Apa Itu Skotoma? Kenali Gejala hingga Pengobatannya!

Ditinjau oleh Dr. Valenchia, SpM, ChM
Oleh Tim Medis JEC

  26 Dec 2025

  16 Views

Share
skotoma adalah

Skotoma adalah gangguan penglihatan yang ditandai dengan munculnya area atau titik buta pada bidang penglihatan. Kondisi ini sering kali tidak langsung disadari karena dapat muncul secara perlahan dan hanya memengaruhi sebagian kecil bidang pandang.

 

Dengan mengenal apa itu skotoma, Anda diharapkan dapat lebih peka terhadap perubahan pada penglihatan sehari-hari. Untuk itu, artikel ini akan membahas berbagai hal seputar skotoma, mulai dari definisi, penyebab, gejala, hingga pengobatannya. Simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Skotoma?

Skotoma adalah titik buta pada bidang penglihatan. Istilah “skotoma” sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti kegelapan, sedangkan “bidang penglihatan” merujuk pada seluruh area yang dapat dilihat oleh mata.

 

Ukurannya bisa berbeda-beda dan dapat terlihat sebagai area gelap atau buram dalam bidang pandang. Selain itu, sebagian besar skotoma bersifat permanen, meskipun ada juga yang hanya muncul sementara, tergantung penyebabnya. 

Jenis-Jenis Skotoma

Terdapat beberapa jenis penyakit skotoma yang dibedakan berdasarkan tampilan dan lokasinya. Posisi skotoma dalam bidang penglihatan serta bentuknya dapat membantu dokter mata menentukan penyebab yang mendasarinya.

 

Seseorang dapat mengalami satu atau lebih jenis skotoma, dan titik buta ini dapat muncul pada satu atau kedua mata. Dalam banyak kasus, skotoma hanya terjadi pada satu mata dan sering kali baru disadari saat menutup mata lainnya.

 

Adapun beberapa jenis penyakit skotoma berdasarkan lokasinya meliputi:

  • Central scotoma: Pada skotoma jenis ini, titik buta berada di tengah bidang penglihatan. Beberapa orang melihatnya sebagai titik gelap di depan mata. Sementara itu, ada juga yang masih dapat melihat lurus ke depan, tetapi terdapat area di tengah penglihatan yang tampak tidak jelas.
  • Paracentral scotoma: Skotoma paracentral adalah titik buta atau area buram pada penglihatan yang posisinya tidak tepat di tengah, melainkan sedikit menyamping dari pusat pandang. Contohnya, saat melihat rambu jalan, tulisannya dapat terlihat jelas, tetapi area yang sangat dekat di sekitarnya tampak gelap atau kabur.
  • Scintillating scotoma: Ini merupakan gangguan penglihatan yang biasanya muncul di area paracentral atau bagian tengah hingga tepi bidang pandang. Namun, tidak seperti skotoma lainnya, jenis ini dapat bergerak melintasi bidang penglihatan dan tidak selalu menetap di satu titik. 
  • Nerve fiber bundle scotomas: Ini adalah jenis skotoma yang juga disebut sebagai skotoma arcuate, Bjerrum, atau comet. Skotoma ini memanjang membentuk lengkungan dari titik buta dan berakhir di sisi nasal bidang pandang.

Skotoma juga diklasifikasikan berdasarkan sifatnya, yaitu:

  • Absolute scotomas: Kondisi ketika penglihatan hilang sepenuhnya pada area tertentu.
  • Relative scotomas: Kondisi ketika penglihatan hanya terganggu saat melihat objek berukuran kecil.

Terdapat juga beberapa jenis skotoma khusus yang meliputi:

  • Junctional scotoma: Terjadi akibat gangguan pada pertemuan saraf optik dan kiasma. Kondisi ini menyebabkan titik buta di bagian tengah penglihatan pada satu mata serta gangguan penglihatan di sisi temporal atas pada mata lainnya.
  • Homonymous central hemianoptic scotoma: Menandakan adanya gangguan pada jalur penglihatan setelah kiasma.
  • Bitemporal central scotoma: Biasanya berkaitan dengan gangguan pada kiasma optikum.

Baca juga: Mata Buram Sebelah: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Penyebab Skotoma

Skotoma dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, baik yang berkaitan dengan retina, otak, maupun saraf optik. Beberapa faktor penyebabnya meliputi:

  • Kanker.
  • Multiple sclerosis (MS).
  • Cedera pada retina, termasuk luka bakar retina.
  • Glaukoma.
  • Stroke.
  • Degenerasi makula terkait usia.
  • Diabetes.
  • Efek samping obat-obatan.

Gejala Skotoma

Skotoma dapat menimbulkan berbagai gejala pada penglihatan, mulai dari gangguan ringan hingga yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut gejalanya:

  • Munculnya area pada penglihatan yang terhalang atau terganggu.
  • Kesulitan melihat warna tertentu.
  • Membutuhkan pencahayaan yang lebih terang untuk dapat melihat dengan jelas.
  • Munculnya floaters dan kilatan cahaya pada mata.

Baca juga: Buta Warna Parsial: Penyebab, Jenis, dan Cara Menanganinya

Diagnosis Skotoma

Untuk memastikan apakah seseorang mengalami skotoma serta mengetahui penyebab yang mendasarinya, diperlukan pemeriksaan oleh dokter mata. Dokter biasanya akan memulai dengan anamnesis untuk menggali informasi mengenai keluhan penglihatan dan riwayat kesehatan pasien.

 

Selanjutnya, pada kebanyakan kasus, diagnosis skotoma dilakukan melalui tes lapang pandang otomatis dan pemeriksaan mata dengan pelebaran pupil.

 

Pada umumnya, pemeriksaan ini menggunakan tetes mata untuk melebarkan pupil agar struktur mata terlihat lebih jelas. Namun, dalam beberapa situasi, pemeriksaan dapat dilakukan dengan alat pencitraan digital beresolusi tinggi tanpa perlu pelebaran pupil.

 

Gabungan hasil tes lapang pandang, pemeriksaan mata, dan/atau pemindaian pencitraan umumnya sudah memberikan informasi yang cukup untuk menentukan jenis serta penyebab gangguan penglihatan yang terjadi. 

 

Jika diperlukan, dokter dapat merujuk pasien ke dokter saraf atau neuro-oftalmolog untuk pemeriksaan tambahan. 

Apakah Skotoma Bisa Sembuh?

Ya, skotoma adalah penyakit yang bisa disembuhkan melalui metode pengobatan yang disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Hal ini terutama berlaku pada kondisi, seperti glaukoma, degenerasi makula, stroke, dan kanker.

 

Namun, tidak semua skotoma memerlukan pengobatan khusus. Sebagai contoh, beberapa gejala scintillating scotoma dapat mereda dengan beristirahat atau mencukupi asupan cairan.

 

Pada penderita migrain yang disertai scintillating scotoma, tenaga medis dapat merekomendasikan berbagai jenis obat, mulai dari pereda nyeri yang dijual bebas hingga obat golongan triptan atau obat antikejang.

Bagaimana Mencegah Skotoma?

Tidak semua skotoma dapat dicegah, terutama pada kondisi tertentu. Namun, pada kasus lain, seperti migrain, skotoma mungkin dapat dicegah dengan obat-obatan tertentu yang bertujuan mencegah serangan migrain.

 

Bagi orang yang memiliki kondisi yang berisiko menimbulkan skotoma, sebaiknya melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Misalnya, mengontrol gula darah bagi penderita diabetes atau menjaga tekanan darah tetap stabil bagi penderita tekanan darah tinggi dapat membantu menjaga kesehatan mata.

 

Demikian penjelasan mengenai apa itu skotoma hingga langkah pencegahannya. Perlu dipahami bahwa skotoma adalah gangguan penglihatan yang dapat berkaitan dengan berbagai kondisi kesehatan sehingga pemeriksaan mata secara rutin dan deteksi dini menjadi langkah penting untuk menjaga kualitas penglihatan.

 

Jika Anda mengalami gangguan pada bidang penglihatan atau memiliki kondisi yang berisiko memengaruhi saraf mata, berkonsultasi dengan dokter yang tepat dapat membantu Anda mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

Layanan Neuro-Oftalmologi di JEC Eye Hospitals and Clinics hadir untuk membantu pemeriksaan dan penanganan gangguan penglihatan yang berkaitan dengan saraf mata dan otak, dengan dukungan dokter berpengalaman serta teknologi pemeriksaan yang komprehensif. 

 

Dengan penanganan yang tepat sejak dini, risiko gangguan penglihatan yang lebih serius dapat diminimalkan.

 

Baca juga: Gangguan Penglihatan pada Anak: Jenis, Gejala, dan Pentingnya Deteksi Dini

icon-doctor