Jakarta, 11 Oktober 2014 – Memperingati Hari Penglihatan Sedunia 2014 (World Sight Day) yang jatuh di bulan Oktober ini, JEC menggelar kegiatan edukasi kesehatan mata dan operasi katarak gratis bagi penderita yang membutuhkan di JEC @ Kedoya, Jakarta.
Berdasarkan survei yang dilakukan The Fred Hollows Foundation, kasus kebutaan di Indonesia mencapai angka 3,6 juta dan 70% diantaranya disebabkan oleh katarak. Jumlahnya diprediksi akan bertambah 120.000 orang per tahunnya. Kasus kebutaan akibat katarak sebagian besar (43%) disebabkan karena penderita tidak memilki kemampuan atau akses untuk menjalani operasi dan 25% lainnya tidak memahami bahwa kebutaan ini dapat dicegah.
“Kondisi kesehatan mata di Indonesia yang masih memprihatinkan ini menjadi alasan JEC untuk terus memberikan edukasi tentang kesehatan mata dan melakukan operasi katarak gratis,” kata Dr. Darwan M. Purba, SpM., Presiden Direktur JEC Korporat. “Sebagai rumah sakit spesialis mata pertama dan satu-satunya di Indonesia yang telah mendapatkan akreditasi standar internasional dari Joint Commission International (JCI), kami menerapkan pelayanan dengan standar internasional dan penggunaan teknologi terkini dalam setiap tindakan, termasuk dalam pelaksanaan operasi katarak gratis pada hari ini.”
Sejak 1984, JEC sebagai rumah sakit mata termodern dan terlengkap di Indonesia, secara rutin menyelenggarakan operasi katarak gratis bagi masyarakat yang membutuhkan, sebagai tradisi Corporate Social Responsibility (CSR). Gerakan Matahati telah menjadi mitra utama JEC dalam memberantas buta katarak di Indonesia sejak 2008. Pada pelaksanaan operasi katarak gratis dalam rangka World Sight Day 2014, JEC juga bermitra dengan PT. Bukaka Teknik Utama sebagai bagian dari kepedulian terhadap masyarakat di sekitar pabrik Bukaka di Cileungsi, Jawa Barat.
SSelain operasi katarak gratis, JEC juga menyelenggarakan seminar publik “Katarak Dapat Menyebabkan Kebutaan!” sebagai edukasi bagi masyarakat tentang bahaya penyakit katarak serta cara pencegahan dan pengobatannya. Pada seminar yang berlangsung tanggal 19 Oktober 2014, peserta berkesempatan mendapat layanan pemeriksaan (screening) kesehatan mata untuk pendeteksian dini penyakit katarak. Rangkaian kegiatan ini tentu saja bertujuan menekan jumlah penderita katarak dan menurunkan angka kebutaan di Indonesia yang disebabkan oleh katarak.
Demi memberikan kualitas layanan kesehatan mata terbaik, JEC selalu menerapkan prosedur berstandar internasional dalam pelaksanaan tindakan operasi – mulai dari tahap pra, intra hingga pasca operasi. Selain kekuatan sumber daya manusia seperti tim dokter dan perawat yang teruji di bidangnya, juga fasilitas/peralatan yang memenuhi standar steril dan higienitas, JEC secara konsisten menerapkan teknologi mutakhir demi memberikan layanan terdepan.
“Dalam pelaksanaan operasi katarak hari ini, JEC telah menerapkan pelayanan dengan standar internasional dan penggunaan teknologi operasi katarak terkini. Proses operasi hanya memerlukan waktu sekitar 15-20 menit per mata dan masa penyembuhan berlangsung lebih cepat dibandingkan metode konvensional,” papar Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM, Direktur Medik JEC @ Kedoya dan Ketua Bedah Refraktif Surgery.
Pada Mei 2014, JEC @Kedoya berhasil mendapatkan akreditasi standar internasional dari Joint Commission International (JCI), yakni lembaga independen akreditasi internasional bagian dari Joint Commission on Accreditation of Health Care Organization (JCAHO-USA).
“Pencapaian demi pencapaian yang telah kami raih, juga momentum hari kesehatan mata sedunia ini semakin menguatkan komitmen kami untuk berkontribusi dalam peningkatan kondisi kesehatan mata di tanah air, serta untuk mendukung visi pemerintah untuk mewujudkan bebas buta katarak pada 2020,” tandas Dr. Darwan M. Purba, SpM.