Waspada Papiledema! Ini Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

  18 Jul 2025

  1,454 Views

Share
Papiledema

Apa itu Papiledema? 

Papiledema adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika saraf optik di kedua mata mengalami pembengkakan akibat peningkatan tekanan di dalam otak. Kondisi ini dapat mengganggu penglihatan secara signifikan, bahkan dapat menyebabkan kebutaan atau mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat.

Gejala Papiledema yang Perlu Diwaspadai

Gangguan penglihatan akibat papiledema bisa bervariasi, mulai dari penglihatan buram, berbayang, hingga kebutaan permanen bila dibiarkan terlalu lama. Gejala-gejala papiledema lainnya yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Sakit kepala hebat.
  • Mual dan muntah.
  • Gangguan penglihatan yang memburuk saat batuk atau mengejan.
  • Muncul suara berdengung di telinga tanpa sumber yang jelas (tinnitus).
  • Pandangan ganda.
  • Pandangan menjadi gelap sesaat, terutama saat bangun dari posisi tidur.

Gangguan penglihatan yang disebabkan oleh papiledema bisa berlangsung beberapa detik, beberapa menit, bahkan bisa menetap secara permanen. Karena itu, papiledema adalah kondisi yang harus dianggap sebagai darurat medis.

Baca Juga: Ulkus Kornea - Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Penyebab Papiledema

Papiledema adalah tanda dari peningkatan tekanan intrakranial, yaitu tekanan di dalam rongga tengkorak yang menekan saraf optik. Beberapa penyebab umumnya meliputi:

  • Penumpukan cairan otak (hidrosefalus).
  • Abses otak (penumpukan nanah akibat infeksi).
  • Pembengkakan atau peradangan otak seperti:
    • Meningitis (peradangan selaput otak)
    • Ensefalitis (peradangan jaringan otak)
  • Cedera kepala berat.
  • Perdarahan otak.
  • Tumor otak.
  • Hipertensi Intrakranial Idiopatik (peningkatan tekanan otak tanpa penyebab jelas).

Karena banyaknya penyebab yang mungkin, pemeriksaan menyeluruh sangat penting untuk memastikan diagnosis dan menentukan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Mata Katarak: Ini Penyebab, Gejala, Pengobatan, & Pencegahannya

Pemeriksaan dan Diagnosis Papiledema

Jika dokter mencurigai adanya papiledema, maka akan dilakukan serangkaian pemeriksaan seperti:

  • Pemeriksaan mata dengan oftalmoskopi untuk melihat saraf optik.
  • CT-Scan atau MRI kepala untuk mencari penyebab tekanan.
  • Pungsi lumbal untuk mengukur tekanan cairan serebrospinal.
  • Analisis cairan otak jika dicurigai adanya infeksi.

Pengobatan Papiledema

Pengobatan papiledema tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa pendekatan yang umum dilakukan antara lain:

  • Jika penyebabnya adalah tumor otak, akan ditangani oleh dokter bedah saraf atau onkologis.
  • Jika akibat infeksi seperti meningitis, maka akan diberikan antibiotik atau antivirus sesuai infeksi yang terjadi.
  • Untuk kasus Hipertensi Intrakranial Idiopatik, dokter mungkin akan melakukan:
    • Pungsi lumbal untuk menurunkan tekanan cairan otak.
    • Pemberian obat-obatan untuk melindungi saraf optik.
    • Pemantauan fungsi penglihatan secara berkala.

Dalam banyak kasus, dokter mata akan bekerja sama dengan dokter spesialis lain seperti neurolog, bedah saraf, atau infeksius untuk memastikan penanganan menyeluruh.

Papiledema adalah kondisi pembengkakan saraf optik akibat peningkatan tekanan dalam otak. Gejalanya dapat berupa gangguan penglihatan, sakit kepala, hingga pandangan ganda. Karena bisa menjadi pertanda penyakit serius seperti tumor otak atau infeksi otak, papiledema harus segera didiagnosis dan ditangani oleh tenaga medis profesional.

Jika Anda mengalami gejala seperti pandangan buram, sakit kepala hebat, atau gangguan penglihatan yang memburuk saat mengejan, segera konsultasi ke dokter mata dari JEC untuk evaluasi lebih lanjut.

Baca Juga: Ingin LASIK di Jakarta? Ini Rekomendasi Tempat Terbaiknya!

 

icon-doctor