Perbedaan Mata Minus dan Mata Plus Serta Pengobatannya!

  07 Jul 2025

  103 Views

Share
perbedaan mata plus dan mata minus

Mata plus dan mata minus sering disangka serupa karena sama-sama membuat penglihatan menjadi kabur. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi penyebab, gejala, maupun cara mengobatinya.

Perbedaan mata plus dan mata minus terletak pada jarak pandang yang terganggu. Jika hal ini tidak segera ditangani dengan pengobatan yang tepat, maka dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Untuk memahami perbedaan mata plus dan mata minus dari segi penyebab, gejala, diagnosis, serta pilihan pengobatannya, Sahabat JEC dapat menyimak artikel berikut ini.

Perbedaan Mata Plus dan Mata Minus

Istilah mata plus dan mata minus sering kali terdengar dalam pemeriksaan mata. Namun, apa sebenarnya perbedaan keduanya?

 

Mata minus (miopia) terjadi ketika Anda dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas, namun kesulitan melihat benda yang letaknya jauh. 

 

Biasanya, penderita mata minus akan sering menyipitkan mata untuk melihat papan tulis atau rambu jalan, dan bisa merasa lelah setelah memaksakan penglihatan jarak jauh.

Sebaliknya, rabun dekat (hiperopia) memungkinkan penglihatan yang lebih jelas pada objek jarak jauh dibandingkan objek jarak dekat. Jika Anda sering merasa pusing atau mata cepat lelah saat membaca buku dan melihat layar HP dalam waktu lama, bisa jadi Anda mengalami mata plus.

Secara sederhana, perbedaan mata plus dan mata minus terletak pada jarak pandang yang dapat dilihat dengan jelas. Mata minus kesulitan melihat objek yang jauh, sedangkan mata plus kesulitan melihat objek dalam jarak dekat. 

Mengenali kondisi ini dengan tepat dapat membantu Anda memilih kacamata atau lensa yang sesuai agar aktivitas sehari-hari tetap nyaman.

A. Penyebab Mata Plus dan Mata Minus

Tahukah Anda bahwa bentuk bola mata dapat memengaruhi bagaimana kita melihat? Mata minus dan plus bukan sekadar gangguan penglihatan biasa, melainkan hasil dari perbedaan cara mata membiaskan cahaya.

Pada mata minus (miopia), cahaya yang masuk tidak jatuh tepat di retina, melainkan di depannya. Ini biasanya terjadi karena bola mata lebih panjang dari ukuran normal atau kornea yang terlalu melengkung. Akibatnya, objek yang jauh terlihat buram. 

Selain faktor genetik, kebiasaan melihat layar gadget terlalu lama, jarak terlalu dekat, dan pencahayaan yang kurang juga dapat memperburuk kondisi ini.

Sebaliknya, pada mata plus (hiperopia), cahaya justru difokuskan di belakang retina. Hal ini dapat disebabkan oleh bentuk bola mata yang terlalu pendek atau kornea yang terlalu datar. Akibatnya, Anda kesulitan melihat benda yang dekat secara jelas.

Dari penjelasan ini, Anda dapat memahami bahwa perbedaan mata minus dan plus tidak hanya soal seberapa jauh atau dekat Anda bisa melihat, tetapi juga berkaitan erat dengan struktur fisik mata yang membentuk jalur pembiasan cahaya.

Baca juga: Apakah Mata Minus Bisa LASIK? Ini Jawaban Lengkapnya

B. Gejala Mata Plus dan Mata Minus

Sahabat JEC, memahami gejala gangguan penglihatan sangatlah penting agar Anda dapat segera mengambil tindakan yang tepat. Berikut ini adalah perbedaan gejala mata minus dan mata plus yang perlu Anda ketahui:

1. Gejala Mata Minus (Miopia)

Gejala mata minus, biasanya ditandai dengan kesulitan melihat objek jarak jauh. Selain itu, terdapat berbagai gejala lain yang harus Anda kenali, seperti:

  • Penglihatan buram saat melihat benda jauh, seperti papan tulis atau rambu jalan.
  • Sering menyipitkan mata agar penglihatan terasa lebih jelas.
  • Sakit kepala karena mata bekerja ekstra.
  • Mata terasa lelah atau pegal dengan cepat, terutama setelah beraktivitas yang melibatkan mata sepanjang hari.
  • Kesulitan melihat jelas saat malam hari.

2. Gejala Mata Plus (Hiperopia)

Sementara itu, gejala mata plus lebih sering muncul saat Anda sedang melihat objek jarak dekat, terutama saat membaca atau menatap layar dan berbagai tanda lainnya, yaitu:

  • Penglihatan buram saat melihat benda dekat, seperti buku atau ponsel.
  • Sakit kepala setelah membaca atau aktivitas fokus jarak dekat lainnya.
  • Rasa nyeri, perih, atau tidak nyaman di sekitar mata.
  • Mata mudah lelah saat harus fokus dalam waktu lama.
  • Sulit mengukur jarak secara akurat (gangguan persepsi kedalaman).

Baca juga: Biaya Operasi LASIK Mata: Prosedur, Harga, dan Tips Penting

C. Diagnosis Mata Plus dan Mata Minus

Proses awal dalam menentukan apakah Sahabat JEC mengalami mata minus atau plus dimulai dari anamnesis, yaitu sesi tanya jawab antara dokter dan pasien untuk menggali keluhan dan riwayat kesehatan mata Anda. 

 

Dari keluhan tersebut, dokter akan menentukan jenis pemeriksaan lanjutan yang dibutuhkan.

Untuk mendeteksi mata minus (miopia), dokter biasanya melakukan tes ketajaman visual (visual acuity assessment test), di mana Anda diminta membaca huruf dari kejauhan. 

Jika hasilnya menunjukkan penglihatan buram pada jarak jauh, kemungkinan besar Anda mengalami mata minus. Pemeriksaan ini akan dilanjutkan dengan tes refraksi untuk menentukan ukuran lensa korektif yang tepat.

Sementara itu, diagnosis mata plus (hiperopia) juga serupa dengan pemeriksaan mata minus. Namun, karena penderitanya kebanyakan berusia lanjut dan mungkin memiliki masalah kesehatan lain yang dapat memengaruhi mata, pemeriksaan lanjutan mungkin juga akan dilakukan untuk mengevaluasi kesehatan mata lebih mendalam. 

Proses ini kadang mencakup dilatasi pupil untuk memeriksa bagian dalam mata lebih jelas dan menggunakan alat seperti funduskopi maupun slit lamp.

Selain itu, pemeriksaan-pemeriksaan ini juga dapat mengungkap masalah penglihatan lain seperti astigmatisme atau katarak.

Langkah Pengobatan Mata Plus dan Mata Minus

Pengobatan untuk mata minus dan mata plus umumnya serupa, meski pendekatan spesifik bisa berbeda tergantung kebutuhan Anda. 

 

Langkah paling umum dan mudah dijangkau adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Alat bantu ini membantu mengarahkan cahaya agar jatuh tepat di retina sehingga penglihatan menjadi lebih jelas.

Namun, bagi Anda yang merasa tidak nyaman atau ingin lepas dari ketergantungan pada kacamata, tersedia juga berbagai metode pengobatan permanen, yaitu prosedur LASIK.

Prosedur tersebut dilakukan dengan cara bedah laser untuk membentuk kembali kornea mata. Prosedur ini bertujuan agar cahaya bisa difokuskan dengan tepat ke retina sehingga dapat mengatasi penglihatan kabur, baik pada mata minus maupun mata plus.

Jika Anda mencari cara mengobati mata plus tanpa kacamata, prosedur seperti LASIK bisa menjadi solusi yang layak dipertimbangkan, tentunya setelah melalui konsultasi dan pemeriksaan menyeluruh dengan dokter mata.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan mata plus dan mata minus beserta penyebab, gejala, hingga pilihan pengobatannya agar Anda dapat mengambil langkah penanganan yang tepat dan menjaga kualitas penglihatan tetap optimal.

Jika Anda merasa tidak nyaman lagi menggunakan kacamata atau lensa kontak, layanan LASIK di JEC Eye Hospitals and Clinics bisa menjadi solusi untuk memperbaiki penglihatan secara permanen. 

Dengan teknologi terkini dan prosedur yang minim rasa sakit, LASIK membantu mengoreksi mata minus maupun mata plus secara efektif.

Selain itu, Anda juga akan ditangani oleh dokter mata berpengalaman dengan fasilitas modern sehingga proses tindakan berlangsung aman dan masa pemulihan lebih cepat.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dan menjadwalkan pemeriksaan mata di JEC dan temukan solusi terbaik bagi penglihatan Anda.

Baca juga: Apakah Operasi LASIK Sakit? Tenang, Ini Penjelasannya!

icon-doctor