Ptosis adalah kondisi ketika salah satu atau kedua kelopak mata bagian atas turun dari posisi normalnya yang tidak hanya mengganggu penampilan, tapi juga fungsi penglihatan.
Kondisi mata kendur ini bisa dialami oleh siapa pun yang tidak hanya menurunkan kualitas penglihatan, tapi juga bisa memengaruhi rasa percaya diri.
Oleh karena itu, Sahabat JEC perlu memahami lebih dalam tentang kondisi ini, mulai dari gejalanya hingga berbagai pilihan pengobatan yang tersedia.
Yuk, baca artikel ini sampai tuntas agar Sahabat JEC bisa mendapatkan pengobatan ptosis dengan tepat.
Apa Itu Ptosis?
Dalam dunia medis, blepharoptosis atau ptosis adalah turunnya kelopak mata atas dari posisi normal yang bisa terjadi di salah satu mata atau keduanya.
Studi yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine menyebutkan bahwa penyebab droopy eyelid atau ptosis adalah riwayat cedera, penuaan, hingga kondisi medis tertentu yang membuat kelopak mata bayi atau orang dewasa kendur.
Keparahan ptosis bisa berbeda-beda pada tiap orang, mulai dari kelopak mata yang hanya turun sedikit hingga cukup parah hingga menutupi pupil, yaitu bagian tengah mata berwarna hitam yang berfungsi menangkap cahaya.
Jenis-Jenis Ptosis
Setelah memahami apa itu ptosis, penting juga untuk mengetahui bahwa kondisi ini terbagi menjadi dua jenis utama berdasarkan kapan dan bagaimana ptosis terjadi, yaitu congenital ptosis dan acquired ptosis. Berikut adalah masing-masing penjelasannya.
1. Congenital Ptosis
Congenital Ptosis adalah kondisi kelopak mata turun yang sudah terlihat sejak bayi dilahirkan. Hal ini umumnya terjadi karena otot levator, yang bertugas mengangkat kelopak mata, tidak berkembang sempurna selama masa kehamilan.
Akibatnya, kelopak mata bayi tampak lebih rendah dari posisi seharusnya sejak awal sehingga diperlukan pemeriksaan dini agar gangguan penglihatan dapat ditangani dengan tepat.
2. Acquired Ptosis
Tidak seperti congenital ptosis yang sudah ada sejak lahir, acquired ptosis baru berkembang di kemudian hari, biasanya muncul ketika dewasa.
Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya otot levator atau lepasnya otot tersebut dari kelopak mata. Gejalanya sering muncul secara bertahap dan baru terasa mengganggu saat kelopak mata mulai menutupi penglihatan atau mengalami perubahan bentuk.
Tidak hanya itu, penyebabnya juga beragam, mulai dari faktor usia, trauma pada mata, pemakaian lensa kontak dalam durasi lama, hingga gangguan kesehatan tertentu.
Baca juga: Ulkus Kornea - Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Penyebab Ptosis
Setiap jenis ptosis memiliki penyebab yang berbeda. Pada bayi, penyebab kelopak mata turun bisa muncul sejak lahir (congenital ptosis), biasanya akibat gangguan pada otot atau saraf yang belum berkembang sempurna.
Jenis ptosis yang dialami orang dewasa umumnya muncul akibat menurunnya kekuatan otot levator atau struktur penopang lainnya, sering kali terjadi karena faktor trauma atau penyakit.
Selain itu, faktor penuaan turut memengaruhi karena kelopak mata dapat mengalami penurunan kekencangan akibat berkurangnya elastisitas kulit dan otot di sekitarnya seiring bertambahnya usia.
Dalam beberapa kasus, prosedur bedah mata sebelumnya justru bisa mempercepat kondisi ini karena peregangan selama operasi. Tidak hanya itu, ada beberapa masalah kesehatan juga dapat memicu ptosis, seperti:
- Bintitan (stye).
- External ophthalmoplegia.
- Stroke.
- Myasthenia gravis.
- Horner syndrome.
- Tumor.
Gejala Ptosis
Gejala ptosis bisa berbeda pada tiap individu, tetapi ada ciri fisik tertentu yang cukup mencolok. Salah satu tanda yang sering terlihat adalah mata di sisi yang terdampak tampak lebih sempit dibandingkan sisi lainnya.
Selain itu, seseorang yang memiliki kebiasaan menaikkan alis karena kesulitan membuka kelopak mata juga merupakan salah satu gejala pengidap ptosis.
Gejala tambahan bisa muncul jika ptosis disebabkan oleh penyakit tertentu, tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya.
Ada juga yang cenderung menengadahkan kepala untuk mencoba melihat dari bawah kelopak mata yang turun. Jika dilakukan terus-menerus, posisi kepala seperti ini berisiko menimbulkan masalah pada leher dan tulang belakang.
Baca juga: Apa Itu Trikiasis? Kenali Penyebab, Gejala, & Penanganannya
Diagnosis Ptosis
Diagnosis ptosis dimulai dengan anamnesis, di mana dokter akan menggali informasi mengenai gejala yang dialami pasien, termasuk riwayat kesehatan pribadi dan keluarga.
Setelah itu, pemeriksaan mata lengkap dilakukan untuk mengevaluasi kondisi kelopak mata dan penglihatan. Jika diperlukan, dokter dapat meminta tes tambahan, seperti CT scan atau MRI untuk memeriksa kondisi saraf atau otot yang berhubungan dengan ptosis.
Pada anak dengan ptosis bawaan sejak lahir, kondisi kelopak mata yang turun umumnya tetap stabil seiring pertumbuhan. Meski begitu, pemeriksaan mata secara berkala tetap dibutuhkan untuk memantau perkembangan fungsi penglihatan.
Berbeda dengan anak-anak, ptosis pada orang dewasa–khususnya yang terjadi akibat penuaan–cenderung memburuk secara perlahan dari waktu ke waktu.
Pengobatan Ptosis
Cara menyembuhkan ptosis tergantung pada usia dan kondisi pasien. Beberapa metode pengobatan dapat membantu memperbaiki penglihatan dan penampilan. Berikut adalah penjelasan tentang pengobatan ptosis pada anak-anak dan orang dewasa:
1. Pengobatan Ptosis pada Anak-Anak
Pengobatan ptosis pada anak-anak akan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti usia anak, apakah satu atau kedua kelopak mata mengalami ptosis, tinggi kelopak mata, kekuatan otot kelopak mata, dan gerakan mata.
Jika ptosis mulai mengganggu penglihatan, penanganan yang direkomendasikan adalah melalui operasi untuk mengencangkan otot levator atau menghubungkan kelopak mata dengan otot lain yang dapat membantu mengangkatnya.
Sementara itu, untuk kondisi lain seperti ambliopia, penderita disarakankan menggunakan penutup mata, kacamata khusus, atau tetes mata. Jika penglihatan tidak terganggu, operasi dapat ditunda hingga anak lebih besar, tetapi pemeriksaan rutin oleh dokter mata tetap diperlukan.
2. Pengobatan Ptosis pada Orang Dewasa
Bagi orang dewasa, salah satu cara menyembuhkan ptosis yang paling sering dipilih adalah melalui tindakan operasi. Prosedur ini bertujuan untuk mengangkat kelopak mata dan meningkatkan kualitas penglihatan. Biasanya, operasi dilakukan dengan bius lokal dan tidak memerlukan rawat inap.
Itulah penjelasan lengkap mengenai ptosis, mulai dari definisi, gejala, penyebab, hingga pilihan pengobatannya.
Meski sering dianggap sepele, kelopak mata yang menurun bisa berdampak besar pada kemampuan melihat, terutama jika tidak segera mendapatkan penanganan yang sesuai.
Oleh karena itu, jangan abaikan gejala seperti kelopak mata turun, sering mengangkat alis, atau kesulitan melihat secara normal. Jika Sahabat JEC atau orang terdekat mengalami gejala-gejala tersebut, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan tim ahli JEC Eye Hospitals and Clinic.
Layanan Okuloplasti dan Rekonstruksi Orbita kami siap membantu proses diagnosis dan penanganan secara menyeluruh untuk mengatasi ptosis dan berbagai masalah kelopak mata lainnya. Percayakan kesehatan mata Anda kepada tenaga profesional di JEC!
Baca juga: Proptosis - Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya