada orang dengan keturunan Eropa Selatan, Asia, Amerika Selatan, dan Spanyol. Meski begitu, mata amber bisa muncul di berbagai etnis.
Negara-negara seperti Spanyol, Italia, dan Hungaria, serta beberapa bagian Asia Timur dan Amerika Selatan, dikenal memiliki jumlah pemilik mata amber yang lebih tinggi. Mata amber juga kadang muncul di Timur Tengah dan Afrika Utara, meski jarang.
Perbedaan Warna Mata Amber dengan Warna Mata Lain
Mata amber memiliki keunikan tersendiri dibandingkan warna mata lainnya. Dari nuansa emas-kuning yang hangat hingga kilau tembaga yang memikat, mata ini sering kali terlihat berbeda dalam intensitas dan keseragaman warna.
Untuk mengenalnya lebih jauh, berikut beberapa poin yang membedakannya dari mata cokelat dan hazel.
1. Mata Amber vs. Mata Cokelat
Mata amber lebih terang dibandingkan mata cokelat. Meski kedua warna mata ini memiliki pigmen yang sama, mata amber lebih banyak mengandung pheomelanin (nuansa merah atau kuning yang lebih terang), sementara mata cokelat lebih didominasi eumelanin (cokelat gelap hingga hitam).
Mata amber bisa dianggap sebagai varian cokelat, namun warnanya lebih terang dengan sentuhan kuning atau oranye kemerahan.
2. Mata Amber vs. Mata Hazel
Beberapa orang terkadang keliru mengira bahwa mata hazel dan amber memiliki warna yang sama, padahal sebenarnya sangat berbeda.
Mata hazel biasanya merupakan campuran hijau dan cokelat, sedangkan mata amber tidak menampilkan warna hijau sama sekali. Selain itu, mata amber cenderung memiliki warna oranye yang lebih merata, sementara mata hazel terlihat mengandung bercak warna yang berbeda, kadang termasuk sedikit warna amber.
Baca juga: Cara Memutihkan Mata Kuning, Penyebab, dan Pencegahannya
Bagaimana Mendapatkan Warna Mata Amber?
Mendapatkan warna mata amber secara alami tidak bisa dilakukan jika warna mata asli Anda berbeda, karena warna mata ditentukan oleh faktor genetik. Namun, Anda dapat mengubah tampilan mata sementara menggunakan lensa kontak berwarna.
Lensa kontak ini tersedia dalam berbagai nuansa amber, mulai dari emas terang hingga tembaga gelap sehingga Anda dapat memilih warna yang paling sesuai dengan keinginan atau penampilan Anda.
Meski begitu, penting untuk selalu memperhatikan kesehatan mata saat menggunakan lensa kontak berwarna. Pastikan lensa yang dipakai sesuai ukuran mata, bersih, dan digunakan sesuai aturan yang dianjurkan, agar mata tetap nyaman dan aman.
Untuk mendapatkan tampilan mata amber yang aman dan nyaman, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter mata. Di JEC Eye Hospitals and Clinics, tersedia layanan Lensa Kontak yang membantu Anda menemukan lensa yang tepat sesuai ukuran dan kondisi mata, sekaligus mendapatkan panduan cara pemakaian dan perawatan yang benar.
Dengan dukungan tenaga profesional, Anda bisa menikmati warna mata amber yang menawan tanpa khawatir mengganggu kesehatan mata.
Baca juga: Buta Warna - Gejala, Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya


ENG